Sabtu, 24 Desember 2016

#Day24 : Describe My Relationship With My Parent

Assalamu'alaikum Wr. Wb.


Barakallah fii umrik kakak sepupu. Semoga tambah yang baik-baik. Reminder juga buat aku, tentang umur dan waktu.

Hari ke-24 = Telat postingnya keulang lagi. Efek lagi sakit. Kepala pusing rasanya kayak muter gitu. Batuk yang dahaknya susah keluar. Hidung kesumbat. Alhamdulillah, aku sakit. Harus tetap disyukuri. Harus tetap semangat. Harus tetap berusaha buat sembuh 😁

Kita bahas hubunganku sama ortu. Kalo hubungan kita? Mmm, no comment-lah.. #malahbahasapa. Oke, back to the topic, hubunganku sama ortu sih deket yaa. Ya selayaknya keluarga lain lah. Aku ini anaknya, jadi yaa harus 'birrul walidain' alias jadi anak yang berbakti pada orang tua. Udah dijelaskan kok dalam Al-Qur'an di Surah An-Nissa ayat 36, yang artinya: "Dan beribadahlah kepada Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat, tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil [1], dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri.”

Yup, itu dia. Yok yok.. Belajar jadi anak yang berbakti pada ortu. Kalau buat aku sendiri sih. Mmm... yang berlalu sudahlah. Biarkan ia berlalu. Kadang kala, penyakit masa lalu itu kembali menjangkiti. Tapi realistis aja, semuanya nggak bisa diulang lagi. Waktu nggak bisa diputar kembali. Kalo boleh sok bijak, "masih ada masa depan yang cerah setelah masa lalu yang kelam". Aih, ini kepalaku kebentur apa kok tiba-tiba bijak 😂😂 But, that's my motivation now. And thank you for you, when you open my eyes about my past. Now, i miss you.. Ah, lupakan.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar