Sabtu, 01 Juli 2017

[REVIEW BUKU]: GARIS WAKTU - FIERSA BESARI

---GARIS WAKTU---
SEBUAH PERJALANAN MENGHAPUS LUKA
Judul buku: Garis Waktu
Penulis: Fiersa Besari
Penerbit: Mediakita
Tebal buku: 212 halaman
Tahun Terbit: 2016

SINOPSIS :
“Pada sebuah garis waktu yang merangkak maju, akan ada saatnya kau bertemu dengan satu orang yang mengubah hidupmu untuk selamanya.
Pada sebuah garis waktu yang merangkak maju, akan ada saatnya kau terluka dan kehilangan pegangan.
Pada sebuah garis waktu yang merangkak maju, akan ada saatnya kau ingin melompat mundur pada titik-titik kenangan tertentu.
Maka, ikhlaskan saja kalau begitu.
Karena sesungguhnya, yang lebih menyakitkan dari melepaskan sesuatu adalah berpegangan pada sesuatu yang menyakitimu secara perlahan.”

REVIEW :
Buku ini merupakan karya pertama dari seorang penulis bernama Fiersa Besari (yang akrab disapa sebagai “Bung”). Pertama kali denger namanya.. aku kira dia itu cewek, eh ternyata cowok. Maap maap, Bung!😂

Awalnya, Bung Fiersa ini hanyalah menganggap tulisannya sebagai curahan hati yang dia tulis di sosial media, seperti Facebook, Twitter, Blogspot. Lalu muncullah ide untuk mengumpulkan tulisan tersebut dan menyusunnya menjadi buku. Dari ide tersebut, dia merajut kembali cerita yang sudah ada, dipadu padan dan direlasikan. “Garis Waktu” terpilih sebagai judul karena mampu merepresentasikan titik-titik peristiwa penting sang ‘aku’ dengan ‘kamu’.

Pertama kali baca buku ini, aku mengira kalau buku ini adalah novel. Ternyata bukan! Kalau menurutku, ini semacam prosa yang dirangkai dengan alur yang sudah disusun rapi. Dalam buku ini, penulis menggambarkan tokohnya menggunakan sudut pandang orang pertama, membuat pembaca seperti diajak untuk merasakan hal yang sedang dibaca.

Ketika masuk pada bab pertama (yang dituliskan dengan istilah “tahun”), kita disuguhkan dengan masa-masa perkenalan dan debar-debar dalam dada. Dan ketika debar dalam dada itu mengalahkan logikamu, cerminmu seperti mengejek, “Makan itu cinta” katanya puas (hal. 16). Memasuki bab kedua dan sampai akhir, kita akan diajak menyelami masa-masa menanti, kasmaran, dan patah hati, lalu menyembuhkan luka serta mengikhlaskan. Buku ini tidak hanya mengemas soal ‘aku’ dan ‘kamu’ semata, tetapi juga mengemas tentang keluarga dan sahabat.

Tulisannya menyentuh, menyayat hati, sekaligus membuat perenungan. Emang buku ini bikin baper, tapi bapernya bukan menye-menye. Pemilihan kata yang tepat dan penggunaan kosakata yang mudah dipahami, menjadikan buku ini sebagai bacaan yang ringan.

Aku suka sama konsep desain sampul yang clean dan kesan fotografi-nya juga memberikan nilai tambah dalam buku ini. Dipadu dengan tagline “Sebuah Perjalanan Menghapus Luka”, membuat kepincut setiap orang yang tertarik dengan buku ini dari sampulnya, termasuk aku, haha😅

Over all, buku ini recommended banget untuk kamu yang suka bacaan yang puitis sekaligus galau, wkwk 😂 Dari buku ini, aku suka banget sama bagian mengikhlaskan, soalnya pengalaman #eh maksudku karena itu berkesan sekali, melepaskan sesuatu yang memang bukan ditakdirkan untuk kita itu berat dan menyakitkan, tapi terlepas dari itu, ada banyak hikmah yang kita dapat, setidaknya beban dalam hatimu berkurang. Duh, jadi baper gini-____-

Aku kasih 4 bintang untuk buku ini, and the next.. karya kedua dari Bung Fiersa sudah menanti untuk di-review; Konspirasi Alam Semesta.

THE BEST QUOTES
“Darimu aku belajar menjadi lebih baik.
Denganmu aku belajar untuk melakukan yang terbaik.
Tanpamu aku belajar untuk memperbaiki.”
(hal. 167)
Share:

10 komentar:

  1. Lho..Fiersa Besari itu cowok? aduh, ketauan deh cuman tau nama tapi enggak tau orangnya, huhu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihi.. aku ngiranya dulu juga cewek mbak, eh ternyata cowok :D

      Hapus
  2. Makasih reviewnya, berhasil 'menghasut' saya buat ngacirrr ke tokbuk nyari buku Garis Waktu ini, penasaran qaqaaaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ihiyy.. aku berhasil nih :D Di Gramedia banyak mbak, ditunggu reviewnya juga yaa :)

      Hapus
  3. Taunya kalo Fiersa itu penyanyi. Ternyata dia nulis buku juga ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ahihi.. iyaa. Memang Fiersa itu penyanyi sekaligus penulis mbak, bukunya yang kedua itu format albuk (album buku) etdah ini malah promosi :D

      Hapus
  4. makaasih reviewnay, belum pernah baca dan kayaknya perlu beli nih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama sama mbak :) Yuk baca, bikin galau galau baper, hihi^^

      Hapus
  5. Jadi tertarik nih buat baca bukunya bung Fiersa :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihi, iya mas.. recommend buat dibaca mas, yang puitis puitis sendu dan galau :D

      Hapus