Selasa, 27 September 2016

Jarak

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Selamat malam hujan, sampai dimanakah perahu kertasku melaju? Sedikit demi sedikit harapan yang aku sampaikan dengan Dia sudah terlaksana, hanya ada beberapa rintangan yang menghalangi. Yah, barangkali itu sudah jalannya.

Semalam.. ya semalam. Kecanggungan itu terasa. Denyutnya satu-satu menyelinap. Diam dan mematikan. Mungkinkah sudah begini jalan ketetapan dari-Nya? Ataukah ini karena ulah makhluk itu sendiri. Terkadang sekat-sekat perbedaan itu tipis. Tetapi kembali pada mengingat tentang Dia. Kita itu milik Dia. Kita kembali pada Dia. Kita ada karena Dia. Dan segala yang terjadi saat ini adalah dari Dia. Bisa jadi kita merencanakan sesuatu dengan matang, tetapi jika Dia tidak berkata demikian. Keep positive thinking! Selalu ada jalan.

Malam itu.. malam yang teramat menyakitkan. Aku mungkin terlampau berperasaan. Atau hanya aku saja yang terlalu merasa demikian. Hah, opsi manakah yang sebetulnya benar untuk menyatakan semua itu?

Pada saatnya aku mencoba untuk mencairkan suasana. Pada saat itu juga harapanku pupus. Rasanya seperti tersingkir, terbuang jauh pada jurang yang membuatku tak dapat berkutik. Kata apa yang harus aku rangkai untuk mencairkan jarak ini?

Jarak dekat, tetapi rasa jauh. Tidak terpaut dengan hati. Raganya berada disini, namun pikirannya entah sampai dimana. Jarak itu terlalu keras untuk dipatahkan. Jarak itu terlalu beku untuk dicairkan. Jarak itu terlalu jauh untuk didekatkan.

Perahu kertas, semoga jarak itu mudah untuk ditaklukkan.
Karena hanya bersama-Mu, segala terasa lebih indah.
Sulit dan mudah.
I believe on You.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Sabtu, 10 September 2016

OSPEK!

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Selamat senja. Selamat menikmati indahnya matahari yang akan tenggelam. Hujan, satu titik airmu datang dihari-hari ini. Walau tak banyak. Perahu kertas, sudah sampai mana kamu berjalan?

Alhamdulillah, ospek alias PDT (Personal Develpment Training) sudah berakhir. Rasanya: lega. Kenapa? Karena dari hari pertama ada saja hal yang kurang pas, kurang sreg. Mulai dari keterlambatan jadwal, sampai pindah ruang yang bikin riweh. Pengaturan duduk, pengaturan kelompok, pengaturan orang-orangnya. Yuhu, disini panita kurang tangkas dalam memanajemen tempat duduk. Jadi seperti kurang gesit. But, kalau aku yang jadi panitia, mungkin juga akan merasakan hal yang sama. Ya, begitulah kita: ada masa kita merasakan dan masa kita dirasakan. Ada lagi acara snack sesion. Ini acara bener-bener pembodohan banget! Oke, menurutku masih nggak apa-apa waktu makan arem-arem. Tapi pas makan chitato. Busyet dah.. kenapa harus suap-suapan segala? Hadeh. Makan tinggal makan aja kenapa harus dibikin repot. Itu yang paling saya kecewakan dari PDT tahun ini. Setidaknya: hargailah waktu untuk makan!!

Hari kedua? Alhamdulillah, hari ini tepat waktu. Aku yang nggak tepat waktu -_- Kali ini sudah bagus kinerja panitia-nya. Hanya saja pemateri bikin bosen di ruangan. Bawaannya N G A N T U K. Di hari kedua tidak ada snack sesion sambil bermain seperti hari pertama. Tapi, waktu makan dibatasi. Nah lo! Hargai mengunyah makanan kakak, minimal 15menit lah.. masak cuma 10menit? Hah -_-

Hari ketiga. Alhamdulillah, tepat waktu lagi. Hari-nya olahraga nih. Tapi aku agak sedikit kurang sreg sama inspektur olahraganya. Tahun depan jangan yang begitu dong kak. Hargai mata laki-laki. Hmmm -_- Hari itu juga ada pelatihan go green dari mapala kampus sekaligus pengenalan UKM di kampus. Dapet pengalaman pas pelatihan go green dan juga dapat inspirasi buat menyalurkan bakat, ya di HMJM (Himpunan Mahasiswa Jurusan Manajemen) widih... kalau MABA sudah boleh ikut, aku pengen berkecimpung disitu. Selepas itu, kita ada acara pensi. Yah, pensi garing dari kelompok 9 di urutan yang pertama. Haduh -_- Ya sudahlah, setidaknya memenuhi tugas saja xD Hari ini juga penutupan ospek dan kita sudah jadi M A H A S I S W A, kalau cewek ya M A H A S I S W I, hehe :D Selamat yaaa. Ini foto kita:
Selamat jadi mahasiswa dan mahasiswi, semoga dapat bermanfaat yaa :)
Will miss you, kelompok 9.
-Rifa, Ama, Ola, Ayu, Kak Zidna (Kakak Tingkat), Herlina, Yusril, Andika-

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Selasa, 06 September 2016

Dunia Baru

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Selamat malam hujan dan perahu kertas. Pada akhirnya hujan membawa perahu kertasku untuk mewujudkan segala anganku. Welcome dunia baru.

Empat bulan bukan waktu yang singkat. Terlebih selama itu ada duka yang aku simpan diam-diam. Ya, sewaktu pengumuman SNMPTN dan aku dinyatakan belum dapat diterima melalui jalan tersebut. Kecewa rasanya. Putus harapan. Tetapi wajah tak sanggup menampakkan kesedihan itu terlalu lama. Dan aku memutuskan untuk menghibur diriku sendiri: jalani saja. Salah satu hal yang sederhana yang mampu aku lakukan.

Empat bulan aku isi waktuku dengan bekerja. Dengan pekerjaan yang cukup menyita waktu. Sehingga mampu melupakan sakit yang aku sembunyikan diam-diam. Ya, semacam kecewa. Harapku: setelah lulus adalah kuliah. Ternyata kenyataan tak berpihak padaku. Ini rencana dari Dia.

Singkat kata, malam itu malam yang entah bagaimana. Dering SMS itu panjang dan lebar.  Memberitahukan bahwa ada beasiswa untuk kuliah di STIE Widya Wiwaha. Inilah jawaban dari Dia. Ya, ini jawaban dari Dia. Gumamku dalam hati. Dengan perasaan senang, aku mengurus semua berkas-berkas yang dibutuhkan. Tanpa pikir panjang. Tanpa menunda-nunda. Mungkin saja ini jalan yang Allah berikan untukku, batinku berujar.

Tiga hari kemudian. Setelah berkas itu lengkap. Setelah aku mendapat izin dari orang tua. Setelah aku kembali merenungi apa yang aku tempuh dari rencana-Nya. Ya, salah satunya ini menyimpang dari sekolahku sebelumnya. Disini aku belajar tentang ilmu ekonomi, bukan ilmu komputer. Padahal di SMK aku belajar ilmu komputer. Sudah. Sudah. Cukup! Boleh jadi pelajaran itu menyimpang. Tetapi jika ini bagian dari rencana dari-Nya apa boleh buat? Manusia itu ditugaskan untuk menjalankan perintah dari Dia.

Bismillah. Welcome dunia baru: STIE Widya Wiwaha.
More info: http://www.stie-ww.ac.id/

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Minggu, 04 September 2016

Pergi

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Selamat siang hujan, hari ini kau tidak datang. Yah, barangkali hujan dalam anganku yang begitu deras.

Hari ini terlepas sudah segala ikatan. Terutama dalam ikatan kerja. Dua bulan lalu aku sudah merencanakan untuk resign. Alhamdulillah, bulan ini aku sudah benar-benar resign. Bebas.

Ya, inilah pilihan hidup. Tidak ada manusia yang bertahan disatu tempat. Termasuk bertahan di tempat kerja. Tidak ada karyawan yang bertahan pada satu pekerjaan. Pasti mereka ingin mencari pekerjaan lain. Sama seperti diri ini, yang menginginkan untuk mencari pengalaman hidup. Bahkan bukan untuk sekadar mencari pengalaman hidup, tetapi juga belajar untuk bisa mendalami pekerjaan yang dilakukan.

Pergi. Bukan suatu hal yang mudah. Meninggalkan cerita yang selama ini terajut. Meninggalkan rutinitas yang selama ini dilakukan. Meninggalkan teman yang pernah berjuang bersama. Hah! Semuanya terasa berat tatkala air mata itu menetes. Yah, mungkin saja ini memang sudah jalan dari-Nya. Bismillah. InsyaAllah.

Terima kasih untuk perjuangannya selama ini. Aku pamit. Bismillah, ini jalanku. Semoga jalan kalian juga dapat segera terwujud. Big love ya!

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.