Kamis, 29 November 2018

[REVIEW BUKU]: TENTANG KAMU – TERE LIYE

Judul Buku :  TENTANG KAMU
Penulis :  TERE LIYE
Penerbit :  REPUBLIKA PENERBIT
Tebal  Buku :  524 halaman
Terbit : Cetakan kedua, 2016

SINOPSIS :
Terima kasih untuk kesempatan mengenalmu, itu adalah salah satu anugerah terbesar hidupku. Cinta memang tidak perlu ditemukan, cintalah yang akan menemukan kita.

Terima kasih. Nasihat lama itu benar sekali, aku tidak akan menangis karena sesuatu yang telah berakhir, tapi aku akan tersenyum karena sesuatu itu pernah terjadi.

Masa lalu. Rasa sakit. Masa depan. Mimpi-mimpi. Semua akan berlalu, seperti sungai yang mengalir. Maka biarlah hidupku mengalir seperti sungai kehidupan.

REVIEW :
Novel ini adalah novel pertama yang aku baca dari seorang Tere Liye. Sekaligus menjadi salah satu novel favoritku. First impression aku ketika aku baca judulnya, justru menurutku ini novel romance. Eh ternyata bukan.. 😅

౦౦౦౦౦

Novel setebal 524 halaman ini bercerita tentang seorang Zaman Zulkarnaen, junior associate di Thompson & Co., dia mendapat tugas dari senior lawyer-nya untuk menyelesaikan kasus kliennya yang baru saja meninggal dunia.

Sri Ningsih, perempuan Indonesia yang memilih menghabiskan masa tuanya di salah satu panti jompo di Paris. Ia memiliki warisan senilai satu miliar poundsterling. Yang membuatnya menarik adalah sebelum meninggal, Sri Ningsih hanya menulis surat untuk menyelesaikan harta warisan dengan seadil-adilnya sesuai hukum yang berlaku. Namun, itu bukan surat wasiat.

Hal ini membuat Zaman berangkat menelusuri kehidupan seorang Sri Ningsih untuk dapat menyelesaikan harta warisannya. Berbekal buku diary milik Sri Ningsih, Zaman berangkat tempat pertama yang dikunjunginya adalah Pulau Bungin, Sumbawa. Ayah Sri Ningsih bernama Nugroho dan Ibunya bernama Rahayu, sayangnya ibunya meninggal saat melahirkan Sri Ningsih. Dan ayahnya menikah lagi, yang justru membuat Sri Ningsih mengalami masa kecil yang menyedihkan.

Tahun 1961, Sri Ningsih pindah ke Surakarta tepatnya di Madrasah Kiai Ma’sum. Disana Sri Ningsih memperoleh kehidupan yang lebih baik, bertemu dengan sahabat sejatinya, dan belajar berbagai pengalaman. Meskipun pada akhirnya, Sri Ningsih bertemu dengan sebuah pengkhianatan. Dan lagi-lagi, Sri Ningsih mendapatkan pelajaran berharga.

Tahun 1967, Sri Ningsih akhirnya pindah ke Jakarta. Ia mencoba beberapa usaha, mulai dari berjualan nasi goreng, rental mobil, sampai akhirnya dapat membangun perusahaan sabun yang berkembang pesat, sebelum akhirnya pada tahun 1998 terkena dampak krisis ekonomi. Setelah itu, Sri Ningsih memutuskan untuk menjual perusahaan dan pergi ke London.

Di London, Sri Ningsih menemukan pujaan hatinya dan menikah disana. Sri Ningsih tetap bekerja, namun pada akhirnya, karena satu hal membuat Sri Ningsih pergi ke Paris dan memilih untuk menetap di panti jompo sampai ia meninggal.

౦౦౦౦౦

QUOTES TER-GEMESSS
“Mencintaimu telah memberikanku keberanian dan dicintai olehmu begitu dalam telah memberikanku kekuatan. Terima kasih.” 
– Hakan kepada Sri Ningsih (hal. 409)

Membaca novel ini membuatku menangis. Meski Sri Ningsih adalah tokoh fiksi, tetapi rasanya seperti nyata. Aku juga merasa senang, tatkala Sri Ningsih menikah. Lalu aku juga bisa tertawa, membayangkan Zaman dan Aimee yang saling jatuh cinta meski diam-diam. Aku juga belajar dari seorang Sri Ningsih, seorang yang sangat tangguh dalam novel ini. Menurutku, perempuan saat ini pun perlu untuk belajar tangguh, supaya kita tetap mandiri, tetap dapat berusaha sendiri.

Penulis menggunakan alur maju-mundur, sehingga cerita dapat dinikmati dengan detail. Gaya bahasanya ringan karena sangat dekat dengan kehidupan kita sehari-hari. Membaca novel ini juga membuatku turut mengunjungi daerah-daerah yang ada didalam cerita. Sungguh, buku ini juga mengajakku berpertualang.

Lewat novel ini aku belajar beberapa hal :
  1. Tentang sabar
    Betapa sabar sangat dekat dengan kehidupan kita, tetapi terkadang sesabar-sabarnya orang juga masih ada khilafnya juga. Aku benar-benar belajar dari novel ini, dari kesabaran seorang Sri Ningsih.
  2. Tentang ikhlas dan menerima dengan lapang dada
    Ikhlas adalah satu kata yang mudah diucapkan tetapi satu tindakan yang sulit dilakukan. Ikhlas tidak dipelajari dengan mudah di kehidupan kita, tetapi sangat berharga sekali jika kita mampu belajar dari sana dan menerapkannya pula.
  3. Tentang cinta
    Menurut orang-orang yang sudah menemukan pasangannya, ada-ada saja hal yang tak terduga untuk bertemu dengan si dia. Betapa aku terkadang khawatir juga tentang hal ini. Meski ini fiksi, tetapi aku suka dengan konsep "yakin" bahwa yakin jika jodoh itu sudah ada yang mengatur.
  4. Tentang pengkhianatan
    Orang-orang terdekat kita berpotensi untuk menjadi orang yang menusuk kita dari belakang. Aku sejauh ini masih baik-baik saja dengan teman-temanku. Dan semoga selalu begitu. Aaamiin...
Overall, ini adalah karya Tere Liye yang menjadi favoritku. Aku merekomendasikan buku ini untuk teman-teman yang butuh bacaan ringan dan penasaran dengan ketangguhan seorang Sri Ningsih, karena latar belakang cerita ini di Indonesia, sehingga cerita ini sangat dekat dengan kehidupan kita.

Aku memberi 5 bintang untuk novel ini. Tunggu review selanjutnya, ya! Sudah baca novel ini? Sharing yuk di kolom komentar..

QUOTES TER-BEST
“Ada banyak hal-hal hebat yang tampil sederhana. Bahkan sejatinya, banyak momen berharga dalam hidup datang dari hal-hal kecil yang luput kita perhatikan, karena kita terlalu sibuk mengurus sebaliknya.” - hal. 257

Minggu, 25 November 2018

[REVIEW BUKU]: KUKILA – M. AAN MANSYUR

Judul Buku :  KUKILA
Penulis :  M. AAN MANSYUR
Penerbit :  PT GRAMEDIA PUSTAKA UTAMA
Tebal  Buku :  192 halaman
Tahun Terbit :  2016 (Cetakan Ke-4)

SINOPSIS :
Nak, dua hal aku benci dalam hidup; September dan pohon mangga. September tidak pernah mau beranjak dari rumah. Betah. Ia sibuk meletakkan neraka di seluruh penjuru. Di ruang tamu. Di ranjang. Di meja makan. Bahkan di dada. Batang pohon mangga tetap selutut persis prasasti batu. Ia berdiri mengekalkan dosa-dosa  dan dosa adalah pemimpin yang baik bagi penyesalan-penyesalan.

Kukila adalah perempuan itu, yang membenci September dan pohon mangga. Hidupnya didera rasa bersalah yang besar, kepada mantan suaminya, mantan kekasihnya, dan anak-anaknya. Kepada suratlah dia berbicara dan kepada pohon-pohonlah dia menyembunyikan masa lalu, karena rahasia, konon, akan hidup aman dalam batang-batang pohon.
Selain “Kukila (Rahasia Pohon Rahasia)”, didalam buku ini ada lima belas cerita pendek lain, dikisahkan dalam kata-kata Aan Mansyur yang manis, bersahaja, kadang sedikit menggoda.

Tentu saja saya suka membaca karya-karya Aan Mansyur. Pengarang ini pintar menciptakan misteri cerita, kemudian mengurainya dengan cara yang menyeret pembaca untuk ikut mengalir sampai akhir. Jangan lupa, bagaimanapun Aan seorang penyair. Di sana-sini muncul jalinan kata-kata bernapaskan puisi yang tidak jarang membuat bahasa ceritanya lebih berbunyi.
   Joko Pinurbo, tukang syair

REVIEW :
M. Aan Mansyur, lahir di Bone, Sulawesi Selatan. Bekerja sebagai relawan di Komunitas Ininnawa dan pustakawan di Katakerja, di Makassar. Selain sajak, ia juga menulis prosa dan esai. Karya-karyanya juga bisa ditemui di berbagai media dan buku antologi.

What an amazing book! Kenapa aku penasaran sama buku ini? Karena aku pernah membacanya sekilas sewaktu aku pergi ke perpustakaan dan sepertinya buku ini menarik. Waktu itu belum sempat meminjam buku ini. Kemudian, satu minggu yang lalu, teman bilang ada temannya yang punya buku ini, segera aku pinjam dan lahap buku ini. Aku sungguh berterima kasih dengan temannya itu, sungguh ini buku sastra pertama yang aku baca dan berkesan untukku. Terima kasih. 😊🙏

೦೦೦೦೦

Buku “Kukila” adalah kumpulan cerita pendek yang disajikan sangat apik oleh penulisnya. Penulis mengungkapkan ceritanya dengan sudut pandang yang berbeda-beda dalam setiap ceritanya. Tetapi hal ini tidak mempengaruhi pembaca untuk tetap menikmati cerita. Penulis juga menggunakan alur maju-mundur, sehingga cerita sangat runtut penjelasannya. Ditambah dengan kejutan disetiap cerita, menurutku itu menambah rasa penasaran pembaca buku ini.

Cerita Kukila (Rahasia Pohon Rahasia) diletakkan sebagai pembuka cerita. Kukila menikah dengan Rusdi, laki-laki pilihan ayahnya. Sebelum menikah, Kukila menjalin hubungan dengan Pilang. Pernikahannya tidak dikaruniai anak, yang kemudian Rusdi membuat kesepakatan dengan Pilang, meminta agar ia meniduri istrinya. Sebuah ide gila yang menjadi bumerang bagi Rusdi, karena akhirnya hubungan keduanya justru menjadi perselingkuhan. Kukila mendapatkan tiga anak dari hubungannya dengan Pilang: Aurora, Nawa, dan Janu. Suatu hari, Rusdi memutuskan untuk bercerai dengan Kukila, ia memilih untuk meninggalkan keluarganya. Rusdi tidak kuat menahan sakit hatinya. Karena didalam hatinya, ia menyimpan rahasia yang tidak diketahui siapapun. Tidak hanya Rusdi yang menyimpan rahasia, Kukila, Pilang, Aurora, Nawa, dan Janu juga menyimpan rahasia.

QUOTES TER-GEMESSS
“Kau harus tahu lupa adalah lahan subur kenangan-kenangan. Biarkan ia mengalir seumpama sungai. Saatnya akan tiba, kau akan betul-betul lupa, Kukila.” 
– Rusdi untuk Kukila. (hal. 10)

Kebun Kelapa di Kepalaku, bercerita tentang kegelisahan seorang laki-laki yang harus dipotong rambutnya oleh Tante Mare, dimana hasil potongan rambutnya selalu jelek. Namun, disana terdapat rahasia yang tidak ia ketahui. Setengah Lusin Ciuman Pertama, berkisah tentang ciuman yang dilakukan dengan beberapa orang. Nomor 6, bagian yang menurut saya paling pilu!

Perahu Kertas dengan Huruf-Huruf Kanji, berkisah tentang kesempatan yang telah disia-siakan oleh pemuda untuk menggapai cintanya si perempuan. Setia adalah Pekerjaan yang Baik, seorang ibu yang menanti suaminya untuk kembali. Tetapi yang dinanti tidak akan kembali dan tidak akan pernah kembali. Sehari Setelah Istrinya Dimakamkan, kisah tentang suami yang tidak mengenal istrinya dengan baik.

Membunuh Mini, perbedaan status yang membuat Erwin berencana membunuh Mini. Erwin seorang direktur dan Mini seorang pembantu. Selepas bercinta dengan Mini untuk terakhir kalinya, ia merencanakan pembunuhan. Tetapi, ia tidak tahu, ada pihak lain yang ingin mengagalkan rencananya. Aku Selalu Bangun Lebih Pagi, cerita seorang gadis yang menyukai laki-laki penjaga perpustakaan yang selalu ia kunjungi. Anehnya, sapaan gadis itu membuat sang laki-laki jengkel. Hingga suatu hari, laki-laki itu menanyakannya pada gadis tersebut. Dan ternyata, selama itu pula dirinya tidak peka.

Ketinggalan Pesawat, berkisah tentang laki-laki yang ingin menemui seseorang tetapi justru tertinggal pesawat. Celana Dalam Rahasia Terbuat dari Besi, kisah suami-istri yang membuat iri rumah tangga lain, padahal mereka berdua saling berkamuflase. Lima Pertanyaan Perihal Bakso, karena bakso menjadi ingatan tentang mantan kekasihnya. Lebaran Kali Ini Aku Pulang, berkisah tentang seseorang yang pulang kampung dan melihat banyak sekali perubahan disana. Hujan. Deras Sekali., bercerita tentang perselingkuhan yang dibalas dengan perselingkuhan. Tiba-Tiba Aku Florentino Ariza, berkisah tentang seorang perjaka yang penuh penyesalan karena keperjakaannya direnggut dengan cara yang memalukan.

Tiga Surat Cinta yang Belum Terkirim, berisi cerita tentang seorang kakak, seorang mantan kekasihnya dan seorang anak dari ibunya. Cinta (Kami) seperti Sepasang Anjing dan Kucing, anjing tetaplah anjing dan kucing tetaplah kucing, tidak bisa dipersatukan.

೦೦೦೦೦

Membaca buku ini membuatku merasa miris, ironis, sekaligus terharu secara bersamaan. Gaya bahasa yang ringan, diksi yang sungguh romantis namun tetap sederhana, sangat pas untuk dinikmati dengan santai. Cerita yang membuatku terharu adalah Kukila (Rahasia Pohon Rahasia), Setia adalah Pekerjaan yang Baik, Tiga Surat Cinta yang Belum Terkirim. Aku juga tidak memungkiri kalau cerita ini juga membuatku tertawa, pada bagian Aku Selalu Bangun Lebih Pagi, aku tertawa karena laki-laki itu tidak peka jika ia diam-diam disukai oleh sang gadis.

Beberapa quotes dari buku ini, adalah :
  1. Masa lalu tidak pernah hilang. Ia ada tetapi tidak tahu jalan pulang, untuk itu ia menitipkan surat   kadang datang kepada sesuatu yang tidak kita duga. Kita menyebutnya kenangan.
  2. Kenangan, katanya, barangkali seperti perasaan sehelai kertas ketika seseorang menulis atau menggambar pohon diatasnya. Ia tidak ubahnya sehelai kertas dengan gambar penuh pohon.
  3. Kata ibu saya, “Setia itu pekerjaan yang baik, Nak.” Dia masih yakin ayah saya akan pulang suatu saat.
  4. Sebab Tuhan mencintai orang yang baik hati, ia dipanggil pulang lebih lekas.
  5. Bagiku, Mama adalah surat cinta yang tidak berhenti dikirimkan kepadaku. Aku berharap bisa jadi surat cinta balasan bagi Mama, meskipun aku tahu balasanku tidak akan pernah mampu setimpal. Terima kasih, Mama. Aku mencintaimu.
Menurutku, kekurangan dari buku ini dibagian peletakan cerita Kukila. Penulis meletakkan cerita sebagai cerita pembuka. Mungkin sebaiknya diletakkan pada bagian kedua atau ditengah-tengah. Tetapi itu tidak masalah, ceritanya tetap dapat dinikmati secara utuh.

Overall, aku senang bertemu dengan buku ini. Dari buku ini aku mendapatkan tambahan kosakata. Disamping itu, aku juga belajar salah satu karya Mas Aan dalam bentuk cerpen. Aku merekomendasikan buku ini buat teman-teman yang ingin menikmati buku sastra dengan bahasa yang ringan.

Aku memberi 4/5 bintang. Sampai jumpa di review selanjutnya, ya! 😉

*Pernah membaca buku ini juga? Share pengalamanmu saat membaca buku ini di kolom komentar, ya! Terima kasih. 😄

THE BEST PART
"Sejauh-jauhnya pergi, satu-satunya rumah bagiku adalah tempat Ibu berada. Dan pulang, kata itu tidak akan ada tanpa Ibu." - hal. 49

Kamis, 15 November 2018

Story Of My Blog (2018)

Selamat pagi menjelang, teman-teman semuanya! 😋

Berhubung hari ini aku belum bisa update review buku. Aku pengen cerita sedikit soal blog ini. Kemarin aku sempat buka-buka postingan lama dan menemukan pembahasan tentang review blog. Hal yang sudah beberapa kali aku lakukan, tetapi setelah itu tidak berlanjut lagi. Aku menyayangkan hal itu. Tapi sepertinya memang itu yang selayaknya terjadi.

Source : tumblr.com
Beberapa bulan belakangan ini aku sering hilang-hilangan di blog. Beda dengan tahun-tahun sebelumnya. Benar! Nge-blog itu butuh konsistensi. Untuk bisa menghasilkan tulisan yang menarik pembaca, informatif, dan detail itu butuh proses. Dimana proses tersebut akan menghasilkan ke-konsisten-an.

Sebelumnya, aku pernah bercerita tentang sejarah panjang blog ini, mulai dari ganti nama, ganti alamat blog, ganti template, sampai akhirnya ganti topik. Semuanya tidak instan begitu saja, butuh proses untuk menuju ke titik ini. Dan sekarang, di titik ini, aku sudah menemukan topik untuk blog ini. Sehingga fokus blog ini menjadi semakin terarah. Oiya, ceritanya bisa kalian cek disini: Story Of My Blog

Setelah aku membaca ulang, ternyata ada pembahasan tentang hak paten nama blog aku. Sebelumnya, maafkan aku, karena banyak sekali perubahan yang terjadi. Tapi, aku menghargai ketidak-konsistenanku sebagai pelajaran supaya membangun sesuatu dengan hati-hati. Yap, pada akhirnya, aku mengganti nama blog menjadi seperti sekarang ini. Dan ini sudah paten, kok. Tidak alay juga. (maaf aku pernah alay, 😂)

Tahun 2017, aku banyak menginginkan perkembangan pada blog aku. Tapi tidak diimbangi dengan proses yang cukup matang. Hal ini justru menjadi boomerang untuk aku. Aku yang waktu itu ingin serius nge-blog, terhalang dengan kesibukan organisasi dan lupa untuk memanajemen blog ini. Padahal, aku punya beberapa mimpi yang ingin aku wujudkan dengan blog ini. Contohnya seperti yang aku sebutkan di review blog bulan Januari 2017, bisa cek disini.

Beberapa mimpi itu aku sudah wujudkan dan terlihat hasilnya di blog ini. Apa aja sih yang sudah berhasil dan belum berhasil?
  1. Review blog
    Meskipun selama tahun 2017 review ini hanya berjalan dua bulan saja (Januari dan Juni), tetapi ini sudah berhasil aku lakukan.
  2. Nambah cerpen
    Nah, ini yang belum bisa. Seiring berjalannya waktu, masa-masa SMK memang masih bisa untuk membuat cerpen-cerpen, tapi untuk saat ini, aku sudah tidak bisa lagi, karena feel-nya sudah berbeda.
  3. Writting challenge
    Fungsi dari challenge ini supaya blog ini tetap aktif dan aku memiliki pembahasan. Waktu itu memang perlu. Tapi sekarang sudah tidak lagi karena sudah aktif dan sudah memiliki pembahasan.
  4. Ganti template blog
    Nah, akhirnya ini terwujud juga di tahun 2017. Hasilnya ya seperti ini, guys.
  5. Posting gambar
    Yap, bisa dilihat postingan-postingan selama tahun 2017, pasti rata-rata sudah dibarengi dengan gambar.
Dari lima mimpi itu, meskipun masih ada yang belum terwujud, tetapi itu tidak menjadi masalah untuk blog. Sejauh ini masih baik-baik saja. Berlanjut pada bulan Juni tahun 2017, bisa cek disini. Mimpiku sederhana sekali waktu itu. Hanya sebatas AKTIF NGE-BLOG, itupun tidak terwujud, ya karena kesibukan yang tidak dimanajemen dengan baik. Disisi lain aku belum menemukan topik untuk blog. Jadi, daripada blog-nya menjadi lahan untuk aku bisa curhat sepuasnya, itu malah tidak baik buat pembaca blog ini. (Aku mikirin kalian juga lho, guys! 😅)

Jadi, aku menyayangkan beberapa hal. Tapi memang sudah selayaknya terjadi juga. Ya, memang begitu. Karena beberapa hal yang sudah aku jelaskan tadi. Tentang pembahasan, tentang fokus blog, dan tentang konsistensi.

Nah, di tahun 2018 ini, akhirnya... yang aku nantikan tiba: topik blog sudah dapat! Meskipun beberapa kali blog harus out of topic karena ada keperluan, misalnya: lomba blog, review blog, dan lain sebagainya. Hal itu tidak mengubah fokus utama blog ini. Lantas, apa saja yang ingin aku lakukan selama sisa waktu tahun ini?
  1. Jadwal review buku
    Aku mulai menjadwal posting blog. Karena topik utama blog ini adalah review buku, jadi sebisa mungkin aku mengatur jadwalnya, jangan sampai aku me-review buku tapi tidak membacanya terlebih dahulu, jatuhnya jadi aneh dan tidak informatif. 😆
  2. Jadwal blogwalking
    Seiring bertumbuhnya blog, blogwalking itu perlu untuk menambah wawasan, menambah teman, dan untuk diskusi sesama blogger.
Dari kedua hal itu, aku berharap semoga bisa konsisten, mengingat ini sudah memasuki akhir tahun 2018. Tahun ini bisa dikatakan tinggal sisanya saja. Nanti, tahun 2019, harus ada rencana lagi yang dibangun untuk blog ini.

Nah, ini ceritaku bersama blogku. Kalau ceritamu? Share di kolom komentar, ya! 😉

Senin, 12 November 2018

[REVIEW BUKU]: A MAN CALLED #AHOK - @KURAWA

Judul Buku :  A MAN CALLED #AHOK
Penulis :  Rudi Valinka / @KURAWA
Penerbit :  7 Press
Tebal  Buku :  111 halaman
Tahun Terbit :  2016

SINOPSIS :
Harapan gue, jika kalian sudah baca buku ini mohon disebarkan lagi ke keluarga, kerabat, hingga sahabat, dan siarkan bahwa masih ada harapan untuk orang Bersih, Transparan, dan Profesional hidup di negeri ini.
@kurawa
--------------------------------------
Selesai aransemen, baca TL @kurawa soal masa lalu Ahok di Belitung, jadi berkaca-kaca. 
@addiems

Nyimak kultwit @kurawa menelusuri Ahok sampai ke Belitung. Seru nih! 
@TitiRajoBintang

Mantap! Cerita yg sering @basuki_btp share ke staf-staf pas lunch, bisa diceritakan secara apik oleh @kurawa. Pantau terus #sinetwitAHOK @kurawa 
@riaernesto

Nggak ngertilah kudu ngomong apalagi, speechless gue! Keren!!!
@bli_aryo

Mertua saya org Belitung asli, keluarga besarnya udah khatam soal Bapaknya Ahok serta kisah-kisah hidupnya. Jadi, saya yakin sinetweet ini real. 
@Yosefeven_A

REVIEW :
Dengan tagline “Sepenggal Kisah Perjuangan & Ketulusan”, buku ini mengupas tuntas masa lalu Ahok di Belitung. Berawal dari penasaran ketika film Ahok sebentar lagi rilis (pada waktu itu) dan salah seorang teman bilang bahwa film ini diangkat dari sebuah buku, hal itu membuatku kepingin membaca bukunya terlebih dulu, sebelum nonton filmnya. :D

Sebelumnya, aku agak takut mau me-review buku ini. Ini pertama kalinya buat aku me-review buku seorang tokoh masyarakat. Tapi, karena aku sangat ingin me-review buku ini, jadi.. aku memberanikan diri! xD

೦೦೦೦೦

Buku setebal 111 halaman ini bisa dikatakan sangat ringan. Apalagi, didalamnya berisi kumpulan tweet-tweet milik akun @kurawa. Yang membuatnya menarik adalah tweet-nya bukan sembarang tweet, karena Rudi Valinka a.k.a @kurawa langsung terjun ke Belitung untuk mewawancarai beberapa narasumber.

Basuki Tjahaja Purnama alias AHOK dibesarkan di Belitung. Ayahnya (Tjung Kim Nam) adalah seorang pengusaha sukses dan baik hati. Tjung Kim Nam dikenal dimasyarakat sebagai pribadi yang dermawan, ia selalu membantu orang lain yang membutuhkan pertolongan. Karena jiwa sosialnya inilah yang akhirnya menurun ke anaknya.

Ahok kecil adalah pribadi yang pendiam, tidak memilih-milih teman meskipun dia anak orang berada, tidak pernah berkelahi, dan rajin berangkat ke sekolah. Saat pelajaran agama (karena pada waktu itu rata-rata temannya adalah Muslim), Ahok memilih untuk tidak keluar ruangan dan belajar agama Islam di kelas itu.

Seiring berjalannya waktu, pelajaran hidup yang ia terima sangat membekas bagi Ahok. Tahun 2005, dia diangkat menjadi bupati Belitung Timur dan pada tahun 2010 menjadi wakil gubernur Jakarta. Meskipun sudah pindah ke Jakarta, ketika Ahok pulang ke Belitung, dia selalu menyempatkan waktunya untuk berkunjung ke beberapa orang di Belitung, contohnya guru sekolahnya, teman-temannya. Ahok sangat menghargai orang lain.

೦೦೦೦೦

Beberapa kutipan terbaik versiku, adalah :


Membaca buku ini aku belajar tentang rendah hati, menghargai dan menghormati orang lain, dan tidak serta-merta memandang buruk tentang orang lain. Sebenarnya, sifat baik maupun sifat buruk seseorang itu pasti ada didalam setiap individu. Jadi, tidak setiap individu itu selalu buruk. Pun juga tidak selalu baik. Jangan sampai keburukan orang lain yang menjadi bahan penilaian dan justru menghilangkan kebaikannya. Dan juga, menjadi orang "berada" pun harusnya tidak membuat kita lalai dengan orang lain dibawah kita. Karena tidak setiap saat kita akan berada diatas. Roda kehidupan pasti berputar.

Overall, point utama dalam buku ini adalah mengungkapkan bahwa masih ada tokoh masyarakat yang Bersih, Transparan, dan Profesional di negeri ini. Jadi, tidak semuanya dianggap buruk. Aku merekomendasikan buku ini buat teman-teman yang ingin tahu seperti apa masa lalu Ahok. Bukunya ringan untuk dibaca. Ditambah dengan wawancara yang dilakukan jadi ini fakta, bukan HOAK!

Aku memberi 3/5 bintang untuk buku ini. See you in the next review! 😉