Kamis, 22 Desember 2016

#Day22 : Anything I Want To Post--BAPER--

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Bebas! Yap, aku suka kebebasan. Seperti angin yang bebas menari-nari di udara. Whaha, bahasaku mulai kacau 😂 Oke, hari ini temanya bebas. Mau bahas apa yaa? Hiks, jadi bingung. Ohyam hari ini bertepatan dengan hari ibu loh. Mmm, mau bahas tentang ibu? Sepertinya sih enggak, menurutku.. kasih sayang seorang ibu itu setiap hari. Akan terus mengalir sampai akhir hayatnya. Jadi tidak perlu diperingati satu hari saja, melainkan setiap harinya, dengan cara: pembuktian! Bukti sayang kita kepada beliau. Mungkin benar, itu sebagai formalitas saja. Tapi.. aku kurang sreg aja. Pokoknya kasih sayang seorang ibu itu sepanjang hayatnya dan untuk membuktikan rasa sayang kita ke beliau itu dengan jadi anak yang "Birrul Walidain".

That's my opinion. Okay, back to the topic. Mau bahas apa kita.. tuing tuing.. *tetiba muncul ide*. Kita bahas BAPER. Ini yang lagi jadi uneg-uneg aku ((wish: semoga setelah nulis ini aku nggak punya uneg-uneg tentang hal ini)).

BAPER alias Bawa Perasaan. Well, baper sih boleh yaa, asal pada tempatnya. Ada dua kategori BAPER-ku disini, ini:

BAPER yang pertama, tentang persepsi orang. Entah kenapa, orang-orang persepsinya tuh salah, aku nulis pm baper, nulis status baper, nulis tweet baper, seolah-olah aku tuh bapernya nggak ketulungan 😭😭😭 Padahal kan nggak gitu. Aku konfirmasi nih yaa: "Aku itu orangnya memang PERASA. Bukan karena aku cewek, terus sensitif. BUKAN! Tapi emang tipenya seperti ini. Dan aku suka baca NOVEL, yang kalo bener-bener nyentuh perasaan banget, aku bisa GALAU. Dan itu bisa berpengaruh sama BAHASA-ku. Oke? Paham! Jadi gitu.. coba lihat para penulis yang sudah terkenal, apa kalau mereka BAPER, itu mereka benar-benar baper di dunia nyata? Nggak juga kan? Mungkin sebatas untuk menghidupkan ceritanya, agar bisa menyentuh pembaca. Ya sama seperti aku, aku nulis baper itu nggak murni dan 100% dari aku, bisa karena aku ngeliat sekitar terus kebentuk kata-kata, atau aku suka mengutip kata-kata dari novel dan aku tulis di pm atau tweet. It's enough. Paham?"

BAPER yang kedua, itu kemarin pas aku ikut acara organisasi terus ada yang ngomong "yang baper mah buang ke laut", aku ngerasa tertampar disitu. Apa nggak ada tempat buat BAPER ya dihatinya situ? Apa baper itu cuma sebatas dengan lawan jenis aja? Terus kalo ngeliat saudara kita di Allepo, di Aceh, di NTB, nggak baper ya? Seolah-olah baper tuh cuma sama lawan jenis 😑 Hello? Nggak sesempit itu pemahamannya!

So, disini aku pengen ngungkapin pendapatku, kalo BAPER itu nggak sebatas sama lawan jenis aja, nggak sebatas nulis kata-kata SEDIH. Baper itu masalah yang menyentuh hati. Kalo manusia nggak boleh baper, terus bedanya sama hewan apa? Heran aku 😁

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar