Senin, 25 September 2017

Menghilang

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Lama..
Sudah lama aku menghilang dari dunia tulis menulis.
Sudah lama aku menghilang dari dunia imajinasi.
Entah.. pergi kemanakah sekarang imajinasiku? Aku harap lembar kosong yang setitik ini bisa terisi dengan tulisan yang bermakna.

Senin, 03 Juli 2017

[REVIEW BUKU]: RAKSASA DARI JOGJA - DWITASARI

Selamat malam semuanya! Kali ini aku datang dengan tema review lagi, yuk langsung simak ^^
---RAKSASA DARI JOGJA---
LIHATLAH KE ATAS. TEMUKAN CINTA.
Judul buku: Raksasa Dari Jogja
Penulis: Dwitasari
Penerbit: PlotPoint Publishing (PT Bentang Pustaka)
Tebal buku: 270 halaman
Tahun Terbit: November, 2012 (Cetakan Ketiga)

SINOPSIS :
Bianca tidak kenal cinta. Satu hal yang ia pelajari dari kedua orang tuanya bahwa cinta itu omong kosong. Ia tumbuh bersama kisah yang dibentuk dari air mata mamanya, makian dan pukulan papanya. Apa itu yang namanya cinta?

Bianca tidak paham cinta. Tapi, dinding kamarnya penuh dengan cerita-cerita tentang itu. Buku-buku itu seperti peta ke ranah fantasi bagi Bianca. Sebuah tempat asing, tempat Joshua mungkin tinggal di dalamnya.

Bianca tidak percaya cinta. Saat satu-satunya lonceng pemanggil ke arah sana telah direnggut sahabat terbaiknya. Joshua telah direbut Letisha. Belahan hatinya memilih pergi dengan belahan hatinya yang lain.

Bianca tidak punya cinta. Dengan itu ia pergi ke Jogja. Di kota itu seorang raksasa lembut mencoba memperbaiki remuk hatinya. Mencoba mendekapnya untuk mengembalikan lagi kehangatan hati. Tapi apakah Bianca masih bisa percaya bahwa cinta bukan hanya bahan jualan penulis-penulis saja?

REVIEW :
Buku ini adalah karya pertama dari kak Dwitasari. Aku pertama kali dengar nama kak Dwitasari itu dari film pertamanya—Cinta Tapi Beda—eh ternyata aku malah sudah follow twitternya juga 😃 *nggak sadar, hiks.

౦౦౦౦౦

Buku ini bercerita tentang Bianca Dominique, remaja yang mempertanyakan tentang cinta. “Setiap manusia butuh cinta? Butuh jatuh cinta? Lalu, apa salahnya jika tak jatuh cinta? Bukankah jatuh itu sakit?... (hal. 4).” Diam-diam ia mencari jawaban atas pertanyaan tersebut.

Dia melihat sendiri, bagaimana kondisi keluarganya, Papanya yang begitu temperamen, seringkali mendaratkan pukulan ke Mamanya, sedangkan Mamanya sendiri terlalu lemah untuk melawan.

Bianca juga mempunyai sahabat yang bernama Letisha, yang memiliki kesamaan nasib. “Bukankah manusia selalu nyaman pada hal yang memiliki banyak kesamaan dengan dirinya?” (hal. 17). Kepada Letisha, ia menumpahkan segala cerita dan air mata. Namun, semuanya berubah ketika sahabatnya sendiri merebut cinta pertamanya, Joshua. Bianca semakin takut akan cinta. Baginya, cinta hanyalah mimpi.

Bianca memilih untuk melanjutkan kuliah di Jogjakarta. Sekaligus meninggalkan kepenatannya di Jakarta. Di Jogjakarta, Bianca tinggal bersama Bude Sumiyati dan Kevin, sepupunya yang sudah dianggapnya sebagai kakak. Bianca juga dipertemukan dengan laki-laki yang tidak biasa, karena memiliki tinggi yang melebihi orang normal, ia menyebutnya sebagai ‘Monster’. Pertemuannya menghadirkan berbagai konflik, yang akhirnya menyadarkan Bianca tentang pertanyaannya akan cinta selama ini.

౦౦౦౦౦

Dari buku ini aku belajar tentang mencintai, tersakiti dan pengorbanan. Membaca cerita keluarga Bianca, membuatku sedih sekaligus gemas sendiri, apakah laki-laki itu selalu bersikap kasar dan perempuan itu selalu lemah? Mengapa laki-laki seenaknya menginjak-injak perempuan, sementara perempuan dengan polosnya berusaha mempertahankannya? Namun, pada akhirnya, ketika sudah tak sanggup lagi memikul beban, Mamanya menyerah dan mengorbankan semuanya.

Sementara membaca kisah Bianca dan Gabriel, aku ikut merasa terobati, bahwa tidak semua laki-laki itu kasar dan seenaknya sendiri. Masih ada laki-laki yang menyediakan kehangatan untuk perempuan. Dibalut dengan kejadian-kejadian lucu yang mempertemukan mereka berdua, aku cukup menikmati novel ini, kadang aku dibuatnya sedih, kadang aku dibuatnya ketawa, saat membaca logat Jawa yang banyak dipakai Vanesa, sahabat Bianca saat kuliah di Jogja.

Novel ini menggunakan sudut pandang orang ketiga, meski begitu pembaca tetap diajak untuk menyelami cerita dengan gaya bahasa yang ringan, sehingga mudah untuk dipahami. Aku suka konsep desain cover-nya, warna-warni tetapi tetap menyatu dengan judulnya. Ditambah dengan tagline “Lihatlah Ke Atas. Temukan Cinta”, kemudian bagian bawahnya ada gambar perempuan bertemu dengan laki-laki dengan tinggi yang tak biasa. Cukup menggambarkan detail novel ini.

Kekurangan pada novel ini, pada beberapa kalimat terdapat typo, aku menemukannya dibagian menulis nama kampus Bianca, awalnya Universitas Wiyata Yudhistira, tetapi dibagian lembar berikutnya menjadi Universitas Wiyata Mandala. Kemudian, karena setting tempatnya di kota Jogja, ada beberapa logat daerah yang nggak diberi terjemahan ke bahasa Indonesia dibagian foot note novel ini, sebagai orang Jawa aku paham dengan kalimat itu, tapi buat orang luar Jawa dan nggak familiar dengan bahasa itu, mungkin bingung cari di kamus 😅 But, that's no problem!

Over all, aku merekomendasikan novel ini buat kalian semua. Memang novel ini masuk kategori teenlit, tapi penulis mengangkat cerita yang berbeda dari novel teenlit lainnya, aku mengapresiasinya dengan memberi 3 bintang untuk novel ini, and next.. ditunggu review novel karya Dwitasari lainnya ya!

THE BEST QUOTES : 
"Apa gunanya rasa sakit dalam mencintai? Untuk tahu arti bahagia yang sebenarnya. Bahagia ada karena kita tahu rasa sakit."
(hal. 132)

Sabtu, 01 Juli 2017

[REVIEW BUKU]: GARIS WAKTU - FIERSA BESARI

---GARIS WAKTU---
SEBUAH PERJALANAN MENGHAPUS LUKA
Judul buku: Garis Waktu
Penulis: Fiersa Besari
Penerbit: Mediakita
Tebal buku: 212 halaman
Tahun Terbit: 2016

SINOPSIS :
“Pada sebuah garis waktu yang merangkak maju, akan ada saatnya kau bertemu dengan satu orang yang mengubah hidupmu untuk selamanya.
Pada sebuah garis waktu yang merangkak maju, akan ada saatnya kau terluka dan kehilangan pegangan.
Pada sebuah garis waktu yang merangkak maju, akan ada saatnya kau ingin melompat mundur pada titik-titik kenangan tertentu.
Maka, ikhlaskan saja kalau begitu.
Karena sesungguhnya, yang lebih menyakitkan dari melepaskan sesuatu adalah berpegangan pada sesuatu yang menyakitimu secara perlahan.”

REVIEW :
Buku ini merupakan karya pertama dari seorang penulis bernama Fiersa Besari (yang akrab disapa sebagai “Bung”). Pertama kali denger namanya.. aku kira dia itu cewek, eh ternyata cowok. Maap maap, Bung!😂

Awalnya, Bung Fiersa ini hanyalah menganggap tulisannya sebagai curahan hati yang dia tulis di sosial media, seperti Facebook, Twitter, Blogspot. Lalu muncullah ide untuk mengumpulkan tulisan tersebut dan menyusunnya menjadi buku. Dari ide tersebut, dia merajut kembali cerita yang sudah ada, dipadu padan dan direlasikan. “Garis Waktu” terpilih sebagai judul karena mampu merepresentasikan titik-titik peristiwa penting sang ‘aku’ dengan ‘kamu’.

Pertama kali baca buku ini, aku mengira kalau buku ini adalah novel. Ternyata bukan! Kalau menurutku, ini semacam prosa yang dirangkai dengan alur yang sudah disusun rapi. Dalam buku ini, penulis menggambarkan tokohnya menggunakan sudut pandang orang pertama, membuat pembaca seperti diajak untuk merasakan hal yang sedang dibaca.

Ketika masuk pada bab pertama (yang dituliskan dengan istilah “tahun”), kita disuguhkan dengan masa-masa perkenalan dan debar-debar dalam dada. Dan ketika debar dalam dada itu mengalahkan logikamu, cerminmu seperti mengejek, “Makan itu cinta” katanya puas (hal. 16). Memasuki bab kedua dan sampai akhir, kita akan diajak menyelami masa-masa menanti, kasmaran, dan patah hati, lalu menyembuhkan luka serta mengikhlaskan. Buku ini tidak hanya mengemas soal ‘aku’ dan ‘kamu’ semata, tetapi juga mengemas tentang keluarga dan sahabat.

Tulisannya menyentuh, menyayat hati, sekaligus membuat perenungan. Emang buku ini bikin baper, tapi bapernya bukan menye-menye. Pemilihan kata yang tepat dan penggunaan kosakata yang mudah dipahami, menjadikan buku ini sebagai bacaan yang ringan.

Aku suka sama konsep desain sampul yang clean dan kesan fotografi-nya juga memberikan nilai tambah dalam buku ini. Dipadu dengan tagline “Sebuah Perjalanan Menghapus Luka”, membuat kepincut setiap orang yang tertarik dengan buku ini dari sampulnya, termasuk aku, haha😅

Over all, buku ini recommended banget untuk kamu yang suka bacaan yang puitis sekaligus galau, wkwk 😂 Dari buku ini, aku suka banget sama bagian mengikhlaskan, soalnya pengalaman #eh maksudku karena itu berkesan sekali, melepaskan sesuatu yang memang bukan ditakdirkan untuk kita itu berat dan menyakitkan, tapi terlepas dari itu, ada banyak hikmah yang kita dapat, setidaknya beban dalam hatimu berkurang. Duh, jadi baper gini-____-

Aku kasih 4 bintang untuk buku ini, and the next.. karya kedua dari Bung Fiersa sudah menanti untuk di-review; Konspirasi Alam Semesta.

THE BEST QUOTES
“Darimu aku belajar menjadi lebih baik.
Denganmu aku belajar untuk melakukan yang terbaik.
Tanpamu aku belajar untuk memperbaiki.”
(hal. 167)

Jumat, 30 Juni 2017

Review My Blog : Juni 2017

Halo, selamat malam semuanya! I'm back again :D Setelah sekian lama meninggalkan dunia nge-blog ini, sekarang aku pengen aktif lagi dan kali ini.. aku serius! Se-serius Hamish Daud yang udah ngelamar Raisa, etdah.. apaan ini? 😂

Diawal tahun 2017 ini, aku membuat resolusi untuk blog ini. Rencananya aku bisa aktif untuk menulis blog, tetapi ternyata itu cuman WACANA. Mohon digaris bawahi dan dicetak tebal. Memang perlu manajemen waktu yang baik untuk bisa tetap aktif menulis blog, disamping kegiatan diluar yang sudah cukup menyita waktu. Apalagi kesibukan kuliah dan organisasi, beuh.. enggak ada habisnya dah!
Image by Google (editted)
Nah, untuk review bulan ini.. aku cuman kepengen satu aja sih: AKTIF NGE-BLOG. Cara yang aku pakai adalah dengan menjadwal postingan dan tema blog post setiap minggunya. Aku pernah meminta salah satu teman blog untuk mengirimiku kalender bulanan dan sampai sekarang.. belum juga kesentuh! Padahal jadwalnya sudah lengkap dari bulan Januari 2017 sampai Desember 2017, sudah tertata rapi dengan hari dan tanggal juga, tapi belum menggerakkan aku untuk bisa memanajemen blog dengan baik. So sad :'(

Memang, untuk bisa rutin menulis, merangkai kata dan menemukan ide itu sulit. Yang dibutuhkan cuma satu; NIAT. Berbekal dari situ, semuanya terasa lebih ringan. Banyak sekali aku membaca tips dan trik supaya bisa aktif nge-blog, tapi kembali lagi, tanpa NIAT, segala sesuatunya seperti tanpa kekuatan dan sensasi. Tidak ada tantangan untuk bisa berkarya dengan tulisan-tulisan.

Ah, apalah aku ini. Menyemangati diri sendiri yang belum bisa bergerak ini 😢 Harap maklum, aku kadang rada nyeleneh, frekuensinya diluar jangkauan, dan cenderung suka nyengir kalau sudah lupa sesuatu 😂 Okay, see you on the next post! I'm ready to ngetik-ngetik selama liburan semester 😆😆😆

Sampai jumpa!

Selasa, 27 Juni 2017

So Shy!

Assalamu’alaykum Wr. Wb.

Selamat malam! Apa kabar, Guys? Long time no see and I miss you now. Sudah lama banget nggak aktif di dunia menulis, gara-gara sibuk menulis laporan, presentasi, proposal, dan hal seabrek lainnya lagi. Haha, sok sibuk banget ya? -_- Memasuki semester dua kemarin, aku sudah sibuk dengan kegiatan di kampus. Baik diluar kampus, maupun didalam kampus. Ah, kalau dibahas nggak ada habisnya deh. Aku aja bingung kok bisa aku ngambil itu semua, wkwk penyadaran yang terlambat :D

Disini, aku nggak mau ngomongin kesibukan aku. Aku pengen ngebahas sedikit uneg-uneg aku aja. Biar nggak dipendam sendiri, mendingan ditulis kan ya? Ada yang baca sekaligus latihan nulis, haha.. jangan lupa siapkan kopi!

Pernah nggak sih kalian punya masa lalu yang memalukan?
Pernah nggak sih kalian kalau udah mengungkit hal itu rasanya kepengen sembunyi?
Semua orang pasti pernah merasakannya.
Image by Google (editted)
Tak terkecuali aku sendiri, ya.. beberapa hari yang lalu, didalam sebuah grup chatting alumni sekolah memang sedang ramai saling bercanda dan membully. Yah, salah satunya nge-bully aku, wkwk. Bagian ini harus aku akui, aku orangnya nggak masalah waktu dibully, bahkan cenderung menikmati. Tapi, kalau sudah menyangkut masalah pribadi, itu yang nggak bisa aku nikmatin lagi. Pengen rasanya marah dan keluar dari grup, tapi kembali lagi disadarkan fungsi grup itu, grup alumni yang difungsikan untuk menjaga komunikasi sesama alumni.

Sebenarnya, masa lalu itu bermacam-macam kok. Ada yang menyenangkan, menyedihkan, bahkan memalukan sekalipun. Dari situ aku sadar, kalau memang sudah jalannya begitu, apa yang bisa dirubah? Waktu terus bergulir meninggalkan yang telah terjadi dan manusia tidak bisa merubah setiap inci kejadian yang sudah terjadi di-masa lalunya. Yang ada hanyalah, memperbaiki apa yang sudah terjadi. Dengan cara tidak mengulangi kejadian itu lagi, iya sih.. rasanya malu sekali waktu keinget sama kejadian itu. Tapi, sekali lagi.. semuanya sudah terjadi dan nggak bisa kembali. So, anggap aja seperti angin lalu, tatap kedepan dan perbaiki diri.

Sudah, mari tenangkan dirimu dengan secangkir kopi. Lalu, coba resapi apa yang sedang kamu nikmati itu. Kopi itu meski hitam, tapi dia tidak pernah malu mengakuinya. Kopi pun rasanya juga pahit, tapi tidak pernah menyembunyikannya. Jadilah seperti kopi 😄

Wassalamu'alaykum Wr. Wb.

Minggu, 30 April 2017

Buku yang Paling Ingin Kubaca Tahun Ini

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Selamat malam, Guys. Welcome back, dengan postingan baru yang digunakan untuk Giveaway, hehe :D Maafin yaaa, semoga setelah ini jadi aktif nge-blog lagi.

Ngomongin soal buku memang nggak ada habisnya, apalagi novel. Hmm, sudah bikin lupa sama segalanya *hiks, alay*. Aku suka novel dengan berbagai macam jenisnya. Aku suka novel karena disitu kita benar-benar diajak untuk berimajinasi. Dari yang tadinya kita serius mantengin buku, tapi didalam pikiran kita udah membentuk suatu bayangan gitu. Serunya disitu, heheee..

Disibukkan dengan berbagai tugas kuliah dan tugas organisasi, aku jadi makin jarang temenan sama novel. Rasanya, hubungan kita jadi LDR deh, *uhh, baper banget. Tahun ini, dari bulan Januari sampai akhir bulan April ini, aku baru menuntaskan dua novel, sedih banget nggak sih?  Mungkin novel-novel itu juga pada ngambek sama aku, soalnya aku duakan sama tugas kuliah dan organisasi. Jahat-nya akuh!-_____-

Nah, beberapa waktu lalu, *jrengg-jrenggg* pas aku scroll facebook, aku dapat info ada Giveaway dari Kak Wijatnika Ika, itu rasanya kayak tertohok banget, kayak aku mempertanyakan diriku sendiri.. kapan loh kembali ke dunia sendiri? Ke duniaku dan novel-novelku? Pertanyaan itu seketika jadi koreksi buat aku. Mungkin udah saatnya duniaku harus kembali, dengan cara aku ikutan giveaway ini sekaligus nambah koleksi novelku. Yukkkk! Semangat semangattt 😂
Image by Tumblr (edited)
Aku sendiri, tahun ini pengen banget ngerampungin serial Supernova dari Ibu Suri, Dee Lestari. Dan itu kebetulan banget ada di giveaway kak Wijatnika Ika ini. What a miracle, aku bersyukur banget kak :D Aku pengen baca novel yang Intelegensi Embun Pagi. Kenapa aku pengen baca novel itu? Karena itu serial terakhir Supernova, dimana novel tersebut adalah ending dari segala serial yang lainnya, mulai dari Ksatria Putri dan Bintang Jatuh, Akar, Petir, Partikel, Gelombang, dan terakhir… Intelegensi Embun Pagi. Sayang kan aku dah baca serial lainnya tapi nggak dilengkapin? Berasa gantung gitu, padahal digantungin kan nggak enak #uhuk :D
Image by Google
Lain dari itu, kenapa aku ngebet banget pengen baca ini novel? Karena dari serial novel ini tuh imajinasinya dapet banget. Aku diajak untuk selalu membayangkan sesuatu yang di dunia nyata itu tidak akan pernah ada, tapi disitu seolah-olah ada dan nyata. Di novel ini, nggak cuman karya fiksi-nya aja yang menonjol, tapi juga perpaduan ilmu fisika dan sesekali ada sisi agamisnya juga. So, bisa disimpulkan ini karya fiksi yang luar biasa menurutku, hehee :D

Sekian yaa ulasan aku tentang “Buku yang Paling Ingin Kubaca Tahun Ini”. See ya, Guys!

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Senin, 24 April 2017

Welcome Back!

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Selamat malam guys. Welcome back again, after I finish my taks. Lama banget ninggalin blog ini. Terhitung sejak Februari akhir, sampai sudah menjelang bulan April akhir. Sedih ya, nggak bisa berbagi pengalaman dengan kalian, guys.
Okay, sekarang sudah saatnya aku kembali ke duniaku ya. Dunia tulis menulis ini. Memang kalau sudah dunianya, kapanpun itu pasti kembali. Sama kayak jodoh, sejauh apapun itu kalau emang jodohnya ya balik lagi :D #abaikan
Image by Google (with edit)
Di postingan kali ini, aku mau review blog untuk bulan Februari dan Maret 2017. Ketinggalan banget kan ya? Emang, setelah liburan semester 1, kegiatan di kampus makin padat. Sampai-sampai duniaku sendiri aku abaikan. Maafkan aku ya, tapi setelah itu banyak manfaat kok ya!

Review blog untuk bulan Februari dan Maret 2017, here we go :
“AKTIF POSTING BLOG!”
Yap! Ini riskan banget untuk membagi waktu antara dunia luar dan duniaku sendiri. Rasanya emang harus fokus ke salah satu aja dulu. Ini yang musti aku perbaiki, anak manajemen harus bisa manajemen dong!

Nah itu, untuk poin pentingnya aja ya! *kemudian cari sticky notes* :D Pokoknya, aku boleh berkegiatan apapun, tapi nggak boleh melupakan duniaku sendiri. InsyaAllah..

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Senin, 20 Februari 2017

KEBeragaman Untuk Berbagi

Saat ini perkembangan internet sangatlah pesat. Internet sendiri dapat diartikan sebagai jaringan komunikasi global yang terbuka dan menghubungkan milyaran jaringan. Dengan adanya internet ini, manusia semakin mudah dalam mengerjakan pekerjaannya. Seperti mengirim dokumen melalui email, belajar dan menambah wawasannya melalui internet, dan juga internet bisa dijadikan alat hiburan, serta internet dapat menjadi sarana bisnis.
Image by Google (with edit)
Saya sendiri, untuk pertama kalinya mengenal internet pada tahun 2010. Saat itu saya mengenal internet melalui sosial media yang sedang tenar di kalangan remaja seusia saya. Tentu saja, bagian ini saya sebut sebagai internet adalah alat hiburan. Seiring berjalannya waktu, ternyata banyak hal yang saya peroleh dari internet. Tidak hanya sebatas alat hiburan saja, melainkan sebagai tempat belajar dan menambah wawasan.

Berawal dari hobi menulis, saya mencoba dalam media online. Awalnya saya menulis karangan fiksi, tetapi kemudian saya justru menjadikan media online sebagai diary. Saya kemudian berfikir, apa yang menarik dari tulisan saya? Semuanya hanya berisi keluh kesah saya dalam menjalani kehidupan. Seolah-olah saya tidak bersyukur dengan apa yang ada.

Ketika berniat untuk mengubah niche blog, ternyata ada satu peristiwa yang membuat saya down. Down untuk menulis dan menjadi seorang blogger. Peristiwa itu adalah laptop saya rusak dan parahnya lagi, LCD laptop saya yang rusak. Lalu apa yang harus saya lakukan?

Untuk sementara waktu, saya menggunakan ponsel untuk mem-posting tulisan saya di blog dan tidak teratur untuk posting. Sampai pada akhirnya, semangat saya kembali dan saya ingin serius dalam dunia blog. Saya kemudian berinisiatif membeli LCD monitor. Jadilah, laptop saya yang rusak LCD-nya mempunyai peran sebagai CPU dan LCD monitor berperan sebagai pengganti LCD laptop yang rusak.
Dok. Pribadi (with edit)
Berbekal dengan perkembangan internet yang kini menjadi 4G LTE, saya kemudian bertemu dengan KEB (Kumpulan Emak2 Blogger).  Salah satu komunitas blogger perempuan. Sepintas terasa aneh ketika akan bergabung, mengingat saya belum menjadi emak-emak melainkan calon emak-emak. Namun, setelah saya membaca pada halaman website-nya. Saya menjadi tahu dan yakin untuk bergabung dan diterima. Saya tentu harus bersyukur.

Meskipun saya merupakan member baru dalam KEB. Akan tetapi banyak sekali manfaat yang saya peroleh, untuk saya pribadi, saya menjadi semangat untuk menulis dan menjadi seorang blogger. Sementara itu saya merasakan atmosfer yang berbeda dalam KEB, tentu karena sebuah komunitas dan didalamnya berisi beragam hal, seperti parenting, rumah tangga, travelling, pekerjaan, dan lain sebagainya. Saya merasakan atmosfer keberagaman ini sebagai semangat keberagaman untuk berbagi. Terlihat dalam grup facebook, satu member mengomentari member yang lain, begitu juga sebaliknya. Dan juga, dalam twitter, selalu men-retweet postingan member, sehingga memudahkan untuk blogwalking.

Sehingga, saya benar-benar merasakan manfaat internet dalam hidup ber-keragaman ini. Dimulai dari kemudahan akses informasi, adanya sharing dalam sebuah komunitas, dan adanya kebersamaan meskipun dalam dunia maya.

*tulisan ini diikutsertakan dalam lomba #XtraKEBeragaman
http://emak2blogger.com/2017/02/03/lomba-blog-keb5th/

Rabu, 08 Februari 2017

World Hijab Day: Sebuah Renungan!

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Tepat pada tanggal 1 Februari 2017 kemarin, diperingati sebagai World Hijab Day. Aku sendiri, baru tahu kalau ada hari peringatan ini. Antara senang dan kudet (kurang update). Senangnya karena dengan diadakannya hari peringatan ini dapat dijadikan sebagai renungan untuk para hijabers. Sementara, aku kudet karena aku baru mendapat informasi ini tanggal 4 Februari. Mungkin saya lelah XD
Dok. Pribadi
Ini ceritaku tentang hijab:
Kalian pernah mengalami masa tomboy? Tenang, jangan panik! Ada temennya kok, aku juga pernah mengalaminya. Masa SD dan SMP, aku adalah anak tomboy, celana selutut dipadu dengan kaos. Sudah menjadi style setiap hari.

Barulah memasuki masa akhir kelas 1 SMK aku mulai sadar. Waktu itu, awalnya aku muncul pertanyaan, “apa iya perempuan itu wajib untuk memakai hijab?” Ehem, ternyata jawabannya iya. Sudah tercantum dalam QS. Al-Ahzab: 59, yang artinya: “Wahai Nabi, katakanlah kepada istri-istri, anak-anak perempuan dan istri-istri orang Mukmin, ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.’ Yang demikian itu supaya mereka mudah dikenali, oleh sebab itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha Penyayang.”

Makjleb! Apalagi keinget sudah baligh juga. Nah loh, berapa dosa yang ditanggung? Huaaa, nangis kejer kejer  #alay mode on. Awal berhijab, aku pakai style sederhana banget, maklum lah adanya baru itu :D Jadi style-ku adalah perpaduan antara celana training dan kaos lengan panjang, plus jilbab paris. Dan ternyata jilbab yang aku pakai itu belum masuk dalam kriteria yang disyariatkan, yaitu syar’i. Karena sudah jelas ayat dari-Nya dalam QS. An-Nuur: 31, yang artinya: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya..."
Image by Google
Well, ini tantangan lagi! Ya benar, setiap manusia yang berhijrah itu akan diuji. Semua yang ingin berubah menjadi baik pasti ada ujiannya. Dengan begitu, Allah menaikkan derajatnya. InsyaAllah.
Diuji dalam hal materi, mungkin untuk membeli pakaian yang seharusnya.
Diuji hawa nafsunya, yang terkadang merasa lebih tinggi dari yang lainnya.
Diuji pandangannya, terutama terhadap lawan jenis.
Diuji sikapnya, bagaimana sebagai seorang muslimah seharusnya bergaul dengan lingkungannya.

Tetapi dibalik semua ujian tersebut, Allah sudah mempersiapkan hadiah kepada setiap hamba-Nya. Kembali pada setiap pribadinya, mau-kah untuk tunduk dan patuh pada aturan-Nya? Coba tanyakan pada hati masing-masing! Jangan tanyakan pada rumput yang bergoyang ya? XD

Berhijab itu butuh proses kok. Nggak semuanya serba instan, bikin mie instan aja tetap ada prosesnya :D Iya, benar. Kalau lihat yang lain sudah mengenakan hijab yang seharusnya itu adem lihatnya. Tetapi, tentu lihat keadaan juga. Ya, kalau sudah mampu lebih baik disegerakan, kenapa harus menunggu untuk melakukan niat yang baik?

Sekian pengalaman berhijabku. Dan kembali lagi, World Hijab Day ini sebagai renungan. Untukmu yang sudah berhijab maupun untukmu yang belum berhijab. Yang sudah berhijab mari perbaiki akhlak dan terus belajar kembali. Untuk yang belum berhijab mari belajar lagi. This is note to myself. Because I’m only a human, having a mistake.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Selasa, 07 Februari 2017

Tampilan Baru!

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Selamat datang di tampilan baru. Mungkin yang jadi pengikut blog ini bakalan ngambek yaa, dari semalam aku otak-atik terus, sudah gitu lagi pusing mikirin kamu #eh bukan, tapi kode html-nya. Sepertinya, bekal untuk otak-atik website belum cukup. Hmmm :’(

Nah, di tampilan baru aku ini. Aku pakai template hasil download dari New Blogger Themes. Hasil dari blogwalking bermacam-macam website :D Alhamdulillah, akhirnya nemu juga! Ohya, aku mau review untuk website-website yang menurutku kurang, etapi aku nggak menyebutkan merk ya. Aku cuma mau sharing saja.
  1. Website full color. Ini menyakitkan buat mata! Sebenarnya, satu atau dua warna sudah cukup menarik perhatian pembaca. Sudah gitu, kalau full color, gimana mau baca artikelnya? Kan susah, baru baca beberapa menit saja, mata sudah capek. Buat temen-temen yang mau buat website atau blog, aku sarankan untuk tidak terlalu ramai ya, karena pembaca itu yang meramaikan website atau blog kalian!
  2. Penuh iklan. Nah ini yang sering nggak habis fikir. Why? Ya, mungkin saja karena ada website yang dikomersial-kan, tetapi untuk batas wajar mungkin tidak menganggu ya, kalau sudah over apa tidak menganggu? Jujur, kalau menurut aku itu menganggu.
  3. Alert message. Yang satu ini pun termasuk, dari awal aku mengenal internet—dimana dulu masih copas artikel sana-sini :D—Tetapi kadang aku kecewa, baru tiba di website tersebut, tetapi dihadang dengan alert message, entah hanya menyapa ataupun mengharuskan login terlebih dahulu, atau malah subscribe channel media sosial, itu juga membuat pengunjung tidak nyaman.
Point-point diatas adalah bentuk sharing dari saya,  sekaligus tips buat teman-teman yang mau bikin website atau blog. Karena, kenyamanan pembaca itu penting!
Image by Google (with edit)
       “Kenapa pakai template dari New Blogger Themes?”
Ini juga buah dari blogwalking, tetapi kali ini beda. Aku nggak sengaja menemukan link penyedia template blogger ini. Alhasil, setelah pilah pilih dan coba untuk pasang template, hasilnya cocok! Ah, akhirnya blog ini menemukan jodohnya, template ini. Yang punya blog kapan ketemu jodohnya? #kemudian hening. Menurutku, template dari blog ini pun elegan dan simple. Jadi tetap mewah tapi nggak ramai, kalem gitu~
       “Kenapa ganti template?”
Alasan ganti template itu karena template lama itu bawaan dari blog. Sebenarnya tinggal otak-atik script-nya aja sih, tapi berhubung aku belum belajar tingkat HTML, jadi ya sudah.. cari yang instan! Lain dari itu, template bawaan blog dulu itu justru memberatkan pembaca, karena waktu pembaca membuka blog, udah dihadapkan rentetan huruf-___- Lebih mendingan template yang ini karena ada fitur read more.
       “Apa begitu penting ganti template?”
Penting! Sebenarnya ini pandangan subjektif. Tergantung dari keinginan dan bagaimana pandangan pemilik blog kepada pembaca. Tujuan menulis apa sih? Untuk dibaca kan? Entah itu hanya untuk diri sendiri atau berbagi dengan yang lain. So, template pun mempengaruhi minat membaca. Kadang-kadang pemilik blog juga akan bosan dengan template yang ada, pembaca pun demikian.
       “Lantas template blog apa yang cocok?”
Nah ini disesuaikan dengan isi blog kalian. Kalau membahas tema otomotif ya sebaiknya desain template dengan desain tema otomotif. Kalau membahas tema traveling ya pakai desain template tema perjalanan. Ini yang dinamakan niche blog. Kalau aku sendiri tidak condong ke salah satu hal ya, karena disini aku membahas mengenai apapun yang aku tahu.

Sekian dari aku, bagaimana pandangan kalian tentang template? Silahkan tinggalkan di kolom komentar ya! Ohya, buat teman-teman yang mau mencoba menggunakan template New Blogger Themes, di sini.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Selasa, 31 Januari 2017

Review My Blog : Januari 2017

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Selamat pagi menjelang siang! Sudah terbiasa dengan nama baru blog ini? Semoga sudah. Maafkan labilisasi yang tidak terkendali ini.

Untuk akhir bulan ini, aku mau review postingan blog per bulan. Kenapa sih harus di-review? Menurutku, review itu mendatangkan manfaat. Salah satunya, tahu apa yang mau diposting. Kadang kala kita suka lupa dengan arah tujuan blog, tujuan hidup aja kadang lupa! #tratakdungces *kemudian hening*. Selain itu, blog jadi terkondisikan antara apa yang perlu diperbaiki dan apa yang perlu ditambah.

Image by Tumblr (with edit)
Nah, seperti apa sih isi postingan blog aku di bulan Januari 2017 ini, this is it :
  1. Resolusi
    Sehubungan dengan adanya tahun baru, jadi aku menuliskan resolusi blog aku. Resolusi ini bertujuan untuk membawa arah tujuan blog, sama seperti review. Bedanya, resolusi ini diadakan per tahun (untuk versi aku). Nah, tahun 2017 ini, aku sudah menuliskan resolusi blog aku di sini.
  2. Cerpen
    Alhamdulillah, setelah sekian lama nggak nulis cerpen. Akhirnya kesampaian juga buat nulis cerpen lagi, bisa dilihat di sini.
  3. Writing Challenge
    Posting blog bulan Januari ini masih terbantu dengan adanya writing challenge. Antara sedih dan senang, why? Sedihnya, 10 hari berturut-turut menulis dengan tema yang berbeda dan banyak menyoroti pendapat pribadi, jadi semacam curhat terselubung -_- Senangnya, dengan tema yang sudah ditentukan, jadi tahu apa yang mau dibahas dan karena diadakan challenge-nya bareng teman-teman, jadi bisa blogwalking ke tetangga sebelah. Seru!
  4. Curhat
    Curhat terselubung dari blog aku di bulan Januari. Ya, menurutku itu karya prosa, entahlah menurut kalian. Menurutku juga tulisan itu masuk genre non-fiksi. Because, it’s my own story. I’m so sorry! Aku suka curhat dengan dijadikan rangkaian kata. Jangan ditiru yaa~
Kemudian, untuk perbaikan dan penambahan di bulan Februari, aku masih mikir nih.. #mikir melulu deh. Banyak yang perlu diperbaiki, terutama diri ini #malah curhat. Blog ini masih pemula banget, artikel yang bagus? Belum ada! Yah, daripada meratapi, lebih baik dikembangkan lagi. So, this is my review for this month :
  1. Review Blog
    Review ini baru terbesit di kepala satu jam yang lalu! Review ini akan aku adakan setiap bulan. Karena di tahun sebelumnya, aku belum tahu arah tujuan blog aku. Kalau dipikir-pikir, sepertinya ini masuk dalam daftar resolusi blog ya? Etapi, masuk sini aja ding, soalnya ketemu resolusi ini baru di bulan Januari. It’s too late now, but it’s okay!
  2. Nambah Cerpen
    Well, nggak bisa dipungkiri. Ini yang mau aku aktifkan kembali. Bulan Januari, aku sudah menulis satu buah cerpen. Minimal untuk bulan Februari, bisa mencapai 2 atau 3 cerpen. Kalau bisa mah satu minggu satu kali! Kalau bisa yaa :D
  3. Ikutan Writing Challenge (lagi)
    Karena writing challenge sudah aku ikuti dua bulan berturut-turut, terhitung dari bulan Desember 2016, aku sudah mengadakan writing challenge sendirian! Sama kayak orangnya.. dududu. Sementara bulan Januari, aku ikutan writing challenge bareng teman yang lain, karena diselenggarakan oleh Kampus Fiksi. Disini, aku terbantu untuk produktif menulis. Nah, untuk meningkatkan produktifitas menulis, kemungkinan besar aku akan ikut writing challenge lagi.
  4. Ganti Template Blog
    Nah, ini nih. Penyakit aku yang satu ini bikin pembaca jadi mengeluh sama blog aku, emang punya pembaca? #jleb. Bulan Januari aku sudah coba-coba untuk ganti template. Alhasil, trafik blog menurun #hiks. Untuk bulan Februari, aku nggak boleh coba-coba lagi. Aku harus sudah patenkan template blog ini. Bismillah.
  5. Posting dengan Gambar.
    Postingan dengan isinya full tulisan semua itu bikin mata lelah. Termasuk aku, kalau pas lagi blogwalking. Bulan Januari kemarin, ada beberapa yang sudah menggunakan gambar, tetapi ada juga yang belum. Nah, di bulan Februari nanti, posting blog harus dengan gambar!
Sekian untuk berbenah blog aku. Ke depannya seperti apa? Lihat saja bulan Februari besok :D InsyaAllah. Kalau kalian? Tertarik ikutan review blog tiap bulan? Yuk, share link di komentar!

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Sabtu, 28 Januari 2017

Story Of My Blog---New Blog---

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Welcome to the new blog. Welcome to my kingdom :D Sekarang udah pakai identitas pribadi nih. Babay masa-masa alay XD Ane udah insyaf dari ke-alay-an blog, tapi alay di dunia nyata sih masih yak! *tepok jidat*

Well, alay itu nggak pernah bisa dipungkiri dari setiap orang. Pasti semua orang  udah pernah alay. Walaupun dulu sebelum tersebut istilah itu, pasti udah ada kok zaman-zaman memalukan bin menjijikkan *sok jijik* :D
Image by Google (with edit)
Ohya, pertama kali aku punya blog itu tahun 2013. Tapi aku pindah blog, dulu pakainya wordpress, nih alamatnya: https://wardhinaayuw.wordpress.com, tapi entah alasan tertentu, aku pindah ke blogger. So, ini sejarah blog ini :
  1. Wardhina.blogspot.com
    Nah, dulu blog ini adalah akun jualan. Jualan apa? Jualan bros rajut :D aku dulu Cuma posting beberapa aja. Nggak terlalu serius ngeblog. Hasilnya, blognya disarangin laba-laba, haha. Di blog ini juga, aku pernah tulis tips-tips tentang dunia blog, tapi yaa gitulah, amatiran terus nggak ke urus, bersarang again :D
  2. Seseorangdarikalian.blogspot.com
    Atas nama sakit hati, aku mengganti blog-ku dengan nama ini. Wuahaha, aku kalo keinget kok jadi ngakak sendiri yaa. Soalnya, ini blog bertujuan buat curhat terselubung, kalo ada yang baca, biar dia ngerti apa sih isi hati ane. Etdah, itu mah zamannya masih kode-kodean. Tapi sayangnya yang dikodein gaptek soal blog, *ngakak guling-guling*
  3. Adhina Syifa
    Nyolong nama siape ini? Haha, itu sebenarnya mau jadi nama pena. Soalnya aku kepikiran kalau blog ini bakal aku isi sama karya-karya tulisku. Walhasil bukannya menghasilkan karya malah tersarang oleh laba-laba lagi. Hadeh, aku-nya nggak serius ngeblog sih *toyor kepala sendiri*
  4. Hujan dan Perahu Kertas
    Nah, ini yang kemarin-kemarin nih. Kenapa bisa nama itu? Aku terinspirasi sama kesukaanku, hujan, terus sama Perahu Kertas, karya Dee Lestari. Tapi blog ini justru melanjutkan blog yang sebelumnya, kebanyakan curhat dan alay lagi, hiks :v
  5. And the last, Celoteh Wardhina
    Udah yaa, nggak mau ganti-ganti blog lagi. Ini udah aku patenkan namanya, udah aku fix’kan juga tujuan dari blog ini. Kenapa namanya Celoteh Wardhina? Soalnya aku sekarang udah jadi ceriwis, udah nggak kalem lagi, *nyengir*. Nah, Celoteh Wardhina ini punya tujuan membahas tentang hobiku. Well, isinya sih semoga bermanfaat yaa. Aku nggak akan curhat-curhat lagi, udah ketemu tempat curhat yang bener :D Aku nggak akan alay lagi, udah inget umur :v
Nggak nyangka yaa, banyak juga aku aku ganti-ganti nama blog. But, untuk yang terakhir ini. Aku udah nggak mau ganti lagi. Udah serius mau berkarya! Aku patenkan ini sebagai ciri khas dari blog aku. Ya, ini identitasku! Yang membedakan blog aku dengan blog yang lain. Kalau kalian, sejarah blog-nya gimana?Ciri khas-nya apa? Yuk, share juga cerita kalian :)

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jumat, 27 Januari 2017

#Day10KF : Pro(ve)mise~

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Sebuah hal yang aku berjanji tidak akan mengulanginya lagi. So, what is that?

Ini berat menurutku. Karena banyak sekali yang tidak ingin aku ulangi. Hal-hal yang buruk dimasa lalu itu tidak ingin aku ulangi. Aku tidak ingin jatuh pada lubang yang sama. Benar sekali jika penyesalan itu datang di akhir. Kalau diawal itu pendaftaran XD #tawagaring

Image by Google (with edit)
Setiap makhluk hidup bertumbuh dan berkembang setiap waktu. Dari masa kanak-kanak, remaja, hingga dewasa. Waktu berjalan begitu cepat. Roda kehidupan pun berputar. Setiap manusia hanya bisa menengok masa lalu. Tidak bisa mengulanginya kembali. Karena waktu berjalan maju, bukan mundur. Yang ada hanyalah, masa lalu untuk masa depan. Ya, masa lalu yang kelam untuk memperbaiki masa depan yang cerah. Itu tidak mustahil jika mau berusaha.

Tiap-tiap memori akan masa lalu selalu saja menghadirkan kenangan, entah hal senang maupun sedih sekalipun. Haru ketika mengingat kenangan-kenangan indah. Sedih ketika mengingat kenangan-kenangan buruk. Ya, aku pun merasakannya.

Untukku, yang mempunyai masa lalu yang buruk dengan tidak memanfaatkan waktu. Lebih banyak bermain-main daripada serius. Aku janji: aku akan serius. Aku janji: tidak lagi akan bermain-main lagi. Ya, serius dalam hal apapun; akademik, keluarga, dan mimpi-mimpiku. Because it’s time to fighting. Ah, aku lupa! Janji hanya sekadar janji ketika tidak bisa menepati. Untuk itu dengan tema kali ini aku bersyukur. Aku bisa menuliskan janjiku disini. Aku akan selalu mengingatnya tatkala aku membaca tulisanku sendiri.


Selesai sudah challenge kali ini! Banyak sekali manfaat yang aku rasakan di challenge kali ini. Karena aku tidak sendirian. Thank you so much for Kampus Fiksi. And I’m so sorry, kalau tulisannya kebanyakan curhat daripada artikel yang bermutu. Aku pikir temanya pun kebanyakan menyoroti perihal personal.

#Wish : Bisa join Kampus Fiksi angkatan selanjutnya. Aaamin!

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Kamis, 26 Januari 2017

#Day9KF : Surat Untukmu, Masa Depanku.


Assalamu’alaikum Wr. Wb.

—Saat aku menuliskan surat ini.. sungguh aku serius, sangat serius. Meskipun aku bukan orang yang sudah bersiap menyambutmu, karena masih banyak mimpi yang harus ku kejar. Tetapi yakinlah, dalam mimpiku selalu terselip kamu, masa depanku nanti—

Hai, kamu. Masa depanku. Apa kabarmu disana? Apa kamu baik-baik saja? Ku harap iya. Aku disini juga baik-baik saja.
Kamu.. masa depanku. Jangan pernah lelah menanti. Aku pun menantimu disini. Kita akan bertemu di waktu yang tepat.
Aku ingin memberi tahu kamu sesuatu tatkala aku mengingat tenang masa depan. Aku selalu ingat tentang tiga hal yang mengendap dalam benakku.
Pertama, tentang diriku sendiri. Aku tidak tahu bagaimana diriku di masa depan. Apa aku bisa sukses? Apa aku bisa membanggakan diriku dan orang-orang di sekitarku? Apa aku hanya bisa terpuruk dengan masa lalu? Ya, bayang-bayang masa lalu saja menghantui. Mereka belum sepenuhnya lepas. Mereka masih saja menggodaku untuk kembali jatuh. Mereka masih mengejarku saat aku berusaha berlari. Dan mereka masih mencoba menjatuhkanku saat aku kembali bangkit. Rasanya, hanya waktu yang bisa menjawabnya. Dan doa, yang selalu aku rapalkan setiap waktu. Aku percaya, hanya pada Dia aku menggantungkan segala harap setelah usaha. Tentang diriku sendiri untuk masa depanku, kamu harus tahu.. aku punya segudang mimpi! 

Rabu, 25 Januari 2017

[CERPEN] : AKU BODOH!

AKU BODOH!

Tidakkah kau tahu? Aku selalu menunggumu disini. Berharap kamu akan mengatakan sesuatu yang selalu aku tunggu. Berharap agar aku bisa bertemu denganmu sebelum pergi. Namun, pada akhirnya, harapan hanyalah harapan. Semua berbanding terbalik dengan kenyataan.

***

“Tiga bulan yang lalu. Kamu pergi tanpa kata. Meninggalkan semua waktu yang telah kita lalui bersama. Ah, bukan bersama. Hanya aku saja yang terlalu lancang menyebutnya bersama. Pada kenyataannya, aku dan kamu memang bersama dia. Ya, dia yang saat ini mengisi hatimu. Tidakkah kamu tahu? Berulang kali aku mendapatinya dengan yang lainnya. Namun, berulang kali pula aku gagal mengatakannya padamu. Kamu lebih mempercayainya dibandingkan aku yang selama ini ada denganmu.

Aku bekerja sekarang. Kamu? Masihkah menetap disana? Diantara gedung-gedung yang menjulang tinggi dan segala hiruk pikuk yang terjadi setiap harinya. Bagaimana rasanya? Akankah kamu bangga bisa bersama dengan orang-orang metropolitan? Ataukah kamu tersiksa karena kamu bukan orang metropolitan? Entahlah. Aku hanya bisa mendoakanmu disini.

Kapan kamu pulang? Aku sangat merindukanmu. Aku masih menantimu disini. Di tepi danau ditemani dengan burung-burung yang berterbangan kesana kemari. Waktu itu rasanya bahagia sekali bisa duduk disampingmu. Bercengkrama dan bercanda. Aku dan kamu seringkali menghabiskan waktu untuk melihat matahari tenggelam.

Aku harap kamu baik-baik saja disana. Jangan merasa bersalah karena kamu tak pernah pulang. Jangan merasa sedih ketika mengingat memori kita. Dan jangan meneteskan air mata ketika kamu membaca surat ini. Sudah takdir dari-Nya aku begini. Sekian dariku! Tetaplah semangat menjalani kehidupan..”


Salam,


Dewi

***
Images by Google (with edit)
Tenggorokanku tercekat tatkala membaca surat itu. Surat berwarna biru dengan tulisan rapi bertengger diatasnya. Bulir-bulir air keluar di ujung mataku. Awalnya hanya sedikit, namun semakin lama semakin deras. Tak terbendung.
 
Dewi, haruskah secepat itu kamu pergi? Tega sekali kamu meninggalkanku. Ah, aku lupa! Aku juga tega meninggalkanmu. Maafkan aku! Seandainya pada pertemuan terakhir itu kita tidak bertengkar.
 
Sekarang? Harus kepada siapakah aku menjelaskannya? Pada nisanmu? Atau pada tanah yang mengubur tubuhmu? Hah? Maafkan aku telah pergi meninggalkanmu lebih dulu. Harusnya aku bertahan jika aku tahu kondisi tubuhmu. Tetapi mengapa kamu tidak bercerita? Mengapa?
 
Aku geram sendiri. Menyesali semua hal yang terjadi. Perkara dia yang dulu bersamaku, biar aku ceritakan. Aku salah mengira dan kamu benar. Mengapa kamu tidak bilang sewaktu kamu tahu? Tunggu! Aku yang bodoh. Tidak percaya denganmu, hanya karena aku tidak melihat dengan mata kepala-ku sendiri.
 
Saat aku memutuskan untuk pergi, aku sedang mencari peruntunganku. Maafkan aku meninggalkanmu tanpa sepatah kata. Aku sudah mencarimu. Tetapi tidak berhasil menemukanmu. Maafkan aku, andai saja waktu bisa kembali, aku ingin berpamitan denganmu. Sungguh!
 
Sekarang aku sudah pulang, aku sudah disampingmu. Mari kita bercerita dan bercanda. Tidak. Hanya aku yang bercerita dan tertawa sendiri. Tidak lagi ada kamu disampingku saat aku menatap senja di danau nanti. Tidak lagi ada kamu yang bersama denganku.
 
Dadaku sesak. Terhimpit oleh penyesalanku sendiri. Aku bodoh!

***

Yogyakarta, 25 Januari 2017
Karya : Wardhina Ayu.