Rabu, 14 Agustus 2019

[REVIEW BUKU]: BERSATUNYA DUA MIMPI – SENJA & PAGI

"A million dreams, semua orang berhak untuk memiliki dan mewujudkannya." (hal. 197)


Judul Buku:  Senja & Pagi
Penulis:  Alffy Rev & Linka Angelia
Penerbit:  Loveable x Bhumi Anoma
Tebal  Buku:  200 halaman
Terbit:  Cetakan kedua, April 2019
ISBN   978-623-7211-00-6
IDR:  94.000

BLURB :
“Katanya rindu itu berat. Tapi bagi saya, ‘rindu’ itu tanggung jawab besar. Harga sejati yang harus dibayar untuk mengungkapkan kerinduan adalah menghalalkanmu.”

REVIEW :
Membaca buku ini mendadak saya menjadi bucin. Hahaha. Bagaimana tidak? Sesingkat pertemuan Alffy Rev dan Linka Angelia ditambah ‘koneksi’ yang  bikin keduanya sepakat untuk bersatu. Haduh, sungguh mengaduk-aduk perasaan saya. 😭

Akan tetapi, bagi saya bucin bukan poin utamanya. Perhatian saya ketika membaca buku ini adalah perjuangan keduanya untuk sama-sama mewujudkan mimpinya masing-masing. Mendapatkan orang yang mempunyai “koneksi” yang sama dengan kita itu susah, lho. Apalagi dengan waktu yang singkat seperti kisah Alffy & Linka, bagi saya itu sulit. Mengingat jika membangun keyakinan untuk berjanji dalam ikatan suci adalah tanggungjawab yang besar.

೦೦೦೦೦

Buku ini merupakan kisah perjalanan Alffy Rev dan Linka Angelia. Alffy Rev atau Auwalur Rizqi Al-firori adalah seorang musik produser, sinematografer, dan sutradara. Aktif berkarya dengan launchpad. Memiliki visi menduniakan Indonesia melalui musik. Linka Angelia adalah wanita akademis yang fokus berkarir di dunia korporat, perusahaan swasta, maupun BUMN. Prestasi yang diraih memacunya untuk menjadi wanita independen seutuhnya dan sangat menjunjung tinggi karier.

Buku setebal 200 halaman ini bercerita tentang bersatunya dua mimpi---mimpi Alffy dan mimpi Linka. Alffy Rev dikenal publik sejak penampilannya pada closing ceremony Asian Games tahun 2018. Dengan membawakan musik aransemen lagu Indonesia Raya, Alffy Rev mengenalkan alat musik yang selalu digunakannya yaitu launchpad

Alffy pertama kali mengenal musik sejak kecil dan dibelikan ayahnya sebuah gitar. Sering berlatih sendiri dan menghasilkan nada-nada sumbang, akhirnya ayahnya mengenalkannya kepada mas Ulun, seorang pemusik yang ada di desanya. Alffy belajar bermusik dengan mas Ulun dan mempersembahkan hasil karyanya didepan orang tuanya yaitu lagu Ibu Kita Kartini. Saat itulah ayahnya menyampaikan pesan agar Alffy menjadi pemusik yang berjiwa nasionalis, namun tidak melupakan perintah agama. Merasa cukup dengan bekal agama yang dipelajarinya di madrasah, Alffy mempelajari musik di SMK seni di Surabaya. Sampai suatu ketika, dia memutuskan untuk melanjutkan kuliah di Yogyakarta. Perjalanannya di Yogyakarta memberikannya ilmu baru, selain musik, Alffy memutuskan untuk belajar tentang perfilman.

QUOTES TER-GEMESS
“Pada intinya kita sudah saling jatuh cinta. Dan, mimpi-mimpi kitalah yang membuat semuanya semakin jelas bahwa kita harus bersama mewujudkannya.” – Alffy kepada Linka (hal. 196)
Perkenalannya dengan sosok Linka Angelia berawal dari syuting MV kedua. Alffy sedang mencari talent untuk MV-nya, Alffy pun mencari rekomendasi dari kolom explore instagram. Hingga akhirnya dia menemukan sosok perempuan yang tidak biasa baginya. Merasa Linka adalah karakter perempuan yang tepat untuk MV-nya, dia pun mengajak Linka untuk bertemu. Seperti dugaan Alffy melalui unggahan foto Linka di instagram, Linka memang sosok perempuan yang independen. Hanya saja, apa yang dia jalani tidak sepenuhnya keinginannya. Meski tidak tertekan tetapi hal itu tetap tampak dari mata Linka, begitu penilaian Alffy sendiri. Terlibat dalam pembicaraan-pembicaraan yang terkesan ringan namun serius, membuat Alffy yakin untuk mengambil langkah selanjutnya. Sebuah tanggungjawab besar bagi dirinya sendiri maupun bagi Linka.

೦೦೦೦೦

Didalam buku ini penulis menggunakan sudut pandang orang pertama. Meskipun ditulis oleh dua orang, tetapi fokus sudut pandang penulisan lebih kepada Alffy Rev. Gaya bahasa yang digunakan ringan, sesuai dengan kejadian aslinya.
Membaca buku ini membuat saya kagum dengan kisah perjalanan Alffy Rev. Memang benar jika dibalik kesuksesan seseorang terdapat perjuangan yang begitu besar. Beberapa pelajaran yang dapat saya ambil dari buku ini adalah :
  1. Perjalanannya di Surabaya memberi pelajaran tentang eksplorasi nada, notasi, dan hal-hal tentang musik. Sekaligus sebagai tanggung jawab pertama atas pilihan Alffy untuk berbuat, bermimpi, dan bercita-cita. Menyadarkan saya untuk kembali bertanggungjawab dengan mimpi-mimpi yang ingin saya wujudkan.
  2. Perjalanannya di Yogyakarta memberi pelajaran tentang dunia musik, hingga mempertemukannya dengan alat musik launchpad.  Sekaligus menemukan jati diri bahwa musik itu urusan kecil, tapi menyampaikan pesan dari musik ke pendengar itu urusan besar. Iya, berkarya mungkin urusan kecil, namun menyampaikan makna dari karya adalah sesuatu yang besar.
  3. Tanggung jawab atas pilihannya untuk memutuskan keluar dari kampus dan fokus bermusik. Saya kagum dengan keputusan yang diambil Alffy Rev, dia tahu apa yang dia inginkan dan apa yang harus dia lakukan. Hingga mengorbankan salah satu hal besar ini.
Namun, disisi lain sebenarnya saya lebih kagum terhadap sosok Linka. Sebagai perempuan yang tidak hanya independen, tetapi juga mandiri. Meski mimpinya selalu terhalangi oleh keinginan orang tuanya, tapi Linka tetap menjalaninya dengan senang hati. Baginya apa yang dia jalani dengan menuruti orang tuanya, maka jalannya juga akan dipermudah. It’s amazing! 🙆

Kekurangan pada buku ini terdapat pada penggunaan sudut pandang penulisan. Untuk buku yang ditulis berdasarkan kisah nyata dari dua orang penulisnya, menurut saya dua-duanya harus saling mengimbangi cerita. Sehingga cerita tidak hanya sebatas melebihkan salah satu penulisnya dan kesan cerita nyata yang dituliskan lebih terasa bagi pembacanya.

Saya merekomendasikan buku ini bagi teman-teman yang membutuhkan bacaan ringan sekaligus memotivasi. Saya memberi 3 bintang untuk buku Senja & Pagi. Sampai jumpa di review buku selanjutnya, ya! 😉

THE BEST PART
“Hidup adalah tentang bermimpi. Hidup tanpa bermimpi adalah sebuah kesalahan. Bukan hal mudah menggapai bintang yang jauh dari pandangan. Tetapi, kenyataan menjauhkan kita dari harapan. Keberhasilan adalah sebuah pilihan. Setiap orang memiliki kesempatan yang sama. Tapi masalahnya, setiap orang punya pilihan masing-masing. Dan, itulah yang harus selalu ditanyakan pada diri sendiri.” – (hal. 39)
Share:

0 komentar:

Posting Komentar