Kamis, 29 November 2018

[REVIEW BUKU]: TENTANG KAMU – TERE LIYE

Judul Buku :  TENTANG KAMU
Penulis :  TERE LIYE
Penerbit :  REPUBLIKA PENERBIT
Tebal  Buku :  524 halaman
Terbit : Cetakan kedua, 2016

SINOPSIS :
Terima kasih untuk kesempatan mengenalmu, itu adalah salah satu anugerah terbesar hidupku. Cinta memang tidak perlu ditemukan, cintalah yang akan menemukan kita.

Terima kasih. Nasihat lama itu benar sekali, aku tidak akan menangis karena sesuatu yang telah berakhir, tapi aku akan tersenyum karena sesuatu itu pernah terjadi.

Masa lalu. Rasa sakit. Masa depan. Mimpi-mimpi. Semua akan berlalu, seperti sungai yang mengalir. Maka biarlah hidupku mengalir seperti sungai kehidupan.

REVIEW :
Novel ini adalah novel pertama yang aku baca dari seorang Tere Liye. Sekaligus menjadi salah satu novel favoritku. First impression aku ketika aku baca judulnya, justru menurutku ini novel romance. Eh ternyata bukan.. 😅

౦౦౦౦౦

Novel setebal 524 halaman ini bercerita tentang seorang Zaman Zulkarnaen, junior associate di Thompson & Co., dia mendapat tugas dari senior lawyer-nya untuk menyelesaikan kasus kliennya yang baru saja meninggal dunia.

Sri Ningsih, perempuan Indonesia yang memilih menghabiskan masa tuanya di salah satu panti jompo di Paris. Ia memiliki warisan senilai satu miliar poundsterling. Yang membuatnya menarik adalah sebelum meninggal, Sri Ningsih hanya menulis surat untuk menyelesaikan harta warisan dengan seadil-adilnya sesuai hukum yang berlaku. Namun, itu bukan surat wasiat.

Hal ini membuat Zaman berangkat menelusuri kehidupan seorang Sri Ningsih untuk dapat menyelesaikan harta warisannya. Berbekal buku diary milik Sri Ningsih, Zaman berangkat tempat pertama yang dikunjunginya adalah Pulau Bungin, Sumbawa. Ayah Sri Ningsih bernama Nugroho dan Ibunya bernama Rahayu, sayangnya ibunya meninggal saat melahirkan Sri Ningsih. Dan ayahnya menikah lagi, yang justru membuat Sri Ningsih mengalami masa kecil yang menyedihkan.

Tahun 1961, Sri Ningsih pindah ke Surakarta tepatnya di Madrasah Kiai Ma’sum. Disana Sri Ningsih memperoleh kehidupan yang lebih baik, bertemu dengan sahabat sejatinya, dan belajar berbagai pengalaman. Meskipun pada akhirnya, Sri Ningsih bertemu dengan sebuah pengkhianatan. Dan lagi-lagi, Sri Ningsih mendapatkan pelajaran berharga.

Tahun 1967, Sri Ningsih akhirnya pindah ke Jakarta. Ia mencoba beberapa usaha, mulai dari berjualan nasi goreng, rental mobil, sampai akhirnya dapat membangun perusahaan sabun yang berkembang pesat, sebelum akhirnya pada tahun 1998 terkena dampak krisis ekonomi. Setelah itu, Sri Ningsih memutuskan untuk menjual perusahaan dan pergi ke London.

Di London, Sri Ningsih menemukan pujaan hatinya dan menikah disana. Sri Ningsih tetap bekerja, namun pada akhirnya, karena satu hal membuat Sri Ningsih pergi ke Paris dan memilih untuk menetap di panti jompo sampai ia meninggal.

౦౦౦౦౦

QUOTES TER-GEMESSS
“Mencintaimu telah memberikanku keberanian dan dicintai olehmu begitu dalam telah memberikanku kekuatan. Terima kasih.” 
– Hakan kepada Sri Ningsih (hal. 409)

Membaca novel ini membuatku menangis. Meski Sri Ningsih adalah tokoh fiksi, tetapi rasanya seperti nyata. Aku juga merasa senang, tatkala Sri Ningsih menikah. Lalu aku juga bisa tertawa, membayangkan Zaman dan Aimee yang saling jatuh cinta meski diam-diam. Aku juga belajar dari seorang Sri Ningsih, seorang yang sangat tangguh dalam novel ini. Menurutku, perempuan saat ini pun perlu untuk belajar tangguh, supaya kita tetap mandiri, tetap dapat berusaha sendiri.

Penulis menggunakan alur maju-mundur, sehingga cerita dapat dinikmati dengan detail. Gaya bahasanya ringan karena sangat dekat dengan kehidupan kita sehari-hari. Membaca novel ini juga membuatku turut mengunjungi daerah-daerah yang ada didalam cerita. Sungguh, buku ini juga mengajakku berpertualang.

Lewat novel ini aku belajar beberapa hal :
  1. Tentang sabar
    Betapa sabar sangat dekat dengan kehidupan kita, tetapi terkadang sesabar-sabarnya orang juga masih ada khilafnya juga. Aku benar-benar belajar dari novel ini, dari kesabaran seorang Sri Ningsih.
  2. Tentang ikhlas dan menerima dengan lapang dada
    Ikhlas adalah satu kata yang mudah diucapkan tetapi satu tindakan yang sulit dilakukan. Ikhlas tidak dipelajari dengan mudah di kehidupan kita, tetapi sangat berharga sekali jika kita mampu belajar dari sana dan menerapkannya pula.
  3. Tentang cinta
    Menurut orang-orang yang sudah menemukan pasangannya, ada-ada saja hal yang tak terduga untuk bertemu dengan si dia. Betapa aku terkadang khawatir juga tentang hal ini. Meski ini fiksi, tetapi aku suka dengan konsep "yakin" bahwa yakin jika jodoh itu sudah ada yang mengatur.
  4. Tentang pengkhianatan
    Orang-orang terdekat kita berpotensi untuk menjadi orang yang menusuk kita dari belakang. Aku sejauh ini masih baik-baik saja dengan teman-temanku. Dan semoga selalu begitu. Aaamiin...
Overall, ini adalah karya Tere Liye yang menjadi favoritku. Aku merekomendasikan buku ini untuk teman-teman yang butuh bacaan ringan dan penasaran dengan ketangguhan seorang Sri Ningsih, karena latar belakang cerita ini di Indonesia, sehingga cerita ini sangat dekat dengan kehidupan kita.

Aku memberi 5 bintang untuk novel ini. Tunggu review selanjutnya, ya! Sudah baca novel ini? Sharing yuk di kolom komentar..

QUOTES TER-BEST
“Ada banyak hal-hal hebat yang tampil sederhana. Bahkan sejatinya, banyak momen berharga dalam hidup datang dari hal-hal kecil yang luput kita perhatikan, karena kita terlalu sibuk mengurus sebaliknya.” - hal. 257

Minggu, 25 November 2018

[REVIEW BUKU]: KUKILA – M. AAN MANSYUR

Judul Buku :  KUKILA
Penulis :  M. AAN MANSYUR
Penerbit :  PT GRAMEDIA PUSTAKA UTAMA
Tebal  Buku :  192 halaman
Tahun Terbit :  2016 (Cetakan Ke-4)

SINOPSIS :
Nak, dua hal aku benci dalam hidup; September dan pohon mangga. September tidak pernah mau beranjak dari rumah. Betah. Ia sibuk meletakkan neraka di seluruh penjuru. Di ruang tamu. Di ranjang. Di meja makan. Bahkan di dada. Batang pohon mangga tetap selutut persis prasasti batu. Ia berdiri mengekalkan dosa-dosa  dan dosa adalah pemimpin yang baik bagi penyesalan-penyesalan.

Kukila adalah perempuan itu, yang membenci September dan pohon mangga. Hidupnya didera rasa bersalah yang besar, kepada mantan suaminya, mantan kekasihnya, dan anak-anaknya. Kepada suratlah dia berbicara dan kepada pohon-pohonlah dia menyembunyikan masa lalu, karena rahasia, konon, akan hidup aman dalam batang-batang pohon.
Selain “Kukila (Rahasia Pohon Rahasia)”, didalam buku ini ada lima belas cerita pendek lain, dikisahkan dalam kata-kata Aan Mansyur yang manis, bersahaja, kadang sedikit menggoda.

Tentu saja saya suka membaca karya-karya Aan Mansyur. Pengarang ini pintar menciptakan misteri cerita, kemudian mengurainya dengan cara yang menyeret pembaca untuk ikut mengalir sampai akhir. Jangan lupa, bagaimanapun Aan seorang penyair. Di sana-sini muncul jalinan kata-kata bernapaskan puisi yang tidak jarang membuat bahasa ceritanya lebih berbunyi.
   Joko Pinurbo, tukang syair

REVIEW :
M. Aan Mansyur, lahir di Bone, Sulawesi Selatan. Bekerja sebagai relawan di Komunitas Ininnawa dan pustakawan di Katakerja, di Makassar. Selain sajak, ia juga menulis prosa dan esai. Karya-karyanya juga bisa ditemui di berbagai media dan buku antologi.

What an amazing book! Kenapa aku penasaran sama buku ini? Karena aku pernah membacanya sekilas sewaktu aku pergi ke perpustakaan dan sepertinya buku ini menarik. Waktu itu belum sempat meminjam buku ini. Kemudian, satu minggu yang lalu, teman bilang ada temannya yang punya buku ini, segera aku pinjam dan lahap buku ini. Aku sungguh berterima kasih dengan temannya itu, sungguh ini buku sastra pertama yang aku baca dan berkesan untukku. Terima kasih. 😊🙏

೦೦೦೦೦

Buku “Kukila” adalah kumpulan cerita pendek yang disajikan sangat apik oleh penulisnya. Penulis mengungkapkan ceritanya dengan sudut pandang yang berbeda-beda dalam setiap ceritanya. Tetapi hal ini tidak mempengaruhi pembaca untuk tetap menikmati cerita. Penulis juga menggunakan alur maju-mundur, sehingga cerita sangat runtut penjelasannya. Ditambah dengan kejutan disetiap cerita, menurutku itu menambah rasa penasaran pembaca buku ini.

Cerita Kukila (Rahasia Pohon Rahasia) diletakkan sebagai pembuka cerita. Kukila menikah dengan Rusdi, laki-laki pilihan ayahnya. Sebelum menikah, Kukila menjalin hubungan dengan Pilang. Pernikahannya tidak dikaruniai anak, yang kemudian Rusdi membuat kesepakatan dengan Pilang, meminta agar ia meniduri istrinya. Sebuah ide gila yang menjadi bumerang bagi Rusdi, karena akhirnya hubungan keduanya justru menjadi perselingkuhan. Kukila mendapatkan tiga anak dari hubungannya dengan Pilang: Aurora, Nawa, dan Janu. Suatu hari, Rusdi memutuskan untuk bercerai dengan Kukila, ia memilih untuk meninggalkan keluarganya. Rusdi tidak kuat menahan sakit hatinya. Karena didalam hatinya, ia menyimpan rahasia yang tidak diketahui siapapun. Tidak hanya Rusdi yang menyimpan rahasia, Kukila, Pilang, Aurora, Nawa, dan Janu juga menyimpan rahasia.

QUOTES TER-GEMESSS
“Kau harus tahu lupa adalah lahan subur kenangan-kenangan. Biarkan ia mengalir seumpama sungai. Saatnya akan tiba, kau akan betul-betul lupa, Kukila.” 
– Rusdi untuk Kukila. (hal. 10)

Kebun Kelapa di Kepalaku, bercerita tentang kegelisahan seorang laki-laki yang harus dipotong rambutnya oleh Tante Mare, dimana hasil potongan rambutnya selalu jelek. Namun, disana terdapat rahasia yang tidak ia ketahui. Setengah Lusin Ciuman Pertama, berkisah tentang ciuman yang dilakukan dengan beberapa orang. Nomor 6, bagian yang menurut saya paling pilu!

Perahu Kertas dengan Huruf-Huruf Kanji, berkisah tentang kesempatan yang telah disia-siakan oleh pemuda untuk menggapai cintanya si perempuan. Setia adalah Pekerjaan yang Baik, seorang ibu yang menanti suaminya untuk kembali. Tetapi yang dinanti tidak akan kembali dan tidak akan pernah kembali. Sehari Setelah Istrinya Dimakamkan, kisah tentang suami yang tidak mengenal istrinya dengan baik.

Membunuh Mini, perbedaan status yang membuat Erwin berencana membunuh Mini. Erwin seorang direktur dan Mini seorang pembantu. Selepas bercinta dengan Mini untuk terakhir kalinya, ia merencanakan pembunuhan. Tetapi, ia tidak tahu, ada pihak lain yang ingin mengagalkan rencananya. Aku Selalu Bangun Lebih Pagi, cerita seorang gadis yang menyukai laki-laki penjaga perpustakaan yang selalu ia kunjungi. Anehnya, sapaan gadis itu membuat sang laki-laki jengkel. Hingga suatu hari, laki-laki itu menanyakannya pada gadis tersebut. Dan ternyata, selama itu pula dirinya tidak peka.

Ketinggalan Pesawat, berkisah tentang laki-laki yang ingin menemui seseorang tetapi justru tertinggal pesawat. Celana Dalam Rahasia Terbuat dari Besi, kisah suami-istri yang membuat iri rumah tangga lain, padahal mereka berdua saling berkamuflase. Lima Pertanyaan Perihal Bakso, karena bakso menjadi ingatan tentang mantan kekasihnya. Lebaran Kali Ini Aku Pulang, berkisah tentang seseorang yang pulang kampung dan melihat banyak sekali perubahan disana. Hujan. Deras Sekali., bercerita tentang perselingkuhan yang dibalas dengan perselingkuhan. Tiba-Tiba Aku Florentino Ariza, berkisah tentang seorang perjaka yang penuh penyesalan karena keperjakaannya direnggut dengan cara yang memalukan.

Tiga Surat Cinta yang Belum Terkirim, berisi cerita tentang seorang kakak, seorang mantan kekasihnya dan seorang anak dari ibunya. Cinta (Kami) seperti Sepasang Anjing dan Kucing, anjing tetaplah anjing dan kucing tetaplah kucing, tidak bisa dipersatukan.

೦೦೦೦೦

Membaca buku ini membuatku merasa miris, ironis, sekaligus terharu secara bersamaan. Gaya bahasa yang ringan, diksi yang sungguh romantis namun tetap sederhana, sangat pas untuk dinikmati dengan santai. Cerita yang membuatku terharu adalah Kukila (Rahasia Pohon Rahasia), Setia adalah Pekerjaan yang Baik, Tiga Surat Cinta yang Belum Terkirim. Aku juga tidak memungkiri kalau cerita ini juga membuatku tertawa, pada bagian Aku Selalu Bangun Lebih Pagi, aku tertawa karena laki-laki itu tidak peka jika ia diam-diam disukai oleh sang gadis.

Beberapa quotes dari buku ini, adalah :
  1. Masa lalu tidak pernah hilang. Ia ada tetapi tidak tahu jalan pulang, untuk itu ia menitipkan surat   kadang datang kepada sesuatu yang tidak kita duga. Kita menyebutnya kenangan.
  2. Kenangan, katanya, barangkali seperti perasaan sehelai kertas ketika seseorang menulis atau menggambar pohon diatasnya. Ia tidak ubahnya sehelai kertas dengan gambar penuh pohon.
  3. Kata ibu saya, “Setia itu pekerjaan yang baik, Nak.” Dia masih yakin ayah saya akan pulang suatu saat.
  4. Sebab Tuhan mencintai orang yang baik hati, ia dipanggil pulang lebih lekas.
  5. Bagiku, Mama adalah surat cinta yang tidak berhenti dikirimkan kepadaku. Aku berharap bisa jadi surat cinta balasan bagi Mama, meskipun aku tahu balasanku tidak akan pernah mampu setimpal. Terima kasih, Mama. Aku mencintaimu.
Menurutku, kekurangan dari buku ini dibagian peletakan cerita Kukila. Penulis meletakkan cerita sebagai cerita pembuka. Mungkin sebaiknya diletakkan pada bagian kedua atau ditengah-tengah. Tetapi itu tidak masalah, ceritanya tetap dapat dinikmati secara utuh.

Overall, aku senang bertemu dengan buku ini. Dari buku ini aku mendapatkan tambahan kosakata. Disamping itu, aku juga belajar salah satu karya Mas Aan dalam bentuk cerpen. Aku merekomendasikan buku ini buat teman-teman yang ingin menikmati buku sastra dengan bahasa yang ringan.

Aku memberi 4/5 bintang. Sampai jumpa di review selanjutnya, ya! 😉

*Pernah membaca buku ini juga? Share pengalamanmu saat membaca buku ini di kolom komentar, ya! Terima kasih. 😄

THE BEST PART
"Sejauh-jauhnya pergi, satu-satunya rumah bagiku adalah tempat Ibu berada. Dan pulang, kata itu tidak akan ada tanpa Ibu." - hal. 49

Kamis, 15 November 2018

Story Of My Blog (2018)

Selamat pagi menjelang, teman-teman semuanya! 😋

Berhubung hari ini aku belum bisa update review buku. Aku pengen cerita sedikit soal blog ini. Kemarin aku sempat buka-buka postingan lama dan menemukan pembahasan tentang review blog. Hal yang sudah beberapa kali aku lakukan, tetapi setelah itu tidak berlanjut lagi. Aku menyayangkan hal itu. Tapi sepertinya memang itu yang selayaknya terjadi.

Source : tumblr.com
Beberapa bulan belakangan ini aku sering hilang-hilangan di blog. Beda dengan tahun-tahun sebelumnya. Benar! Nge-blog itu butuh konsistensi. Untuk bisa menghasilkan tulisan yang menarik pembaca, informatif, dan detail itu butuh proses. Dimana proses tersebut akan menghasilkan ke-konsisten-an.

Sebelumnya, aku pernah bercerita tentang sejarah panjang blog ini, mulai dari ganti nama, ganti alamat blog, ganti template, sampai akhirnya ganti topik. Semuanya tidak instan begitu saja, butuh proses untuk menuju ke titik ini. Dan sekarang, di titik ini, aku sudah menemukan topik untuk blog ini. Sehingga fokus blog ini menjadi semakin terarah. Oiya, ceritanya bisa kalian cek disini: Story Of My Blog

Setelah aku membaca ulang, ternyata ada pembahasan tentang hak paten nama blog aku. Sebelumnya, maafkan aku, karena banyak sekali perubahan yang terjadi. Tapi, aku menghargai ketidak-konsistenanku sebagai pelajaran supaya membangun sesuatu dengan hati-hati. Yap, pada akhirnya, aku mengganti nama blog menjadi seperti sekarang ini. Dan ini sudah paten, kok. Tidak alay juga. (maaf aku pernah alay, 😂)

Tahun 2017, aku banyak menginginkan perkembangan pada blog aku. Tapi tidak diimbangi dengan proses yang cukup matang. Hal ini justru menjadi boomerang untuk aku. Aku yang waktu itu ingin serius nge-blog, terhalang dengan kesibukan organisasi dan lupa untuk memanajemen blog ini. Padahal, aku punya beberapa mimpi yang ingin aku wujudkan dengan blog ini. Contohnya seperti yang aku sebutkan di review blog bulan Januari 2017, bisa cek disini.

Beberapa mimpi itu aku sudah wujudkan dan terlihat hasilnya di blog ini. Apa aja sih yang sudah berhasil dan belum berhasil?
  1. Review blog
    Meskipun selama tahun 2017 review ini hanya berjalan dua bulan saja (Januari dan Juni), tetapi ini sudah berhasil aku lakukan.
  2. Nambah cerpen
    Nah, ini yang belum bisa. Seiring berjalannya waktu, masa-masa SMK memang masih bisa untuk membuat cerpen-cerpen, tapi untuk saat ini, aku sudah tidak bisa lagi, karena feel-nya sudah berbeda.
  3. Writting challenge
    Fungsi dari challenge ini supaya blog ini tetap aktif dan aku memiliki pembahasan. Waktu itu memang perlu. Tapi sekarang sudah tidak lagi karena sudah aktif dan sudah memiliki pembahasan.
  4. Ganti template blog
    Nah, akhirnya ini terwujud juga di tahun 2017. Hasilnya ya seperti ini, guys.
  5. Posting gambar
    Yap, bisa dilihat postingan-postingan selama tahun 2017, pasti rata-rata sudah dibarengi dengan gambar.
Dari lima mimpi itu, meskipun masih ada yang belum terwujud, tetapi itu tidak menjadi masalah untuk blog. Sejauh ini masih baik-baik saja. Berlanjut pada bulan Juni tahun 2017, bisa cek disini. Mimpiku sederhana sekali waktu itu. Hanya sebatas AKTIF NGE-BLOG, itupun tidak terwujud, ya karena kesibukan yang tidak dimanajemen dengan baik. Disisi lain aku belum menemukan topik untuk blog. Jadi, daripada blog-nya menjadi lahan untuk aku bisa curhat sepuasnya, itu malah tidak baik buat pembaca blog ini. (Aku mikirin kalian juga lho, guys! 😅)

Jadi, aku menyayangkan beberapa hal. Tapi memang sudah selayaknya terjadi juga. Ya, memang begitu. Karena beberapa hal yang sudah aku jelaskan tadi. Tentang pembahasan, tentang fokus blog, dan tentang konsistensi.

Nah, di tahun 2018 ini, akhirnya... yang aku nantikan tiba: topik blog sudah dapat! Meskipun beberapa kali blog harus out of topic karena ada keperluan, misalnya: lomba blog, review blog, dan lain sebagainya. Hal itu tidak mengubah fokus utama blog ini. Lantas, apa saja yang ingin aku lakukan selama sisa waktu tahun ini?
  1. Jadwal review buku
    Aku mulai menjadwal posting blog. Karena topik utama blog ini adalah review buku, jadi sebisa mungkin aku mengatur jadwalnya, jangan sampai aku me-review buku tapi tidak membacanya terlebih dahulu, jatuhnya jadi aneh dan tidak informatif. 😆
  2. Jadwal blogwalking
    Seiring bertumbuhnya blog, blogwalking itu perlu untuk menambah wawasan, menambah teman, dan untuk diskusi sesama blogger.
Dari kedua hal itu, aku berharap semoga bisa konsisten, mengingat ini sudah memasuki akhir tahun 2018. Tahun ini bisa dikatakan tinggal sisanya saja. Nanti, tahun 2019, harus ada rencana lagi yang dibangun untuk blog ini.

Nah, ini ceritaku bersama blogku. Kalau ceritamu? Share di kolom komentar, ya! 😉

Senin, 12 November 2018

[REVIEW BUKU]: A MAN CALLED #AHOK - @KURAWA

Judul Buku :  A MAN CALLED #AHOK
Penulis :  Rudi Valinka / @KURAWA
Penerbit :  7 Press
Tebal  Buku :  111 halaman
Tahun Terbit :  2016

SINOPSIS :
Harapan gue, jika kalian sudah baca buku ini mohon disebarkan lagi ke keluarga, kerabat, hingga sahabat, dan siarkan bahwa masih ada harapan untuk orang Bersih, Transparan, dan Profesional hidup di negeri ini.
@kurawa
--------------------------------------
Selesai aransemen, baca TL @kurawa soal masa lalu Ahok di Belitung, jadi berkaca-kaca. 
@addiems

Nyimak kultwit @kurawa menelusuri Ahok sampai ke Belitung. Seru nih! 
@TitiRajoBintang

Mantap! Cerita yg sering @basuki_btp share ke staf-staf pas lunch, bisa diceritakan secara apik oleh @kurawa. Pantau terus #sinetwitAHOK @kurawa 
@riaernesto

Nggak ngertilah kudu ngomong apalagi, speechless gue! Keren!!!
@bli_aryo

Mertua saya org Belitung asli, keluarga besarnya udah khatam soal Bapaknya Ahok serta kisah-kisah hidupnya. Jadi, saya yakin sinetweet ini real. 
@Yosefeven_A

REVIEW :
Dengan tagline “Sepenggal Kisah Perjuangan & Ketulusan”, buku ini mengupas tuntas masa lalu Ahok di Belitung. Berawal dari penasaran ketika film Ahok sebentar lagi rilis (pada waktu itu) dan salah seorang teman bilang bahwa film ini diangkat dari sebuah buku, hal itu membuatku kepingin membaca bukunya terlebih dulu, sebelum nonton filmnya. :D

Sebelumnya, aku agak takut mau me-review buku ini. Ini pertama kalinya buat aku me-review buku seorang tokoh masyarakat. Tapi, karena aku sangat ingin me-review buku ini, jadi.. aku memberanikan diri! xD

೦೦೦೦೦

Buku setebal 111 halaman ini bisa dikatakan sangat ringan. Apalagi, didalamnya berisi kumpulan tweet-tweet milik akun @kurawa. Yang membuatnya menarik adalah tweet-nya bukan sembarang tweet, karena Rudi Valinka a.k.a @kurawa langsung terjun ke Belitung untuk mewawancarai beberapa narasumber.

Basuki Tjahaja Purnama alias AHOK dibesarkan di Belitung. Ayahnya (Tjung Kim Nam) adalah seorang pengusaha sukses dan baik hati. Tjung Kim Nam dikenal dimasyarakat sebagai pribadi yang dermawan, ia selalu membantu orang lain yang membutuhkan pertolongan. Karena jiwa sosialnya inilah yang akhirnya menurun ke anaknya.

Ahok kecil adalah pribadi yang pendiam, tidak memilih-milih teman meskipun dia anak orang berada, tidak pernah berkelahi, dan rajin berangkat ke sekolah. Saat pelajaran agama (karena pada waktu itu rata-rata temannya adalah Muslim), Ahok memilih untuk tidak keluar ruangan dan belajar agama Islam di kelas itu.

Seiring berjalannya waktu, pelajaran hidup yang ia terima sangat membekas bagi Ahok. Tahun 2005, dia diangkat menjadi bupati Belitung Timur dan pada tahun 2010 menjadi wakil gubernur Jakarta. Meskipun sudah pindah ke Jakarta, ketika Ahok pulang ke Belitung, dia selalu menyempatkan waktunya untuk berkunjung ke beberapa orang di Belitung, contohnya guru sekolahnya, teman-temannya. Ahok sangat menghargai orang lain.

೦೦೦೦೦

Beberapa kutipan terbaik versiku, adalah :


Membaca buku ini aku belajar tentang rendah hati, menghargai dan menghormati orang lain, dan tidak serta-merta memandang buruk tentang orang lain. Sebenarnya, sifat baik maupun sifat buruk seseorang itu pasti ada didalam setiap individu. Jadi, tidak setiap individu itu selalu buruk. Pun juga tidak selalu baik. Jangan sampai keburukan orang lain yang menjadi bahan penilaian dan justru menghilangkan kebaikannya. Dan juga, menjadi orang "berada" pun harusnya tidak membuat kita lalai dengan orang lain dibawah kita. Karena tidak setiap saat kita akan berada diatas. Roda kehidupan pasti berputar.

Overall, point utama dalam buku ini adalah mengungkapkan bahwa masih ada tokoh masyarakat yang Bersih, Transparan, dan Profesional di negeri ini. Jadi, tidak semuanya dianggap buruk. Aku merekomendasikan buku ini buat teman-teman yang ingin tahu seperti apa masa lalu Ahok. Bukunya ringan untuk dibaca. Ditambah dengan wawancara yang dilakukan jadi ini fakta, bukan HOAK!

Aku memberi 3/5 bintang untuk buku ini. See you in the next review! 😉

Minggu, 28 Oktober 2018

[REVIEW BUKU]: SILA KE-6: KREATIF SAMPAI MATI - WAHYU ADITYA

Selamat sore, teman-teman! 😉
Judul Buku : SILA KE-6: KREATIF SAMPAI MATI
Penulis : WAHYU ADITYA
Penerbit : BENTANG PUSTAKA (PT BENTANG PUSTAKA)
Tebal Buku : 302 halaman
Tahun Terbit : Februari 2015 (Cetakan Ke-11)

SINOPSIS    :
Kreatif itu berbeda.
Kreatif itu membalikkan cara pandang.
Kreatif itu butuh niat kuat.

Ketika kita kecil, dunia adalah tempat bermain yang sangat luas.
Segala sesuatu yang kita inginkan, dengan mudah terealisasi karena kita punya senjata ampuh: imajinasi.

Setelah beranjak dewasa, semakin banyak yang mengekang imajinasi kita. Dan, rasa takut malah mengalahkan ide-ide yang berdesakkan keluar. Tapi, kita sesungguhnya masih punya satu lagi senjata pamungkas: kreativitas.

Dikemas dengan konsep scratch book, ditulis dengan bahasa yang ringan, buku ini tidak menjual mimpi tetapi justru menyemai imajinasi Anda untuk tumbuh.

Kreatif itu … SAMPAI MATI!

Melalui buku ini Wadit memprovokasi kita untuk melahirkan pemikiran-pemikiran kreatif sekaligus tindakan nyata. Wadit memberikan jawaban tentang kreativitas secara jujur. Di zaman yang sangat kompetitif seperti sekarang ini, kreativitas merupakan kunci menuju sukses. Selamat membaca! – Andi F. Noya, Host Kick Andy-

REVIEW    :
Wahyu Aditya a.k.a Waditya adalah seorang pendiri HelloMotion Academy, HelloFest, dan Distro KDRI. Seorang aktivis animasi dan desain. Pemerhati dan pembicara industri kreatif. Penerima berbagai penghaargaan termasuk Wirausaha Muda Mandiri 2008, Tokoh Pilihan Majalah Tempo 2009 dan Juara Dunia British Council – International Young Creative Entrepreneur 2007.

Buku ini adalah buku pertama yang aku baca dari seorang Mas Wadit :D Awalnya aku tahu buku ini karena pinjam teman beberapa bulan yang lalu dan sebenarnya sudah selesai dibaca juga, tapi baru aku review sekarang dan ternyata buku ini asyik banget! xD

౦౦౦౦౦

Buku ini dibagi menjadi 17 butir (bab), dimana setiap bab pembaca diajak untuk menggali lebih dalam makna dari berpikir kreatif. Bukunya color full dan didukung gambar visual, jadi nggak bakalan ngebosenin buat dibaca. 😊

Bab pertama, “Cari Duniamu” mengajak pembaca untuk menemukan dunia kita sendiri. Ada satu kutipan yang menjadi inti dari bab ini: “passion tidak ditemukan tapi dicari. Lalu kembangkan!”. Karena sebenarnya lingkungan adalah salah satu faktor pendukung kreativitas. Saat kita berkumpul dengan orang-orang yang kreatif kita juga akan terpacu untuk kreatif.

Bab kedua, “Berpikir Berbagai Arah” mengungkapkan bahwa segala sesuatu hal dapat dicari perbedaannya. Seseorang yang memandang biasa saja terhadap sesuatu, bisa dilihat dengan perspektif yang berbeda. Disitulah letak berpikir kreatif!

Bab ketiga, “Rekam dan Remix” bahwa sebenarnya tidak ada yang benar-benar baru, semua itu adalah hasil dari ATM (Amati-Tiru-Modifikasi).

Bab-bab selanjutnya banyak mengungkapkan bagaimana caranya berpikir kreatif mulai dari sering-seringlah melakukan hal spontan untuk memacu kreativitas, kemudian berpikir “bagaimana jika…”, lalu berpikir bagaimana membikin sesuatu yang ikonik/unik, dan berpikir out of the box.

౦౦౦౦౦

Dalam buku ini juga menceritakan bagaimana dulu awalnya Mas Wadit membangun HelloMotion Academy pada tahun 2004 dan mengadakan acara HelloFest untuk pertama kalinya. Mas Wadit juga bercerita tentang beberapa desain yang pernah dia buat seperti desain untuk champaign 'Koin Prita', desain cover laptop limited edition Lenovo yang bekerja sama dengan Coca Cola, sampai mendesain logo kemerdekaan RI yang pada saat itu (tahun 2005 - tahun 2010) masih saja monoton dan pada tahun 2006 muncullah desain dari mas Wadit yang kemudian sangat booming sekali. Lain dari itu, mas Wadit juga mencurahkan pemikiran kreatifnya dalam bentuk fashion, mas Wadit dan tim KDRI (Kementrian Desain Republik Indonesia) ---yang belum sah--- membuat T-Shirt dengan gambar-gambar yang menarik. Sungguh aku bangga sekali, karena kreatif sebenarnya bisa tertuang dalam bentuk apa saja! 😉

Aku benar-benar belajar bagaimana caranya berpikir kreatif. Sesuatu yang sangat dibutuhkan di masa kini. Sebenarnya jika kita sadar ada banyak sekali hal-hal yang muncul secara berulang-ulang dan kesemuanya adalah hasil dari modifikasi. Dan benar… aku pun setuju dengan buku ini bahwa disitulah letak kreatifnya! Nggak usah jauh-jauh untuk menciptakan sesuatu yang baru, dimodifikasi aja sudah keliatan baru! 😄

Beberapa kutipan dalam buku Sila Ke-6: Kreatif Sampai Mati




Overall, nggak ada kekurangan dari buku ini. Hanya ada miss pada butir ke 6, kalau yang tertulis dibukunya ada 6 point yang mas Wadit rangkum, tapi ternyata setelah aku bolak-balik halamannya cuma ada 5 point. Point satunya hilang kemana ya? 😯

Aku merekomendasikan buku ini buat teman-teman yang pengen belajar tentang berpikir kreatif dengan gaya bahasa yang santai. Dan juga, aku merekomendasikan buku buat teman-teman yang suka sama dunia desain karena kalau menurutku buku ini juga sekaligus memotivasi kalian yang suka desain.

Aku beri 4/5 bintang untuk buku ini. See you in the next post! ^^

Rabu, 10 Oktober 2018

[REVIEW BUKU]: HELLO SALMA - ERISCA FEBRIANI

Selamat siang, teman-teman! 😉
Judul Buku : HELLO SALMA
Penulis : ERISCA FEBRIANI
Penerbit : COCONUT BOOKS (PT Bumi Semesta Media)
Tebal Buku : 384 halaman
Tahun Terbit : Maret, 2018 (Cetakan Pertama)

SINOPSIS    :
“Kata ‘putus’ sedemikian gampangnya keluar dari mulut kamu? Emang saya yang terus berjuang, tapi yang diperjuangin juga jangan seenaknya.” Itu kalimat terakhir yang keluar dari bibir Nathan setelah tahu Salma dengan mudah memutuskan hubungan mereka. Merasa kalau perjuangan cintanya tidak dihargai Salma, Nathan memilih pergi dan pindah ke sekolah baru karena sebuah masalah.
Kehidupan Salma sepeninggal Nathan pun terasa membosankan dan melelahkan, apalagi orangtuanya menuntut dia untuk selau belajar agar masuk fakultas kedokteran seperti yang diinginkan ayahnya.
Sementara itu, di sekolah baru, Nathan bertemu dengan seorang gadis tertutup korban perundungan akibat status-status menyedihkan yang ditulisnya di media sosial. Rebecca, gadis itu mengingatkannya pada ibunya. Dia bertekad menyelamatkan gadis itu dari keterpurukan.
Bagaimana kisah Salma dan Nathan selanjutnya? Apakah takdir akan menggariskan tangan mereka kembali bertautan atau justru berbalik arah?

REVIEW     :
Novel Hello Salma adalah novel sekuel dari Dear Nathan yang ditulis oleh Erisca Febriani. Penulis yang akrab disapa Eris atau Risca ini mempunyai hobi menulis, yang merupakan salah satu hobi yang digelutinya sejak SMP. Saat ini tengah menempuh pendidikan di Fakultas Pertanian, Jurusan Agroteknologi, Universitas Lampung. Alasan aku membaca novel ini karena aku pengen tahu kelanjutan kisah Nathan dan Salma. Biasanya kalau novel pertamanya udah bikin bosen, aku nggak akan lanjut. Tapi kali ini beda… aku excited banget buat baca dan merampungkan kisah mereka. Wohooo! 🙌

౦౦౦౦౦

Novel ini bercerita tentang kisah Salma setelah ditinggalkan Nathan. Dia memilih pindah sekolah dan putus dari Salma. Kehidupan Salma terasa membosankan, apalagi orang tuanya menekan dia buat masuk fakultas kedokteran, akan tetapi ternyata nilai Salma tidak mencukupi. Jadilah Salma putus asa dan menutup diri dari orang-orang terdekatnya, termasuk dengan teman-temannya. Salma kacau dan depresi. Sementara itu, di sekolah yang baru, Nathan bertemu dengan Rebecca, gadis yang di-bully karena status-statusnya di media sosial. Rebecca menulis status berisi curhat atas kondisi keluarganya. Ketika Rebecca benar-benar muak dengan kehidupannya, Nathan hadir dan menyelamatkannya. Rebecca bangkit dan mempertemukan kembali kehidupannya, lantas dia membuat komunitas “Love Yourself” yang justru mempertemukan kembali Nathan dan Salma.

QUOTES TER-GEMESSS:
“Gue tuh udah belajar memahami lo dari dulu, gue udah khatam.” --- Nathan
(hal. 226)

Dalam novel ini, penulis menggunakan sudut pandang orang ketiga, sama seperti novel sebelumnya. Gaya bahasa yang dipakai mudah dipahami, cocok dengan tema-nya tentang sekolah dan dekat kehidupan sehari-hari. Alur yang digunakan adalah alur maju, tapi sesekali kita diajak mundur untuk mengingat beberapa kejadian dari cerita sebelumnya.

Lewat novel ini aku belajar beberapa hal :
  1. Aku suka tokoh Nathan yang bebas memilih yang dia mau, bandel dan jail, meskipun dilain sisi dia juga bertanggungjawab dengan pilihannya dan berpegang pada prinsipnya. Satu kalimat yang bikin aku suka dari Nathan: “Males jadi orang pintar. Orang pintar itu terlalu serius, hidupnya ambisius. Hidup kayak gitu tuh capek, kayak hidup dalam arena balapan. Fokusnya cuma satu, mau jadi yang paling terdepan, jadinya lupa untuk mengamati sekeliling, lupa kalo ada banyak hal lebih penting dan lebih menyenangkan di dekatnya dibandingkan fokus di depan. Mending juga gini, nggak usah pinter-pinter amat, tapi jangan terlalu bego.” (hal. 57)

  2. Aku belajar untuk peduli sama temen atau sekitarku, seperti sikap Nathan ke Rebecca, ada satu kutipan yang bikin aku termotivasi untuk peduli: “…karena kita semua berhak untuk bahagia, dan berhak untuk merasa kalau kita di dunia ini nggak hidup sendirian. To you, the strongest people ever created. Just remember, you are loved.” (hal. 181)

  3. Aku juga belajar supaya besok kalau jadi orang tua buat nggak mengekang keinginan anakku. Aku belajar hal itu dari Salma, dari kutipan ini: “Kedengarannya egois, tapi aku tahu apa yang aku mau aku raih karena aku yang bakal jalani hidup aku ke depannya. Aku nggak mau selalu bergantung sama Mama dan Papa.” (hal. 342)
Di novel ini aku juga masih menyukai tokoh Nathan, secara hidupku emang nggak jauh-jauh mirip sama Nathan, bedanya dia cowok dan aku cewek *minta dijitak 😂* Seperti komentarku sebelumnya, banyak sekali cerita-cerita SMA dengan tokoh yang begitu-begitu aja, tapi penulis mampu membangun tokoh dengan ciri khas-nya sendiri, yang menurutku itu membuat pembaca tertarik untuk membaca kelanjutan kisahnya di novel ini.

Menurutku, novel Hello Salma ini isinya lebih padat dan ceritanya lebih terfokus dari sekuel yang pertama. Ceritanya tidak bertele-tele tapi juga tidak terburu-buru. Sudah pas kalau menurutku dan juga sudah menuntaskan sekuel Dear Nathan-Hello Salma. Overall, aku masih merekomendasikan novel ini buat temen-temen yang pengen bacaan ringan. Dan juga asyik! Sekalian nostalgia dan belajar dari cerita yang disampaikan penulisnya. Cocok banget buat kalian yang baca buku untuk mengambil pesan-pesan didalamnya. Untuk novel Hello Salma, aku memberi 3,5 bintang.

Oiya, jangan lupa buat nonton film Hello Salma di bioskop tanggal 25 Oktober 2018. Btw, siap-siap baper, ya! 😅

Sampai jumpa di-review buku selanjutnya, see you! 😊

THE BEST PART
"Salah satu cara menikmati hidup bukan dengan menyalahkan takdir ataupun berpikir telah lahir di kehidupan yang salah, melainkan berusaha untuk membuka hati lalu membiasakan diri." - hal. 347

Rabu, 26 September 2018

Hidup di Usia 20 Tahun #3

Selamat malam teman-teman! 😉

Hampir aja mau ngelupain pembahasan ini, beruntung tiap kali buka blogger langsung deh keinget kalau pembahasan ini dibagi dalam beberapa part. Dan ini bakalan mengejutkan! Karena dalam part kali ini aku mau mengakhirinya, hehe...

Bukan apa-apa, tapi aku merasa sudah cukup kok teman-teman. Meskipun masih banyak kekurangan, tapi aku sudah yakin kalau sebenarnya pembahasan kali ini sudah cukup. Terima kasih untuk teman-teman yang sudah mengikuti part ini. :)
Oke, karena ini part terakhir. Aku akan langsung aja pembahasannya, supaya lebih efektif dan tidak bertele-tele. Pasti pada bosan kan? Iya, aku tahu kok. Tapi kalo bosan ngomong, jangan ngilang gitu aja! *eh ini malah ngapa yak?*

Memasuki usia 20 tahun, semakin banyak keputusan yang kita ambil. Aku pernah menekankan sebelumnya bahwa di usia ini aku merasa tidak ingin salah langkah. Tidak ingin gegabah. Segala sesuatunya harus dipikirkan matang-matang. Kalau kurang matang ya dimasak lagi aja! (eh ini apa?)

Disamping itu, kita yang berusaha mempertanyakan hidup kita, tetapi kita juga berusaha untuk menjawabnya. Kenapa? Rasa penasaran kita akan kehidupan semakin meningkat. Kita akan terus mencari dan mencari. Idealisme kita tumbuh dan berkembang dengan pesat. Meski begitu, kita harus tetap realistis bahwa kehidupan kita di dunia akan sama saja. Bukankah dunia ini fana? Benar. Suatu saat manusia akan meninggalkan dunia ini. Lantas, apa yang membuatnya berbeda? Cara pandang kita!

Dalam kesehariannya, setiap kali dihadapkan oleh masalah, manusia akan menanggapinya dengan cara yang berbeda-beda. Ada yang santai-santai saja, ada yang super serius, ada yang khawatir. Bermacam-macam. Lalu, bagaimana dengan kita? Menurutku, yakini prinsip bahwa didalam kehidupan ini Tuhan sudah mengaturnya. 😊 Lantas, apa tugas kita? Mempersiapkannya...

Nah, menurutku untuk mempersiapkannya yang kita butuhkan adalah mental dan komitmen. Cara pandang kita terhadap hidup jika tidak kita perbaiki, maka akan terasa sama saja. Kalau dukungan mental sudah menjadi dasar dalam mengambil langkah, kedepannya kita bakalan siap untuk melalui segala kemungkinan yang terjadi. Dan juga, harus dibarengi dengan komitmen, seberapa tahan diri kita dengan rintangan? Nggak ada yang menjamin, tapi berkomitmen untuk bertahan dalam suatu pilihan itu penting!

Sudah mulai khawatir kan? Iya, khawatir sama keputusan yang akan kita buat. Aku sendiri juga begitu dan aku merangkum dalam beberapa poin dibawah ini :
1. Keyakinan
Salah satu yang harus menjadi worries kita adalah keyakinan kita terhadap sang Pencipta. Apa benar kita sudah menjadi makhluk ciptaan-Nya yang taat? Atau justru semakin dewasa, kadar keimanan kita terhadap Tuhan justru semakin menipis? Nah, itu perlu dipertanyakan ke diri sendiri...

2. Kesehatan
Sudahkah seminggu sudah ngeluangin waktu buat olahraga? Jawabanku: belum! Semakin banyak kesibukan, semakin banyak menyita waktu. Padahal olahraga itu penting supaya badannya juga fit. Nggak hanya kesehatan badannya aja, tapi kulitnya juga. Mulai perhatian sama tubuh itu perlu, pakai skincare dan bodycare supaya kulitnya tetap terjaga, nggak mau kan umur 20an tapi keliatan 30an? Jelas enggak!!! 😅

3. Keuangan
Aku sendiri saat ini masih berstatus menjadi seorang mahasiswi dan mulai khawatir tentang keuangan sendiri. Apalagi keinginan beli ini itu, pergi kesini kesitu, dan masih banyak lagi, nggak kuat aku tuh :'( Perlu banget yang namanya personal budgeting alias anggaran untuk pribadi. Ini penting! Buat mengontrol pemasukan dan pengeluaran, apalagi buat yang masih single, sekalian latihan sebelum mengatur keuangan keluarga. Nah! 🙈

4. Rencana Hidup
Mulai khawatir sama rencana hidup? Banget! Apalagi di usia 20an, baru saja selangkah menginjakkan kaki di usia kepala dua, mulai kepikiran nanti setelah lulus kuliah mau ngapain, kuliah kerja? atau nikah? Nah, hal yang perlu dipersiapkan dari sekarang. Mulai dikira-kira mau lanjut S2 itu kapan, mau kerjanya kapan: apakah nanti setelah lulus S1 lalu nyambil S2 atau nanti setelah S2, target menikah itu juga perlu, buat siap-siap calonnya :D eh yang terpenting persiapkan diri juga! 😄

Poin-poin itu sebagian besar sudah mulai (bisa) dikhawatirkan dan dicari jawabannya. Ada masanya dimana seseorang akan mengkhawatirkannya, dititik itu rasanya memang membuat down, but... trust me it works! *malah iklan*

But, life must go on! Kita tidak tahu diberikan umur sampai tahun ke berapa, yang ada hanyalah kita menjalani hidup sesuai dengan skenario sang Pencipta dan sebaik-baiknya dimanfaatkan karena hidup cuman sekali. 😉

Oke, aku merasa sudah cukup yang aku sampaikan. Jadi, bagaimana kekhawatiranmu tentang usia 20an? Share di kolom komentar ya! :)

Minggu, 23 September 2018

[REVIEW BUKU]: DEAR NATHAN - ERISCA FEBRIANI

Selamat malam menjelang pagi, teman-teman! 😁
Judul Buku : DEAR NATHAN
Penulis : ERISCA FEBRIANI
Penerbit : BEST MEDIA ( PT MELVANA MEDIA INDONESIA)
Tebal Buku : 528 halaman
Tahun Terbit : Mei, 2016 (Cetakan Ke-5)

SINOPSIS :
Berawal dari keterlambatan mengikuti upacara pertama di sekolah baru, Salma Alvira bertemu dengan seorang cowok yang membantunya menyelusup lewat gerbang samping. Selidik punya selidik, cowok itu bernama Nathan; murid nakal yang sering jadi bahan gossip anak satu sekolah.

Beberapa rangkaian kejadian pun terjadi, yang justru mengantarkan Salma untuk menjadi kian lebih dekat dengan Nathan. Dua kepribadian yang saling bertolak belakang, seperti langit dan bumi; yang tidak bisa bersatu tapi saling melengkapi.

Novel ini mengisahkan tentang masa indah putih abu-abu, persahabatan, pelajaran kehidupan, dan pentingnya untuk selalu menghargai perasaan.

 ***

“Dear Nathan itu keren. Benar-benar khusus buat anak-anak muda di masa sekarang. Pokoknya rekomendasi banget! semua anak muda harus baca cerita ini.” ---POPPI PERTIWI, Novelis

“Saya dibuat tersenyum sepanjang cerita dengan kekonyolan khas anak SMA. Ditambah gaya penuturan luwes seakan mengilas balik memori saya sewaktu duduk di bangku SMA. Good job, Ris!” ---LM Cendana, Novelis

“Novel ini pecah! Bukan hanya membuat pembaca suka dengan Nathan, tapi di cerita ini mengajarkan kita tentang arti persahabatan, kekompakan, pentingnya keluarga, dan belajar dari masa lalu.” ---WULAN D, Reader

“Cerita yang powerfull dan sukses buat pembaca penasaran dengan kelanjutannya. Love story antara Nathan dan Salma pun selalu bikin baper! Alur yang pas serta penulisan yang sempurna, menambah nilai tinggi pada cerita ini. Intinya, love it so much, and have fun for the novel.” ---HOLANGGG, Reader

“Aku membaca novel ini di tengah skripsiku dan novel ini sukses bikin aku lupa harus lanjutin skripsi supaya lulus tepat waktu. Erisca punya daya magis untuk membuat pembacanya duduk diam hingga halaman terakhir bukunya. Jangan sampai kamu lewatkan kejutan di bagian akhir.” ---DWITASARI, Penulis Bestseller Raksasa dari Jogja

REVIEW :
Dear Nathan adalah novel pertama karya Erisca Febriani. Penulis yang akrab disapa Eris atau Risca ini mempunyai hobi menulis, yang merupakan salah satu hobi yang digelutinya sejak SMP. Sebelumnya, Erisca pernah membagikan cerita Dear Nathan melalui Wattpad yang akhirnya diterbitkan menjadi novel. Kesan pertamaku membaca novel ini karena aku tertarik sewaktu tahu film-nya sudah rilis. Hwaaa, kedua kalinya korban film terus jadi penasaran sama novelnya. Sebenarnya, setiap kali aku mereview novel, ada rasa nggak PD soalnya takut aku bakalan spoiler, tapi semoga aja enggak! xD

Pertama kali lihat cover bukunya, menarik! Karena ternyata dari covernya mampu menjelaskan keseluruhan isi novel (P.S: kalau sudah baca sampai akhir pasti bakal paham!). Aku suka konsep dan warnanya, nggak kontras dan tetap sederhana. Novel ini menggunakan sudut pandang orang ketiga, membuat pembaca diajak untuk mendalami setiap karakter maupun cerita yang disajikan. Novel ini juga menggunakan alur maju-mundur, jadi selain pembaca diajak menikmati alur cerita, pembaca juga diberi penjelasan awal mula terjadinya cerita tersebut.

౦౦౦౦౦

Bercerita tentang Salma Alvira, cewek pintar dan belum pernah mengerti rasanya dunia pacaran. Salma yang terlambat datang ke sekolah justru dipertemukan dengan Nathan, cowok nakal yang sering menjahili teman-temannya. Salma akhirnya dibantu oleh Nathan untuk masuk gedung sekolah meski terlambat, menjadikan Salma bertanya-tanya tentang siapa Nathan. Salma yang merupakan anak pindahan mempunyai teman seperti Rahma, Meysha, Orlin dan Afifah (teman Salma yang satu kelas dengan Nathan).

Cerita berlanjut dengan PDKT ala Nathan mulai dari membopong Salma ke UKS gara-gara Salma melihat Nathan sedang berantem didepannya langsung yang membuat Salma pingsan, Nathan yang merasa bersalah akhirnya meminta nomor hape Salma melalui Rahma (teman sekelas Salma) hanya untuk memastikan keadaan Salma.  Lalu, Nathan juga pernah membantu Salma sewaktu dia digodain kakak kelasnya. Saat itu wajah Salma yang pucat dan terlihat seperti ketakutan, membuat Nathan tidak tega melihatnya dan mengantarkan Salma pulang.

Dari situlah Nathan mulai mendekati Salma. Salma yang kaku dan bersikap dingin, membuat Nathan selalu mencari-cari cara untuk terus mendekati Salma. Meskipun begitu, Salma masih tetap berhati-hati dengan cowok seperti Nathan, dirinya takut kalau hanya dipermainkan, sampai Nathan menyakinkan Salma dengan ucapan, “Meskipun saya tampangnya berandalan, tapi saya amat sangat menghargai perempuan. Perempuan itu kayak kaca, kalau retak ya bakalan retak seumur hidup dan bakal bisa balik kayak semula. Gimanapun caranya.” (hal. 95). 

QUOTES TER-GEMESSS:
"Coba deh sekali-kali kamu main ke hati saya, siapa tahu betah."
---Nathan (Hal. 183)

Memasuki bab-bab selanjutnya, pembaca akan diajak untuk menyelami cerita Salma dengan kesibukannya menjadi pengurus OSIS yang membuatnya berhadapan dengan Aldo---ketua OSIS ganteng nan pintar---, latihan marching band, hingga pernah dilabrak oleh Dinda---seniornya---yang suka sama Nathan. Pembaca juga diajak untuk menyelami kisah Nathan yang jahil, nakal, terkenal seantero sekolah dan satu-satunya junior yang dekat dengan kakak kelas seperti Adit, Budi, dan Gery.

Dibalik kenakalannya, Nathan mempunyai pengalaman yang menyakitkan di masa lalu. Ditinggalkan Seli---sahabatnya---disaat dia membutuhkan seorang teman dan dia sangat terpukul karena kematian saudara kembarnya dan kondisi Mamanya yang diasingkan di sebuah paviliun karena penyakit yang dideritanya semenjak kehidupannya berubah. Sementara itu, Papanya memilih untuk meninggalkan Mamanya dan menikah lagi. Hal itu membuat Nathan tertekan dan melampiaskan rasa sakitnya diluar rumah. Novel ini tidak hanya menyajikan cerita tentang kisah asmara masa SMA semata, tetapi juga tentang keluarga dan persahabatan.

౦౦౦౦౦

Novelnya bikin ketawa ketiwi kalau inget zaman-zaman SMA yang mulai PDKT gitu, tapi tetap pesan-pesan yang disampaikan oleh penulis dapat diterima oleh pembaca. Novel ini termasuk dalam bacaan ringan karena dikemas dengan bahasa sehari-hari yang ringan untuk dipahami. Membaca novel ini sekilas seperti novel Dilan karena sama-sama memiliki setting sekolah. Disamping itu, kelebihannya adalah penulis menggambarkan sosok karakter utamanya sangat kuat. Meskipun perbedaan karakter antara Salma dan Nathan sangat kontras, tapi bisa mengimbangi satu sama lain. Nathan yang sebenarnya petakilan, bisa menjelma menjadi sosok yang lembut dan manis dihadapan Salma. Mengikuti kisah Salma dan Nathan bikin gemas, tapi mereka sweet banget dan Nathan juga bikin baper. Kemarin aku habis dibikin baper sama Dilan, sekarang Nathan. Hmm, rasanya… biasa aja! 😋 *ditampol warganet*

Aku suka dengan tokoh Nathan. Well, bukan karena gombal-nya. Tapi karena sifat dan sikapnya sih, yang langsung menunjukkan apa yang dia sukai maupun apa yang tidak disukai. Yang kemudian bikin aku ngaca, aku belum bisa kayak gitu, soalnya aku orangnya nggak enakan. (Tidak baik untuk dicontoh) 🙈 Membaca novel ini membuatku belajar tentang menghargai sebuah pengorbanan, sebuah perasaan, dan terlebih lagi berdamai dengan diri sendiri, mau menerima dan memaafkan apa yang sudah terjadi. Poin terakhir, jujur, rasanya berat sekali. Ketika harapan tidak sesuai dengan kenyataan, disitu rasanya ingin menyerah. Tapi waktu? Tidak bisa kembali diulang, yang ada hanyalah bagaimana caranya untuk memperbaiki yang sudah terjadi. Baper euy! 😓

Menurutku, kekurangan dari novel ini adalah tokoh-tokohnya. Tokoh-tokoh yang menurutku itu cukup menganggu itu sebenarnya teman-temannya Salma dan Nathan. Menurutku, Salma berteman dengan 2 orang saja cukup, tapi ini sampai 4 orang. Sedangkan teman-teman Nathan yang cukup mengganggu adalah kakak kelasnya, padahal novelnya juga menceritakan bagian teman sekelas Nathan, yang menurutku itu sudah lebih dari cukup didalam cerita. Dan lagi, bahasa yang digunakan tokoh utama, Nathan, menurutku itu terlalu baku karena menggunakan 'saya-kamu' dan nggak nyambung kalau disejajarkan sama 'elo-gue'. Sewaktu membacanya, aku sebenarnya bingung, karena membaca kan sekaligus membatin ya? Nah, rasanya aneh pas baca 'elo-gue' terus jadi 'saya-kamu'. Karena novel ini hampir dekat dengan kejadian di sekolah, aku menemukan bagian-bagian yang kurang logis. Dan juga, tebal novel ini membuat ceritanya terlalu bertele-tele. Menurutku, ada bagian yang dipangkas atau dipersingkat nggak bakalan mengganggu jalannya cerita kok! hehe...

But, overall, aku menikmati membaca novel ini. Aku juga sangat bangga dengan Erisca, secara sesama lahir tahun 98, dia sudah berhasil menerbitkan beberapa novel, lah aku mah apa atuh? Sampai sekarang masih jadi rempehan peyek. Kamu keren, Ris! Memotivasiku untuk terus menulis! 😍 Aku merekomendasikan buku ini buat teman-teman yang pengen bacaan ringan dan mudah dipahami sekaligus dekat dengan kehidupan masa SMA, ya sekalian nostalgia gitu, hehe! Untuk novel ini aku kasih 3,5 bintang dari 5 bintang.

Ditunggu ya, review seri selanjutnya. See you!

THE BEST PART
"Seorang Ayah berbeda dengan ibu yang dengan gamblangnya dapat menunjukkan emosi dan perasaan. Marahnya seorang ayah adalah diam. Tangisnya seorang ayah adalah diam. Bahagianya ayah adalah diam. Kecewanya ayah adalah diam. Ayah adalam makhluk tanpa ekspresi yang sebenarnya menyimpan jutaan perasaan dalam dadanya." - hal. 456

Minggu, 09 September 2018

Hidup di Usia 20 Tahun #2

Selamat malam, teman-teman! 😉

Hari ini aku mau melanjutkan pembahasanku tentang usia 20 tahun. Seperti yang aku tuliskan kemarin dibagian akhir blog, aku memang sengaja membagi pembahasan kali ini kedalam beberapa part, menurutku supaya nggak terlalu berat juga, hehe... rindu kali yang berat #uhuk

Usia 20 tahun memang tidak ada habisnya untuk dibahas. Setidaknya itu menurutku saat ini, karena memang aku benar-benar sedang mengalaminya. Usia ini adalah usia pertama kali kita menginjakkan langkah pertama setelah mengalami masa remaja. Di umur belasan atau biasa disebut teenager segala hal memang tidak terlalu seserius sekarang ini, karena masih ada campur tangan orang tua. Meskipun di usia sekarang ini pun masih terbantu orang tua, tapi sudah tidak seperti dulu lagi, karena di usia ini benar-benar momen bahwa ini adalah hidup yang akan kamu jalani.
Images by Google (with edit)
Menjawab beberapa pertanyaanku yang kemarin. Setelah aku memikirkannya berulang kali, banyak bertemu dengan orang-orang, banyak membaca buku, banyak searching, untuk mempelajari usia ini. Jawabannya sudah cukup banyak membantuku untuk kembali merenung akan hidupku ini. Ya, usia sekarang tidak bisa memutuskan pilihan secara saklek, butuh pertimbangan-pertimbangan supaya tidak menyesal dikemudian hari.

Hal ini tentu saja berat. Tidak mudah mengambil keputusan, tapi harus! Mau tidak mau... Bagiku, jawaban dari pertanyaan-pertanyaanku kemarin, ada beberapa keputusan yang ingin aku sampaikan disini...

1. Tujuan hidup setiap orang itu berbeda-beda. Kemarin aku menuliskan untuk tidak mencomot kutipan dari manapun, tapi kali ini izinkan aku mengambil satu ayat, "Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku" - QS. Adz-Dzariyat : 56. Kembali menyadarkanku akan apa yang sebenar-benarnya menjadi tujuan hidup diciptakannya aku; seorang manusia.

2. Hal sederhana yang sebenarnya kita cari terkadang memerlukan jalan yang berputar. Ada yang dengan cepat menemukannya dan ada pula yang tidak begitu cepat menemukannya. Semua ada masanya. Seperti saat mencari apa yang diinginkan dalam hidup. Keinginanmu sederhana. Bahagia. Itu saja. Tetapi untuk mendapatkan kebahagiaan, ada halangan dan rintangan yang harus dihadapi. Lantas, apa benar yang selama ini aku cari hanya kebahagiaan semata? Tentu saja tidak. Kesedihan dan kebahagiaan itu seperti mata uang koin, saling bersisian. Tidak bisa dipisahkan. Tetapi uang koin, tentu saja bisa digunakan, untuk membeli permen misalnya. Seperti itulah hidup dan tentu saja yang aku cari; hidup yang dapat digunakan atau bermanfaat! 😊

Kedua hal itulah yang akhirnya aku temukan. Kelihatannya mudah, tetapi kalau boleh jujur, susah sekali mendapatkan jawabannya. Untuk bagian ketiga dari pertanyaan kemarin, akan aku jawab di postingan selanjutnya. Kali ini aku cukupkan sekian, berfaedah atau tidak, semoga tetap berfaedah! 😋 #edisimaksa

See you, guys! 😉🙌

Rabu, 05 September 2018

Wujudkan Mimpi Dengan ASUS VivoBook Flip 14 TP410

Selamat sore menjelang senja, teman-teman! 😉

Tahun ini aku sudah memasuki semester 5 nih, guys! (eh ketauan deh kalo udah semester tua, hiks 😅). Aku kuliah di jurusan Manajemen, dimana sistem perkuliahan banyak pembahasan teori dan presentasi. Tapi, disamping itu, aku juga punya kesibukan lain yaitu organisasi. Aku ini emang tipikal mahasiswa kura-kura alias kuliah-rapat-kuliah-rapat. Nah, didalam organisasi ini juga sama nih, butuh yang namanya presentasi, apalagi kalo pas ada event. Hmmm, butuh banget yang namanya presentasi buat nyiapin panitianya, anggarannya, keperluannya dan yang lainnnya.

Kuliah aja sudah cukup menyita waktu, ditambah dengan kesibukan organisasi. Lalu apa kabar dengan mimpiku? Nah, kadang yang bikin rewel ya ini... sejak setahun yang lalu, laptopku sudah nggak bisa diandalkan lagi. Baterai laptopku nggak mau pisah sama colokan, jadi pengennya deketan terus, kayak kamu sama dia #eh. Kalau pas mati listrik? Wassalam... nggak bisa ngerjain tugas, nggak bisa posting blog, pokoknya nggak bisa ngidupin laptop 😭 Layarnya juga sudah nggak berfungsi, soalnya warnanya jadi putih semua. Tapi kalau mesinnya masih bisa dipakai, jadi kalau mau dipake harus disambung ke monitor pake kabel VGA. Ribet kan? Ribet banget! 😭 Nah, otomatis laptopnya nggak bisa dibawa kemana-mana. Masak iya mau bawa laptop sekalian monitor? Berattt -_-

Padahal tahun ini aku pengen mewujudkan mimpiku menjadi seorang blogger. Dimana aku membutuhkan laptop yang siap aku bawa kemana-mana buat aktif posting di blog. Karena kalau pakai laptop yang sekarang ini harus nunggu aku pulang dulu, baru deh bisa ngidupin laptop dan ngerjain tugas-tugas lalu posting blog. Nggak efektif banget kan? Pulang-pulang biasanya udah tepar duluan ketimbang ngerjain semua itu. Nah, beberapa hari yang lalu, waktu aku scroll instagram, nggak sengaja baca blog competition ini di IG-nya Mak Uniek dan aku tertarik buat ikutan. Woah, this is for the first time ikutan lomba blog xD

Dari dulu aku memang udah naksir sama brand ASUS karena produk-produknya selalu inovatif banget dan laris di pasaran. Fitur-fitur yang ditawarkan pun sangat menggoda. Salah satunya adalah ASUS VivoBook Flip 14 TP410, yang bikin aku pengen cepet-cepet ganti laptop. Penasaran nggak sih sama laptopnya? Yuk simak pembahasanku ini...

Apa sih ASUS VivoBook Flip 14 TP410?

ASUS VivoBook Flip 14 TP410 adalah laptop fleksibel yang berukuran 14 inci dengan fitur NanoEdge dan tampilan full HD. Laptop ini mempunyai body yang tipis dan ringan dirancang untuk memudahkan aktifitas mobile. Bisa digunakan sebagai laptop atau tablet yang praktis.

Terus, gimana sih performa ASUS VivoBook Flip 14 TP410?
1. Backlit keyboard
Keyboard ASUS VivoBook Flip 14 ini mempunyai tombol ukuran penuh dan jumlah key travel yang tepat sehingga nyaman buat ngetik. Ditambah dengan tombol backlit yang memiliki kontrol cahaya sekitar, bikin tetep produktif walaupun lagi ditempat yang gelap
2. Ultra-accurate touch
VivoBook Flip 14 TP410 dirancang dengan sensitivitas terhadap sentuhan jari, jadinya gampang kalo pas mau presentasi atau nge-blog
3. Audio SonicMaster
Teknologi ASUS SonicMaster dikembangkan oleh tim ASUS Golden Ear dan ICEpower yang dirancang untuk memberikan suara yang luar biasa. Cocok nih buat dengerin lagu sambil ngerjain tugas-tugas atau nge-blog 😄
4. Didukung dengan Windows 10 dan prosesor Intel Core i3/i5/i7 serta dilengkapi CPU hingga MX 130 NVIDIA GeForce, ngedukung banget buat ngerjain tugas dengan cepat, jadi nggak ada lagi deh ngadat atau ngeblank pas dipake
5. Memori 8 GB DDR4 dan 1 TB HDD, pas banget buat mewujudkan fitur infografis dan video di blogku ini, soalnya kalau pakai laptopku yang sekarang, software yang mau aku pakai itu nggak bisa diinstall gara-gara nggak kompatibel sama laptopnya 😧
6. Ketahanan baterai yang awet dilengkapi dengan teknologi ASUS Battery Health Charging untuk melindungi baterai laptop dan bisa disetting otomatis untuk menghentikan pengecasan laptop
7. Mudahnya konektivitas karena VivoBook Flip 14 memiliki fitur Bluetooth 4.1 dan dual-band 802.11ac Wi-Fi berdaya rendah terbaru, yang lebih handal dan maksimal 6X lebih cepat. Kebayang dong kalau mau puas wifi-an di kampus? Wkwk, para pemburu wifi nih 🙊 sebelum jadi wife #eh
8. ASUS VivoBook Flip 14 memiliki banyak port yang bisa digunakan untuk transfer data dengan cepat. Diantaranya ada 1 port SD Card, 1 port USB C, 2 port USB 2.0, 1 port USB 3.0, dan 1 port HDMI

Terus apa saja kelebihan ASUS VivoBook Flip 14 TP410?
1. Tipis, ringan dan elegan
Laptop ini mempunyai ketebalan 19,2 mm dengan berat 1,6 kg dan material berbahan alumunium, yang membuat laptop memiliki kesan elegan tapi tetap ringan buat dibawa kemana-mana
2. NanoEdge Display
ASUS VivoBook Flip 14TP410 didukung dengan layar berukuran 14 inci, 8mm Slim Bezel, dan 78,7% Screen-to-Body Ratio, ditambah dengan 1920X1080 Full HD serta 178˚ Wide-View Technology menjadikan kontras warna semakin tajam dan tampilan lebih lebar
3. Fingerprint sensor
Dengan sensor sidik jari touchpad terintegrasi dan dukungan Windows Hello, kita nggak perlu mengetik kata sandi, tinggal tempelin sidik jari kita, cuss kebuka deh...
4. Dibekali dengan engsel tahan lama yang sudah teruji bisa dibuka-tutup selama 20.000 siklus sehingga VivoBook Flip 14 TP410 aman digunakan atau mau dibuka-tutup berulang kali juga bisa 😂 dan ada juga nih yang spesial, apa sih spesial-nya? 
ASUS VivoBook Flip 14 TP410 ini bisa digunakan dengan empat mode, wah... apa aja tuh?
-    Media Stand, bikin presentasi jadi mudah...


-    Powerful laptop, bisa dipakai pas ngetik tugas atau nge-blog



-    Responsive tablet, sim salabim... seketika laptopnya jadi tablet

-    Shared viewer, hmm... kalo ini mah bisa dipake buat nonton 😆
Aku iseng bikin infografis nih, semoga membantu ya, guys! hehe
Wah, bener-bener laptop impian banget kan? Udah canggih, performanya mantap, bisa aku bawa kemana-mana karena mendukung kegiatanku dan bisa mewujudkan mimpiku menjadi seorang blogger dengan #ASUSLaptopku. Jadi, tahun #2018GantiLaptopASUS semoga segera terwujud. Aamiin... 😊🙏
https://www.uniekkaswarganti.com/2018/08/asus-laptopku-blogging-competition.html
Artikel ini diikut sertakan dalam lomba ASUS Laptopku Blogging Competition by https://www.uniekkaswarganti.com/

See you, guys! 😉

Senin, 03 September 2018

Hidup di Usia 20 Tahun #1

Selamat malam menjelang pagi, guys!

Setiap orang pasti punya masanya sendiri-sendiri, dimana dia benar-benar merasa gamang atas hidupnya. Tidak selalu sama, tapi pasti terjadi. Masa-masa dimana dia merasa di titik terendah dalam hidup. Masa-masa dimana dia banyak merenung dan berpikir. Aku sendiri baru-baru ini galau karena aku merasa stagnan dihidupku. Tahun 2018 ini, aku berusia 20 tahun. Tahun dimana aku merasa benar-benar mulai merasakan "hidup" dengan segala kegundahannya. Hingga muncul bermacam-macam pertanyaan tentang hidupku ini.

Kegalauanku bertumpu pada sebuah pertanyaan: "akan kemanakah aku membawa hidupku?". Aku yang selama ini enjoy dengan hidupku, dengan perubahan yang aku alami selama beberapa tahun terakhir, mendadak kembali menjadi beku. Rasanya sebelumnya baik-baik aja, tapi ini? I'm stuck on my way. 😭
Image by Google (with edit)
Berawal dari pertanyaan itu, kemudian beranak pinak, entahlah dia menikah dengan siapa... *ditabok warganet* Yang jelas, aku merasa beban hidupku semakin berat. Satu pertanyaan saja sudah berat, apalagi dengan anak-anaknya. Lalu, apa aja sih pertanyaan-pertanyaan galauku itu? Ini dia...

1. Apa tujuan hidupku?
Pertanyaan ini yang sampai sekarang aku belum bisa jawab. Kenapa? Aku bisa saja mencomot kutipan dari mana aja buat menjawab pertanyaan ini, tapi apakah itu bisa menjawab pertanyaanku? Justru enggak kan? Karena jawabannya ada dalam diriku sendiri, bukan kutipan, bukan orang lain.

2. Apa yang aku cari dalam hidupku?
Nah, ini dia... kalau aku banyak menuruti keinginanku selama hidup, aku yakin nggak bakalan kelar. Karena setiap manusia punya rasa tidak puas dan punya nafsu yang menggebu-gebu untuk mendapatkan keinginannya. Aku sebagai manusia biasa juga merasakan itu semua, tak terkecuali kalian. Yang membatasi keinginan kita itu cuma ada dua: pondasi agama dan keadaan. Kok gitu? Islam mengajarkan untuk selalu bersyukur dengan apa yang kita punya, dengan begitu manusia tidak akan terus menerus merasa kurang. Ditambah lagi keadaan, hidup setiap manusia memang berbeda-beda, ada yang diatas dan ada yang dibawah, keadaan/kondisi lingkungan menciptakan pribadi sebagai manusia yang senantiasa realistis, sehingga itu menjadi pembatas keinginan kita, kalau kita ingin sesuatu, ya artinya kita harus berusaha. Begitu juga dengan aku, aku hanya bisa berusaha untuk memenuhi "mimpi"-ku bukan "keinginan"-ku. Mimpi dan keinginan adalah dua hal yang berbeda ya, guys!

3. Apa jalan yang akan ku pilih?
Hal terakhir yang aku masih gamang ya pertanyaan ini, setelah aku beberapa pertanyaanku diatas dan juga setelah merenung lalu berpikir, selanjutnya adalah langkah apa yang akan aku pilih. Lebih tepatnya yang akan aku jalani. Hidup itu seperti di persimpangan. Selalu dihadapkan dengan pilihan. Pilih belok atau lurus. Mau tidak mau. Mudah tidak mudah. Memang harus dipilih. Kalau nggak pilih, justru hidup kita berjalan ditempat alias stagnan. Dan seperti sebuah persimpangan, setiap jalan yang kita pilih akan memberikan kita medan yang baru. Begitu juga hidup, setiap pilihan yang kita ambil akan memberikan kita tantangan yang baru. Akan memberikan kita konsekuensi.

Setiap pertanyaan itu beriringan dengan jawaban, yang dibutuhkan hanyalah waktu. Waktu untuk mempertemukan keduanya. Ya, aku sendiri nggak mudah untuk menjawab semua pertanyaanku itu, tapi bukan berarti aku menyerah dan tidak mau menjawab. Karena jawaban itu ditemukan, bukan dicari.

Oiya, untuk pembahasan kali ini, aku membagi menjadi beberapa part. Jadi, setelah postingan ini akan ada lanjutannya. Karena aku merasa kalau postingan ini aja belum cukup menjawab rasa penasaran aku, maupun teman-teman. (kok aku PD banget ya temen-temen bakalan nyari jawabannya di postinganku ini? 😅 padahal tulisan lain jauh lebih baik daripada punyaku, tapi nggak apa-apa sih, aku menulis bukan hanya untuk memuaskan aku sendiri kok, siapa tahu bermanfaat buat yang baca 😊)

See you next post! 😉

Sabtu, 11 Agustus 2018

[REVIEW BUKU]: DILAN 1990 - PIDI BAIQ

---DILAN---
DIA ADALAH DILANKU TAHUN 1990
Judul Buku : DILAN 1990
Penulis : Pidi Baiq
Penerbit : Pastel Books (PT Mizan Pustaka)
Tebal Buku : 348 halaman
Tahun Terbit : September, 2017 (Cetakan Ke-15)

"Kekuatan cinta tak bisa cukup diandalkan. Untuk bisa mengatakannya ada kebebasan bicara, tetapi keberanian adalah segalanya. ---Pidi Baiq, 1972-2098."

SINOPSIS :
“Milea, kamu cantik, tapi aku belum mencintaimu. Enggak tahu kalau sore. Tunggu aja.”
(Dilan 1990)
“Milea, jangan pernah bilang ke aku ada yang menyakitimu, nanti, besoknya, orang itu akan hilang.”
(Dilan 1990)
“Cinta sejati adalah kenyamanan, kepercayaan dan dukungan. Kalau kamu tidak setuju, aku tidak peduli.”
(Milea 1990)

“Hampir saja ku jatuh dalam peluknya. Andai ku tak ingat dia pria, sama sepertiku. Oh Dilan!” @insanbasajan
“Begitu adiktif, dunia saya menghilang begitu membacanya.” @dinatabella
“Dilan itu keren, selamatlah aku lahir beda angkatan sama Dilan.” @anggampuh
“Ajaib, sepertinya ini bukan novel, tapi buku taktik menguasai wanita.” @Rafodumeda
“Keren. Buku ini harus dijadikan panduan hidup Anak SMA sekarang. Menteri pendidikan juga harus baca.” @faisEl_farizi
“Jangan jadi Dilan, jadilah dirimu, namun dia adalah Dilanku mengajarkan bagaimana menjadi diri sendiri.” @deweipea

REVIEW :
Alhamdulillah, akhirnya kesampaian juga untuk me-review novel ini. Walaupun sudah lewat tayang filmya, tapi rasanya tanganku masih gatal untuk bikin review, hehehe...

Buku ini merupakan seri pertama dari 3 seri yang ditulis oleh Pidi Baiq. Seorang penulis yang mengaku sebagai imigran dari sorga yang diselundupkan ke Bumi. Kemudian di Bumi, beliau menjadi Imam Besar The Panasdalam dan juga menulis buku trilogi Drunken. Beliau pernah lapar dan pernah ngantuk, katanya. Tapi Alhamdulillah, semua itu bisa diatasi.

Actually, pertama kali aku tertarik membaca dan mereview buku ini adalah aku kena spoiler! Bukan hasil dari membaca review novelnya, tapi dari trailer film Dilan yang sudah tayang bulan Januari 2018 kemarin. Sudah lama, ya? Dan baru review sekarang? Lu kemana aja? Kebangetan emang! *ditimpuk warganet* 🙏😄

౦౦౦౦౦

Novel ini bercerita tentang romansa masa putih abu-abu ala Dilan dan Milea, yang masa pedekatenya super gemesin. Cerita bermula saat Milea pindah ke Bandung karena orang tuanya dipindah tugas. Di sekolah barunya, Milea bertemu dengan Dilan---seorang cowok yang berbeda dari yang lainnya. Pertama kali bertemu bukannya kenalan, justru meramal! 😅 Cerita mengalir seperti sekolah pada umumnya, Milea yang primadona sekolah, banyak didekati oleh cowok-cowok. Sedangkan Dilan, dia adalah anggota geng motor yang menjabat sebagai Panglima Tempur dan terkesan nakal bagi Milea. Dilan punya seribu cara untuk mendekati Milea dan meyakinkan Milea untuk memilihnya. Bagian tengah-tengah bab, kita akan bertemu dengan cerita kehidupan putih abu-abu. Dilan dengan geng motornya yang terkesan nakal, tetapi menurut Milea itu adalah cara Dilan untuk membela dirinya dan membela kehormatannya. Di bagian akhir-akhir bab, novel ini menceritakan kedekatan Dilan dan Milea dengan keluarganya, bahkan kedua tokohnya sudah saling mengenal keluarga satu sama lain.

౦౦౦౦౦

Menurutku, novel ini lebih seperti curhatan Milea, karena penulis menggunakan sudut pandang pertama, dimana seorang Milea menceritakan bagaimana tokoh utamanya dari sudut pandangnya.

Dengan gaya bahasa yang mudah dipahami dan tidak terlalu kaku, semua kejadian yang digambarkan dalam novel ini terasa begitu dekat dengan kehidupan sehari-hari seperti masa-masa putih abu. Asli, cuma butuh 2 hari buat ngelahap novel ini! 😁

Lewat novel ini aku belajar beberapa hal, diantaranya berikut ini:
  1. Tidak semua anak yang nakal itu buruk, siapa tahu seperti Dilan? Meskipun kelihatannya nakal, pake ikutan geng motor juga, tetapi ternyata bertanggungjawab dengan pemasalahannya sendiri. Maybe, sekilas seperti pepatah yang mengatakan bahwa, don't judge a book by it's cover, sama seperti jangan memandang buruk seseorang hanya karena tampilannya saja. #reminder
  2. "Tidak mencintai, tidak berarti membencinya." (hal. 161). Nggak semua yang nggak kita cintai menjadi kita benci, Dilan boleh saja menolak cewek selain Milea, tetapi dia tidak lantas membencinya. Biasa saja. Lagi-lagi ini soal bagaimana bersikap terhadap orang lain.
  3. Aku belajar dari ibunya Dilan, yang sangat memahami anaknya yang masih di usia labil. "Orangtua seharusnya bisa memahami anak-anak, bukan sebaliknya. Jangan anak-anak yang dipaksa harus memahami orangtua. Anak-anak belum mengerti apa-apa. Meskipun tentu saja harus kita berikan pemahaman." (hal. 185). Sebagai orang tua memang sudah semestinya memberikan bimbingan dan arahan untuk anak-anaknya, ini bermanfaat buat aku nantinya, hehe.

QUOTES TER-GEMESSS:
Dilan bilang, “Jangan rindu, itu berat. Kamu tidak akan kuat, biar aku saja.”
(Hal. 297)

Sayangnya, didalam novel ini, menurutku kurang memberi konflik yang mengena. Ada bagian yang menurutku kenapa justru hal itu nggak terjadi? Malah itu ngena banget! Tapi mungkin jawabannya ada di novel selanjutnya, semoga saja! 😊

But, overall. Aku salut dengan novel ini, mau dibilang novel teenlit, tapi bukan juga. Bikin baper dan galau, tapi bukan yang menye-menye. Aku mau menyarankan ini sebagai bacaan ringan untuk kalian yang bosan dengan bacaan berat. Dan juga, aku menyarankan buat kalian yang ingin bernostalgia dengan masa putih abu-abu, tapi aku nggak menyarankan buku ini untuk kalian yang jomblo, takut berimajinasi nemuin jodoh kayak Dilan, hahaha. 😂

Untuk novel ini, aku memberi 3,5 bintang. Ditunggu review seri selanjutnya ya, see ya!

THE BEST QUOTES :
"Orangtua seharusnya bisa memahami anak-anak, bukan sebaliknya. Jangan anak-anak yang dipaksa harus memahami orangtua. Anak-anak belum mengerti apa-apa. Meskipun tentu saja harus kita berikan pemahaman." ---Bunda.
(Hal. 185)