Kamis, 25 Agustus 2016

Trauma!

Assalamu 'alaikum Wr. Wb.

Selamat siang menjelang sore hujan. Sore ini kau kembali menyambangi duniaku. Jangan cepat berlalu yaa. Hadirmu mengingatkanku akan sesuatu.

Sama seperti sore ini. Hujan begitu manja dan malu-malu untuk menampakkan diri. Padahal lama sekali dia tidak muncul.  Hhh~ Ini semacam rindu.

Hujan.. bawa perahu kertasku ini melaju. Bawalah pergi hal itu jauh-jauh. Jangan datangkan ia kembali. Jangan pernah ia muncul kembali.

Manusia itu punya kenangan. Manusia itu punya jalan hidup masing-masing. Manusia itu punya cerita  hidup sendiri.

Ya, siang itu tidak ada angin. Tidak ada hujan. Hanya sedikit sendu saja. Langit tampak tak bersahabat hari itu. Aku bergegas menaiki sepeda motorku. Niat hati untuk membeli bensin di SPBU. Aku melintasi jalan raya dengan sedikit tidak punya aturan. Ya, ku pikir jarak tempatku saat ini dengan SPBU itu dekat. Itu saja. Singkat. Di tengah perjalanan, aku menemukan suatu keganjilan. Hah! Sesuatu yang selama ini selalu ku hindari. Sesuatu yang selama ini aku selalu menjauhkannya. Menguburnya dalam-dalam. Tiba-tiba saja dia melintas begitu saja. Tidak ada angin, tidak ada hujan. Tidak ada sepatah harapan untuk dapat melihatnya melintas. Hah! Aku membuang muka begitu saja. Aku fokuskan pada tujuanku.

Dalam hati dan pikiran, aku masih terngiang akan hal itu. Masih menerka-nerka kejadian lampau. Mungkin ini salahku atau mungkin ini teguran dari Dia. Beda tipis. Dan aku tidak tahu pilihan mana untuk menggambarkan kejadian itu.

Satu hal yang aku selalu aku ingat: semua orang punya masa lalu yang kelam, tinggal bagaimana orang itu menyikapinya untuk masa yang akan datang. Dulu.. mungkin aku pernah mempunyai sesuatu yang difitrahkan oleh Dia, teramat sangat. Tapi sekarang.. aku tidak tahu akan mempunyai sesuatu itu atau pun tidak. Entahlah. Trauma akan masa lalu itu pasti ada.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Minggu, 21 Agustus 2016

Empat Bulan

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Selamat malam perahu kertas, sudah lama kamu tak pernah mengalir. Hujan sudah mulai redam perlahan-lahan. Hhh, tidak ada hujan malam ini.

Hari ini hari biasa. Tanggal 21 untuk yang ke empat kalinya. Sudah empat bulan disini. Waktu begitu cepat berlalu. Tidak pernah berhenti sejenak. Tidak akan pernah berhenti berputar.

Empat bulan disini. Banyak sekali hal-hal yang sudah terjadi. Salah satunya: empat bulan di tempat ini adalah tempat dimana aku bekerja untuk pertama kalinya. Ya, mencicipi bagaimana rasanya berjuang mencari uang. Termasuk jam kerja yang cukup menyita waktu. Pengalaman kerja yang sungguh tidak akan pernah aku lupakan.

Perahu kertas, bulan lalu aku sudah berencana untuk resign. Dan kali ini aku sudah mantap dengan langkah kakiku. Bismillah. InsyaAllah. Semoga digantikan dengan pekerjaan lebih ringan. Dan semoga ini tak sekedar harapku.

Hujan.. bawa pergi segala air mata yang pernah gugur. Jangan pernah biarkan ia mengalir begitu derasnya. Ya, sudah biasa bagi saya untuk didiamkan tanpa alasan yang jelas. Tidak tahu letak salah saya dimana. Apa semua orang harus selalu peka dengan kesalahan sendiri? Padahal manusia tidak selalu berbuat salah dengan sengaja. Itu satu hal pahit yang akan saya kenang sampai nanti. Itu satu hal yang akan membekas.

Perahu kertas, I'll find my stream.
Mengikuti arus dengan kata hati.


Wassalamu'alaikum Wr. Wb.