Senin, 12 November 2018

[REVIEW BUKU]: A MAN CALLED #AHOK - @KURAWA

Judul Buku :  A MAN CALLED #AHOK
Penulis :  Rudi Valinka / @KURAWA
Penerbit :  7 Press
Tebal  Buku :  111 halaman
Tahun Terbit :  2016

SINOPSIS :
Harapan gue, jika kalian sudah baca buku ini mohon disebarkan lagi ke keluarga, kerabat, hingga sahabat, dan siarkan bahwa masih ada harapan untuk orang Bersih, Transparan, dan Profesional hidup di negeri ini.
@kurawa
--------------------------------------
Selesai aransemen, baca TL @kurawa soal masa lalu Ahok di Belitung, jadi berkaca-kaca. 
@addiems

Nyimak kultwit @kurawa menelusuri Ahok sampai ke Belitung. Seru nih! 
@TitiRajoBintang

Mantap! Cerita yg sering @basuki_btp share ke staf-staf pas lunch, bisa diceritakan secara apik oleh @kurawa. Pantau terus #sinetwitAHOK @kurawa 
@riaernesto

Nggak ngertilah kudu ngomong apalagi, speechless gue! Keren!!!
@bli_aryo

Mertua saya org Belitung asli, keluarga besarnya udah khatam soal Bapaknya Ahok serta kisah-kisah hidupnya. Jadi, saya yakin sinetweet ini real. 
@Yosefeven_A

REVIEW :
Dengan tagline “Sepenggal Kisah Perjuangan & Ketulusan”, buku ini mengupas tuntas masa lalu Ahok di Belitung. Berawal dari penasaran ketika film Ahok sebentar lagi rilis (pada waktu itu) dan salah seorang teman bilang bahwa film ini diangkat dari sebuah buku, hal itu membuatku kepingin membaca bukunya terlebih dulu, sebelum nonton filmnya. :D

Sebelumnya, aku agak takut mau me-review buku ini. Ini pertama kalinya buat aku me-review buku seorang tokoh masyarakat. Tapi, karena aku sangat ingin me-review buku ini, jadi.. aku memberanikan diri! xD

೦೦೦೦೦

Buku setebal 111 halaman ini bisa dikatakan sangat ringan. Apalagi, didalamnya berisi kumpulan tweet-tweet milik akun @kurawa. Yang membuatnya menarik adalah tweet-nya bukan sembarang tweet, karena Rudi Valinka a.k.a @kurawa langsung terjun ke Belitung untuk mewawancarai beberapa narasumber.

Basuki Tjahaja Purnama alias AHOK dibesarkan di Belitung. Ayahnya (Tjung Kim Nam) adalah seorang pengusaha sukses dan baik hati. Tjung Kim Nam dikenal dimasyarakat sebagai pribadi yang dermawan, ia selalu membantu orang lain yang membutuhkan pertolongan. Karena jiwa sosialnya inilah yang akhirnya menurun ke anaknya.

Ahok kecil adalah pribadi yang pendiam, tidak memilih-milih teman meskipun dia anak orang berada, tidak pernah berkelahi, dan rajin berangkat ke sekolah. Saat pelajaran agama (karena pada waktu itu rata-rata temannya adalah Muslim), Ahok memilih untuk tidak keluar ruangan dan belajar agama Islam di kelas itu.

Seiring berjalannya waktu, pelajaran hidup yang ia terima sangat membekas bagi Ahok. Tahun 2005, dia diangkat menjadi bupati Belitung Timur dan pada tahun 2010 menjadi wakil gubernur Jakarta. Meskipun sudah pindah ke Jakarta, ketika Ahok pulang ke Belitung, dia selalu menyempatkan waktunya untuk berkunjung ke beberapa orang di Belitung, contohnya guru sekolahnya, teman-temannya. Ahok sangat menghargai orang lain.

೦೦೦೦೦

Beberapa kutipan terbaik versiku, adalah :


Membaca buku ini aku belajar tentang rendah hati, menghargai dan menghormati orang lain, dan tidak serta-merta memandang buruk tentang orang lain. Sebenarnya, sifat baik maupun sifat buruk seseorang itu pasti ada didalam setiap individu. Jadi, tidak setiap individu itu selalu buruk. Pun juga tidak selalu baik. Jangan sampai keburukan orang lain yang menjadi bahan penilaian dan justru menghilangkan kebaikannya. Dan juga, menjadi orang "berada" pun harusnya tidak membuat kita lalai dengan orang lain dibawah kita. Karena tidak setiap saat kita akan berada diatas. Roda kehidupan pasti berputar.

Overall, point utama dalam buku ini adalah mengungkapkan bahwa masih ada tokoh masyarakat yang Bersih, Transparan, dan Profesional di negeri ini. Jadi, tidak semuanya dianggap buruk. Aku merekomendasikan buku ini buat teman-teman yang ingin tahu seperti apa masa lalu Ahok. Bukunya ringan untuk dibaca. Ditambah dengan wawancara yang dilakukan jadi ini fakta, bukan HOAK!

Aku memberi 3/5 bintang untuk buku ini. See you in the next review! 😉
Share:

0 komentar:

Posting Komentar