Minggu, 09 September 2018

Hidup di Usia 20 Tahun #2

Selamat malam, teman-teman! 😉

Hari ini aku mau melanjutkan pembahasanku tentang usia 20 tahun. Seperti yang aku tuliskan kemarin dibagian akhir blog, aku memang sengaja membagi pembahasan kali ini kedalam beberapa part, menurutku supaya nggak terlalu berat juga, hehe... rindu kali yang berat #uhuk

Usia 20 tahun memang tidak ada habisnya untuk dibahas. Setidaknya itu menurutku saat ini, karena memang aku benar-benar sedang mengalaminya. Usia ini adalah usia pertama kali kita menginjakkan langkah pertama setelah mengalami masa remaja. Di umur belasan atau biasa disebut teenager segala hal memang tidak terlalu seserius sekarang ini, karena masih ada campur tangan orang tua. Meskipun di usia sekarang ini pun masih terbantu orang tua, tapi sudah tidak seperti dulu lagi, karena di usia ini benar-benar momen bahwa ini adalah hidup yang akan kamu jalani.
Images by Google (with edit)
Menjawab beberapa pertanyaanku yang kemarin. Setelah aku memikirkannya berulang kali, banyak bertemu dengan orang-orang, banyak membaca buku, banyak searching, untuk mempelajari usia ini. Jawabannya sudah cukup banyak membantuku untuk kembali merenung akan hidupku ini. Ya, usia sekarang tidak bisa memutuskan pilihan secara saklek, butuh pertimbangan-pertimbangan supaya tidak menyesal dikemudian hari.

Hal ini tentu saja berat. Tidak mudah mengambil keputusan, tapi harus! Mau tidak mau... Bagiku, jawaban dari pertanyaan-pertanyaanku kemarin, ada beberapa keputusan yang ingin aku sampaikan disini...

1. Tujuan hidup setiap orang itu berbeda-beda. Kemarin aku menuliskan untuk tidak mencomot kutipan dari manapun, tapi kali ini izinkan aku mengambil satu ayat, "Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku" - QS. Adz-Dzariyat : 56. Kembali menyadarkanku akan apa yang sebenar-benarnya menjadi tujuan hidup diciptakannya aku; seorang manusia.

2. Hal sederhana yang sebenarnya kita cari terkadang memerlukan jalan yang berputar. Ada yang dengan cepat menemukannya dan ada pula yang tidak begitu cepat menemukannya. Semua ada masanya. Seperti saat mencari apa yang diinginkan dalam hidup. Keinginanmu sederhana. Bahagia. Itu saja. Tetapi untuk mendapatkan kebahagiaan, ada halangan dan rintangan yang harus dihadapi. Lantas, apa benar yang selama ini aku cari hanya kebahagiaan semata? Tentu saja tidak. Kesedihan dan kebahagiaan itu seperti mata uang koin, saling bersisian. Tidak bisa dipisahkan. Tetapi uang koin, tentu saja bisa digunakan, untuk membeli permen misalnya. Seperti itulah hidup dan tentu saja yang aku cari; hidup yang dapat digunakan atau bermanfaat! 😊

Kedua hal itulah yang akhirnya aku temukan. Kelihatannya mudah, tetapi kalau boleh jujur, susah sekali mendapatkan jawabannya. Untuk bagian ketiga dari pertanyaan kemarin, akan aku jawab di postingan selanjutnya. Kali ini aku cukupkan sekian, berfaedah atau tidak, semoga tetap berfaedah! 😋 #edisimaksa

See you, guys! 😉🙌
Share:

4 komentar:

  1. Yes, emang kadang kita harus banget lewat jalan lebih panjang untuk lebih menghargai proses :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul mbak :D Bener bener belajar banget pokoknya ini...

      Hapus
  2. tentu usia ayng matang untuk lebih cermat dalam berpikir

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar ibun :) Harus berhati hati dalam memilih...

      Hapus