Rabu, 26 September 2018

Hidup di Usia 20 Tahun #3

Selamat malam teman-teman! 😉

Hampir aja mau ngelupain pembahasan ini, beruntung tiap kali buka blogger langsung deh keinget kalau pembahasan ini dibagi dalam beberapa part. Dan ini bakalan mengejutkan! Karena dalam part kali ini aku mau mengakhirinya, hehe...

Bukan apa-apa, tapi aku merasa sudah cukup kok teman-teman. Meskipun masih banyak kekurangan, tapi aku sudah yakin kalau sebenarnya pembahasan kali ini sudah cukup. Terima kasih untuk teman-teman yang sudah mengikuti part ini. :)
Oke, karena ini part terakhir. Aku akan langsung aja pembahasannya, supaya lebih efektif dan tidak bertele-tele. Pasti pada bosan kan? Iya, aku tahu kok. Tapi kalo bosan ngomong, jangan ngilang gitu aja! *eh ini malah ngapa yak?*

Memasuki usia 20 tahun, semakin banyak keputusan yang kita ambil. Aku pernah menekankan sebelumnya bahwa di usia ini aku merasa tidak ingin salah langkah. Tidak ingin gegabah. Segala sesuatunya harus dipikirkan matang-matang. Kalau kurang matang ya dimasak lagi aja! (eh ini apa?)

Disamping itu, kita yang berusaha mempertanyakan hidup kita, tetapi kita juga berusaha untuk menjawabnya. Kenapa? Rasa penasaran kita akan kehidupan semakin meningkat. Kita akan terus mencari dan mencari. Idealisme kita tumbuh dan berkembang dengan pesat. Meski begitu, kita harus tetap realistis bahwa kehidupan kita di dunia akan sama saja. Bukankah dunia ini fana? Benar. Suatu saat manusia akan meninggalkan dunia ini. Lantas, apa yang membuatnya berbeda? Cara pandang kita!

Dalam kesehariannya, setiap kali dihadapkan oleh masalah, manusia akan menanggapinya dengan cara yang berbeda-beda. Ada yang santai-santai saja, ada yang super serius, ada yang khawatir. Bermacam-macam. Lalu, bagaimana dengan kita? Menurutku, yakini prinsip bahwa didalam kehidupan ini Tuhan sudah mengaturnya. 😊 Lantas, apa tugas kita? Mempersiapkannya...

Nah, menurutku untuk mempersiapkannya yang kita butuhkan adalah mental dan komitmen. Cara pandang kita terhadap hidup jika tidak kita perbaiki, maka akan terasa sama saja. Kalau dukungan mental sudah menjadi dasar dalam mengambil langkah, kedepannya kita bakalan siap untuk melalui segala kemungkinan yang terjadi. Dan juga, harus dibarengi dengan komitmen, seberapa tahan diri kita dengan rintangan? Nggak ada yang menjamin, tapi berkomitmen untuk bertahan dalam suatu pilihan itu penting!

Sudah mulai khawatir kan? Iya, khawatir sama keputusan yang akan kita buat. Aku sendiri juga begitu dan aku merangkum dalam beberapa poin dibawah ini :
1. Keyakinan
Salah satu yang harus menjadi worries kita adalah keyakinan kita terhadap sang Pencipta. Apa benar kita sudah menjadi makhluk ciptaan-Nya yang taat? Atau justru semakin dewasa, kadar keimanan kita terhadap Tuhan justru semakin menipis? Nah, itu perlu dipertanyakan ke diri sendiri...

2. Kesehatan
Sudahkah seminggu sudah ngeluangin waktu buat olahraga? Jawabanku: belum! Semakin banyak kesibukan, semakin banyak menyita waktu. Padahal olahraga itu penting supaya badannya juga fit. Nggak hanya kesehatan badannya aja, tapi kulitnya juga. Mulai perhatian sama tubuh itu perlu, pakai skincare dan bodycare supaya kulitnya tetap terjaga, nggak mau kan umur 20an tapi keliatan 30an? Jelas enggak!!! 😅

3. Keuangan
Aku sendiri saat ini masih berstatus menjadi seorang mahasiswi dan mulai khawatir tentang keuangan sendiri. Apalagi keinginan beli ini itu, pergi kesini kesitu, dan masih banyak lagi, nggak kuat aku tuh :'( Perlu banget yang namanya personal budgeting alias anggaran untuk pribadi. Ini penting! Buat mengontrol pemasukan dan pengeluaran, apalagi buat yang masih single, sekalian latihan sebelum mengatur keuangan keluarga. Nah! 🙈

4. Rencana Hidup
Mulai khawatir sama rencana hidup? Banget! Apalagi di usia 20an, baru saja selangkah menginjakkan kaki di usia kepala dua, mulai kepikiran nanti setelah lulus kuliah mau ngapain, kuliah kerja? atau nikah? Nah, hal yang perlu dipersiapkan dari sekarang. Mulai dikira-kira mau lanjut S2 itu kapan, mau kerjanya kapan: apakah nanti setelah lulus S1 lalu nyambil S2 atau nanti setelah S2, target menikah itu juga perlu, buat siap-siap calonnya :D eh yang terpenting persiapkan diri juga! 😄

Poin-poin itu sebagian besar sudah mulai (bisa) dikhawatirkan dan dicari jawabannya. Ada masanya dimana seseorang akan mengkhawatirkannya, dititik itu rasanya memang membuat down, but... trust me it works! *malah iklan*

But, life must go on! Kita tidak tahu diberikan umur sampai tahun ke berapa, yang ada hanyalah kita menjalani hidup sesuai dengan skenario sang Pencipta dan sebaik-baiknya dimanfaatkan karena hidup cuman sekali. 😉

Oke, aku merasa sudah cukup yang aku sampaikan. Jadi, bagaimana kekhawatiranmu tentang usia 20an? Share di kolom komentar ya! :)
Share:

10 komentar:

  1. Kalo saya mau nulis pada 20 x 2 :)

    BalasHapus
  2. Halo, dek. Salam kenal ya. Aku pas umur 18 tahun udah kerja malah di usia 20 tahun udah resign. Dan sekarang di usia 22 tahun malah kepengen kuliah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo juga mbak, salam kenal :) Ah, aku sempat kerja juga pas umur 18 tahun tapi cuma bertahan bentar aja karena lanjut kuliah. Ayo mbak kuliah mbak :D

      Hapus
  3. saya usia 20 tahunan cuma fokus gimana membangun kebahagiaan dan "kekayaan". Ya itu benar, ingin nikah, ingin kerja yang nyaman dan sesuai hobi, ingin menghabiskan bersama keluarga dan seterusnya.

    Usia 20 krusial dimana beban mental semakin berat

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener banget mas, hehehe :D Sempat berpikir seperti itu juga, tapi memang semuanya tidak pernah instan, masak mie instan aja perlu proses :"D Jadilah makin kritis buat berpikir mau gimana di usia ini...

      Hapus
  4. Halo, usia 20an adalah usia yg mau nggak mau harus bisa bikin keputusan sendiri menurutku, lagi pingin-pinginnya dapat semua hal yg diinginkan. Dan nanti seiring jalannya waktu, proses yg membentuk pribadi lebih tenang dan ga buru-butu sebelum bertindak.
    Salam kenal :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju mbak! :D Beberapa orang di usia 20an sudah mulai kepikiran macam-macam, tapi nggak memungkiri juga ada yang masih santai, masih kepengen main-main.. salam kenal juga mbak :) terima kasih sharingnya...

      Hapus
  5. Akuu udah mulai ngitung2 keuangan kedepannya gimana. Sekarang itungannya masih boros :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku sudah sejak tahun kemarin mulai ngitung-ngitung mbak :D Tahun sebelumnya masih boros, tapi semakin kesini jadi mulai mikir gimana nantinya, apalagi kalo mau minta ortu kan sungkan juga, hihi... semangat ngitung-ngitung mbak! :)

      Hapus