Selasa, 27 Juni 2017

So Shy!

Assalamu’alaykum Wr. Wb.

Selamat malam! Apa kabar, Guys? Long time no see and I miss you now. Sudah lama banget nggak aktif di dunia menulis, gara-gara sibuk menulis laporan, presentasi, proposal, dan hal seabrek lainnya lagi. Haha, sok sibuk banget ya? -_- Memasuki semester dua kemarin, aku sudah sibuk dengan kegiatan di kampus. Baik diluar kampus, maupun didalam kampus. Ah, kalau dibahas nggak ada habisnya deh. Aku aja bingung kok bisa aku ngambil itu semua, wkwk penyadaran yang terlambat :D

Disini, aku nggak mau ngomongin kesibukan aku. Aku pengen ngebahas sedikit uneg-uneg aku aja. Biar nggak dipendam sendiri, mendingan ditulis kan ya? Ada yang baca sekaligus latihan nulis, haha.. jangan lupa siapkan kopi!

Pernah nggak sih kalian punya masa lalu yang memalukan?
Pernah nggak sih kalian kalau udah mengungkit hal itu rasanya kepengen sembunyi?
Semua orang pasti pernah merasakannya.
Image by Google (editted)
Tak terkecuali aku sendiri, ya.. beberapa hari yang lalu, didalam sebuah grup chatting alumni sekolah memang sedang ramai saling bercanda dan membully. Yah, salah satunya nge-bully aku, wkwk. Bagian ini harus aku akui, aku orangnya nggak masalah waktu dibully, bahkan cenderung menikmati. Tapi, kalau sudah menyangkut masalah pribadi, itu yang nggak bisa aku nikmatin lagi. Pengen rasanya marah dan keluar dari grup, tapi kembali lagi disadarkan fungsi grup itu, grup alumni yang difungsikan untuk menjaga komunikasi sesama alumni.

Sebenarnya, masa lalu itu bermacam-macam kok. Ada yang menyenangkan, menyedihkan, bahkan memalukan sekalipun. Dari situ aku sadar, kalau memang sudah jalannya begitu, apa yang bisa dirubah? Waktu terus bergulir meninggalkan yang telah terjadi dan manusia tidak bisa merubah setiap inci kejadian yang sudah terjadi di-masa lalunya. Yang ada hanyalah, memperbaiki apa yang sudah terjadi. Dengan cara tidak mengulangi kejadian itu lagi, iya sih.. rasanya malu sekali waktu keinget sama kejadian itu. Tapi, sekali lagi.. semuanya sudah terjadi dan nggak bisa kembali. So, anggap aja seperti angin lalu, tatap kedepan dan perbaiki diri.

Sudah, mari tenangkan dirimu dengan secangkir kopi. Lalu, coba resapi apa yang sedang kamu nikmati itu. Kopi itu meski hitam, tapi dia tidak pernah malu mengakuinya. Kopi pun rasanya juga pahit, tapi tidak pernah menyembunyikannya. Jadilah seperti kopi 😄

Wassalamu'alaykum Wr. Wb.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar