Jumat, 06 September 2019

TENTANG MENJADI SEORANG JASTIPER

Hallo, selamat malam, teman-teman! 😍 
Bisnis jastip bikin kamu nge-down? Nggak usah heran~ 
Eits, bukannya menakut-nakuti lho.. seperti yang pernah saya sampaikan di postingan sebelumnya. 
Membuka jastip memang harus menyiapkan mental. Ini penting banget buat kamu yang kena komplain langsung bikin kamu sedih, galau, down, dan lain sebagainya. Pengalaman kemarin membuat saya menyalahkan diri sendiri sampai sekitar semingguan. Menurutmu itu wajar, nggak? Wajar banget buat orang yang baru pertama kali membuka bisins jasa. Kok gitu? Iya, karena kalo nggak begitu kamu nggak akan belajar. Ibaratnya ketika kamu sedang berjalan, lalu kesandung dan nangis, tapi buat bisa jalan lagi, kamu nggak akan terus nangis, kan? Nah, begitu juga dengan bisnis, buat ngejalanin bisnis itu, nggak mungkin bakal terus down, lalu gimana mau jalan bisnisnya kalo nggak coba jalan lagi? Hoho, penjelasannya belibet yaaa? Intinya begitu deh, wqwq. 😅

Di pengalaman jastip kemarin, saya sempat bermasalah di komunikasi. Memang saat itu saya sangat sibuk dengan kegiatan kampus, tetapi seharusnya itu tidak menjadi alasan untuk menghadapi costumer. Ingat-ingat di postingan sebelumnya bahwa jasa itu menawarkan pelayanan, gaes. Jadi, memang harus gerak cepat untuk memberikan pelayanan semaksimal mungkin, termasuk hal komunikasi. Sempat down beberapa hari, bahkan sampai menyalahkan diriku sendiri karena saya kok bisa-bisanya lupa gitu lho, padahal costumer lain baik-baik saja!

Baca juga: First Time Menjadi Jastiper

Agar saya tidak depresi sendirian, akhirnya saya curhat dengan salah satu teman. Itu cukup membuat tenang. Bagaimanapun juga karena jastip ini adalah jastip pertama, jadi melakukan kesalahan itu adalah hal yang wajar. Itu supaya saya belajar lebih baik lagi kedepannya. Setelah saya cukup tenang, saya kemudian merenungi kembali bagian-bagian yang salah. Ternyata, kesalahannya bukan hanya di saya, lho. Sadar nggak sih kalau terkadang kita sebagai costumer juga melakukan kesalahan? Ada yang sadar, tapi juga ada yang nggak sadar. Contohnya ketika membeli barang yang sudah dicantumkan spesifikasi beserta harganya, sering banget kita masih tanya sama adminnya. Terus apa gunanya admin kalo nggak ditanyaain?

Admin bisa berfungsi macam-macam ketika yang punya usaha masih kecil-kecilan, kalau yang punya usaha besar, pasti komunikasinya sudah tersistem. Nah, ada beberapa hal yang ingin aku sampaikan sebagai sesama costumer ketika membeli:

1. Membaca informasi
Hukumnya: WAJIB! Penting banget sebelum membeli sesuatu harus baca dulu bagaimana spesifikasi produknya, bagaimana sistem jasanya, apa syarat dan ketentuan yang berlaku. Malas baca? Minta tolong bacakan temanmu dan minta dia untuk ceritakan ke kamu. Intinya adalah mendapat informasi sebelum membaca itu penting.

2. Memahami informasi
Membaca udah, yakin paham? Bagian memahami memang sulit, apalagi kalau memahami spesifikasi (misalnya: handphone), kalau kasusnya itu kamu harus minta temanmu yang paham dengan elektronik.

3. Masih bingung? Tanya admin!
Masih belum paham? Masih bingung? Baru tanya admin deh! Langkah terakhir ini bisa kamu lakukan ketika syarat jastip masih terasa mengganjal bagi kamu.

Diantara ketiga poin tersebut, bagian utama sebelum membeli adalah membaca informasi terlebih dahulu. Seller (penjual) yang baik adalah yang memberikan informasi relevan untuk produk yang dijualnya. Ketika informasinya tidak diberikan oleh penjual, kamu bisa menghubungi adminnya langsung. Namun, ketika informasi sudah diberikan penjual dan kamu tidak membacanya, nah that’s the problem. T U M A N! xD

Saya sebagai penyedia layanan jasa titip, tetapi saya juga sekaligus menjadi konsumen. Saya berperan sebagai kedua-duanya karena saya bagian dari kedua hal tersebut. Jadi, sebagai bagian dari keduanya, saya harus memposisikan diri sebagaimana seharusnya. Bagaimana sikap saya ketika menjadi penyedia layanan dan bagaimana sikap saya ketika menjadi seorang konsumen. Dengan begitu, kedua peran tersebut bisa dijalankan dengan baik.

Rasanya masih tidak menyangka mempunyai pengalaman membuka jastip. Bagi saya ini pengalaman pertama dan mengesankan. Meskipun saya juga mendapatkan resikonya seperti yang saya ceritakan diatas, tetapi bagi saya kepuasan dalam menyediakan kebutuhan dan keinginan untuk konsumen adalah sesuatu yang menarik. Kapan-kapan jika ada event lagi, saya kepingin membuka jastip kembali. Bismillah, semoga yaaa!

Sampai jumpa di postingan selanjutnya, ya! 😉
Share:

0 komentar:

Posting Komentar