Minggu, 25 Agustus 2019

[REVIEW BUKU]: MENEMUKAN MAKNA PERJALANAN – PERSIMPANGAN

~ PERSIMPANGAN ~
"PERJALANAN MELUPAKAN KEHILANGAN"
Judul Buku:  PERSIMPANGAN
Penulis:  Hasan Aspahani
Ilustrator Isi:  Fajar Nugraha
Penerbit:  GagasMedia
Tebal  Buku:  206 halaman
Terbit:  Cetakan pertama, 2019
ISBN:  978-979-780-936-2
IDR:  77.000

SINOPSIS :
Pergi dari Ibu Kota menyusuri arah Timur Indonesia, Habel Rajavani melakukan perjalanan dengan misi melupakan kehilangan. Majalah remaja yang merupakan “rumah” baginya–tempat ia bekerja dan bermakna–mesti menghadapi realitas dunia digital.
Jurnalis muda itu mencari tahu apa yang ia butuhkan dalam hidupnya yang masih akan panjang. Ditemani jurnal setia, ia membuat catatan atas apa-apa yang ia temui, segala resah dan cerita. Dia bertemu banyak orang yang lebih malang darinya, “Masing-masing dari kami menemukan cara untuk berdamai dengan diri sendiri dan kehidupan,” tulisnya dalam jurnal itu.
Di waktu yang tak ia duga, hadir seorang perempuan yang mengguncang kebekuan hatinya. Perempuan yang membuat ia ingin mencari jawaban tentang cinta. Habel berada di persimpangan, meneruskan perjalanan untuk melupakan kehilangan atau berhenti untuk menyambut cinta yang selama ini belum pernah ia rasakan.

REVIEW :
Hasan Aspahani, penulis yang menulis berbagai genre; puisi, nonfiksi, dan novel. Bukunya berjudul Chairil mendapatkan penghargaan sastra dari Badan Bahasa Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai buku esai terbaik 2018.

Membaca tentang perjalanan dan menemukan makna dibalik perjalanan. Membuat saya senang. Saya selalu suka dengan tema perjalanan, karena seringkali menceritakan daerah-daerah tertentu yang belum bisa saya kunjungi. Huh, rasanya bikin pengen traveling~

౦౦౦౦౦

Novel Persimpangan berkisah tentang Habel Rajavani, seorang jurnalis muda yang baru saja kehilangan pekerjaannya. Perusahaan majalah yang menjadi tempatnya bekerja sekaligus merupakan tempat yang bermakna baginya, tiba-tiba harus menerima kenyataan untuk menutup media cetak dan berganti menjadi media digital.

Merasa tidak cocok dengan kultur dan konsep media online yang dipilih oleh manajemen, Habel memutuskan mengundurkan diri. Liputan terakhirnya dengan Ariani Molita, meski tidak diterbitkan justru membuat Habel mengenal sisi lain dari aktris yang sedang naik daun tersebut. Yang ternyata membuat Habel tertarik karena ia seperti diselubungi oleh misteri.

KUTIPAN TERBAPER
“Kami tak akan bahagia jika yang kami cari adalah kebahagiaan. Kami hanya akan bahagia jika kami mengakhiri segala macam penderitaan.” – Daniel kepada Habel.

Setelah mengundurkan diri, Habel melakukan perjalanan. Perjalanan pertamanya bermula ketika mengikuti kemah sastra, yang mempertemukannya kepada Sang Penulis dan cerita masa lalunya yang masih menyisakan luka. Hingga akhirnya, Habel dapat menguak luka itu dan mengembalikannya sebagaimana seharusnya. Perjalanan selanjutnya membawa Habel ke Desa Bobung, sebuah desa di Gunung Kidul, Yogyakarta. Dan dilanjutkan ke Banyuwangi, Jawa Timur untuk meliput tentang Suku Using dan sejenak mengistirahatkan diri di Pulau Tabuhan. Perjalanannya masih berlanjut ke Bali dan Sumba, NTT.

౦౦౦౦౦

Novel Persimpangan ini menggunakan sudut pandang orang ketiga. Dengan menceritakan perjalanan Habel sebagai cerita utama. Gaya bahasanya ringan dan mudah dipahami. Penulis menambahkan puisi pada setiap bab-nya. Saya cukup menikmati puisi-puisi karya Hasan Aspahani yang memang pernah dibukukan.

Sesuai dengan tagline buku ini: “Perjalanan Melupakan Kehilangan”, tema yang diangkat mengenai perjalanan Habel ke daerah-daerah di Indonesia. Saya selalu suka membaca buku dengan tema perjalanan, meskipun saya sendiri bukan seseorang yang senang melakukan perjalanan. Tapi, kalau saya diberi kesempatan untuk jalan-jalan, saya juga mau! 😂

Membaca buku petualangan memberikan pelajaran-pelajaran berharga di setiap daerah yang dikunjungi oleh Habel. Membuat saya berharap buku ini terdapat kelanjutan ceritanya. Semoga ada kelanjutannya! Aamin..

Kalau teman-teman mencari buku yang dipadukan dengan puisi, buku ini menyediakan keduanya. Bacaan ringan dan memberikan insight baru karena memadukan antara perjalanan dan jurnalisme. Menurut saya, salah satu kelebihan buku terletak pada tema yang diangkat. Sedangkan kekurangannya terdapat pada konflik cerita, bagi saya konfliknya kurang terasa. Saat akan menuju puncak konflik, justru diberikan cerita lain, sehingga cerita terasa datar begitu saja. Saya memberi 3 bintang untuk novel Persimpangan karya Hasan Aspahani.

Sampai jumpa di review buku selanjutnya, yaaa! 😉

KUTIPAN TERBAIK
“Berpetualang, kini baginya punya dimensi lain. Berpetualang bukan sekadar datang ke suatu tempat yang jauh dan asing, tetapi menemui manusia dan mengakrabkan diri dengan mereka. Menemui manusia dengan untung-malang masing-masing” – (hal. 117)
Share:

2 komentar: