Minggu, 16 Juli 2023

Jurnal Juni: Time Fliest So Fast

Everyone has their own problems, but you can talk to people you trust.

Jurnal Juni: Time Fliest So Fast

Time fliest so fast, mungkin itu ungkapan yang tepat untuk menggambarkan bulan Juni kemarin. Kalau bulan Mei terasa lama, bulan Juni sepertinya tanpa aba-aba, bulan Juni langsung berlari menuju akhir bulan karena rasanya hanya sekejap mata aja. Tiba-tiba akhir bulan dan mendadak lupa: aku kemarin sudah ngapain aja? 😭

Mengawali Juni tanpa persiapan, semuanya berjalan seperti melanjutkan bulan Mei. Pekerjaan tidak terlalu crowded dan hidup berjalan tanpa masalah. Mungkin aku diminta istirahat sejenak, meski sebetulnya nggak betul-betul istirahat karena pekerjaan menyembunyikan catatan-catatan yang kemudian menjadi tampak crowded di pertengahan hingga akhir bulan :”)

Ohiya, di awal bulan Juni aku dibuat terharu oleh keponakan sendiri. Bentar, sebutan anak dari kakak sepupu apa sih? aku nggak tau hahaha, mari kita sebut keponakan aja. Bocah yang dulu sempat aku asuh selama beberapa tahun tiba-tiba dia sudah mau masuk SMP, pas tau hal itu bikin aku cukup kaget. Nggak nyangka kalau dia ternyata udah gede. Yaiyalah masa anak kecil terus sih? 😫

Sebagai reward atas kelulusan sekolah dasar wkwk sekarang lulus sekolah dasar aja udah pakai acara wisuda dan reward atau kado juga. Sungguh sebuah perkembangan zaman yang sangat pesattt! 😭 Kebetukan dia ada acara study tour dan minta dibelikan earphone sebagai teman perjalanan. Dia juga mau beli komik, biar bisa baca komik selama di bus. Yaampun dulu waktu saya SD nggak kepikiran bawa earphone atau buku bacaan selama perjalanan, sekarang dia udah kepikiran dong. Wajar juga sih waktu itu saya belum punya hape, sedangkan bocah sekarang udah punya hape meski masih SD 🙃

Akhirnya, ada kesempatan buat jalan sama dia. Jalan sekaligus jajan, jadi bisa lebih leluasa untuk ngobrol berdua. Biasanya kalau pergi bareng kakak dan adiknya, pertanyaan yang belum bisa kujawab bisa bikin dia ngambek. Huft sungguh Tante macam apa aku ini tidak bisa adil 😭. Banyak pertanyaan yang dia ajukan, emang betul kalau dia punya rasa penasaran tinggi, jadi pertanyaan yang mungkin bikin kesel orang lain, malah bisa lebih leluasa kujelaskan. Sampai suatu momen, aku bilang: kakak jangan cepet-cepet gede kak, kok sedih ya kakak bentar lagi masuk smp, pasti banyak kegiatan

Dia kemudian menjawab: “tante juga jangan cepet-cepet nikah ya, biar bisa main sama aku terus”.

((jangan cepet-cepet nikah))

Duh gimana ya kak, Tante udah butuh sandaran nih. Masa sandaran di kursi terus? 😭😭😭

Bukan cepat gede, tapi waktu yang cepat berlalu. Di zaman yang serba cepat ini, semuanya bisa berlalu begitu saja tanpa terasa. Tadinya pagi sampai sore terasa lama, sekarang rasanya cepat banget. Bahkan sampai dua empat jam terasa kurang. Aku dengan kesibukan pekerjaanku, adekku dengan kesibukan sekolahnya. Aku pun hanya main sesekali, tidak setiap hari. Jadi pantas saja kalau terasa cepat dan tau-tau dia udah mau masuk SMP.

Belum lagi persaingan, sekarang persaingan mencari sekolah tidak lagi hanya berdasarkan nilai. Persaingan mencari sekolah sudah dari berbagai cara, dari zonasi sampai prestasi. Zonasi menguntungkan bagi beberapa pihak alias semakin dekat kamu dengan sekolah, semakin besar peluang kamu bisa mendaftar di sekolah tersebut. Sistem nilai juga tidak kalah ketat persaingannya, sebab semakin besar nilai hasil belajarmu, semakin kamu berkesempatan untuk diterima di sekolah tersebut, yang mana bisa saja kamu menggeser siswa lainnya. Belum lagi kalau penilaiannya ditambah dengan prestasi, makin besar menggeser siswa lain. Yah, ini mungkin sejalan dengan persaingan di dunia kerja, semakin banyak portofolio yang kamu punya, semakin kamu dianggap profesional.

Beruntunglah kemarin adekku memakai sistem zonasi, meski dengan nilai yang terbilang cukup tinggi. Rasanya aku agak menyayangkan kalau dia masuk sekolah dengan sistem zonasi, karena dia bisa diterima di sekolah yang sarana dan prasarana lebih bagus, tapi karena pertimbangan jarak dan efektivitas pengantaran sekolah, akhirnya adek memakai sistem zonasi dan diterima di sekolah yang ada di dekat rumah.

Meski Juni berjalan begitu cepat, tapi setidaknya ada beberapa momen yang aku dapat. Aku kembali belajar renang, menerapkan hidup sehat dengan makan sayur hijau dan buah, bertemu dengan beberapa teman kantor lama, dan ikut beberapa kegiatan yang ada di kampungku. At least, hidupku nggak cuma berkutat sama pekerjaan. Itu catatan yang paling penting di bulan Juni kemarin! ✨

So far, pekerjaanku di bulan Juni kemarin cukup padat. Aku punya beberapa catatan untuk mengerjakan hal-hal baru dan itu bikin stres. Ternyata baru sadar kalau bulan Juni kemarin sempat dua kali sakit karena stres 🙃 baru di akhir bulan aku merasa bisa bernafas karena partner kerjaku kembali. Akhirnya punya partner setelah beberapa bulan berkutat sendirian. Senang pake bgttt! 😭

Lebih bisa bernafas lagi ketika akhir bulan, akhirnya aku bertemu dengan teman-teman yang bisa aku ajak untuk bercerita. Baru sadar kalau ternyata aku sakit & butuh teman untuk berbagi cerita serta mengurai kerumitan di kepala. Singkat cerita, aku cerita masalah pekerjaan kemudian berlanjut ke cerita hidup. Tau nggak temanku bilang apa? Belajar untuk menerima orang baru.

Waktu itu aku cuma bercerita tentang perjalanan pertemananku sih. Intinya aku belum bisa bercerita secara leluasa dengan teman baruku. Sebab permasalahan pertemanan di masa lalu yang masih aku kecewakan. Aku masih nyaman dengan teman-temanku saat ini dan aku belum berencana menambah kenalan baru. Termasuk kenalan untuk menjadi teman hidup.

Aku baru sadar kalau selama ini aku belum bisa menerima orang baru. Siapapun itu. Entah menjadi teman atau menjadi teman hidup. Keduanya sangat sulit untuk kulakukan karena aku masih takut pada akhirnya jika aku ditinggalkan. Perasaan-perasaan itu yang bikin akhirnya aku sadar kalau selama ini berada di zona nyaman. Aku menjaga pertemananku, tidak menambah kenalan baru, tidak beranjak ke zona baru. Seketika aku menyadari kalau selama ini aku punya beban itu. Aku mengira kalau hubungan pertemanan dan hubungan sosialku baik-baik saja. Ternyata aku salah, aku yang belum bisa membuka diri terhadap orang lain berujung pada “jarak” yang selama ini aku merasa akulah yang terlalu asing. Everyone has their own problems, but you can talk to people you trust.

Yah, tepat sekali jika tema bulan Juni adalah time flies so fast. Waktu begitu cepat berlalu, banyak hal berubah, meski satu hal itu masih saja belum berubah. Mari belajar kembali! 🌿

~

Yogyakarta, 30 Juni 2023

Share:

0 komentar:

Posting Komentar