Kamis, 30 Maret 2023

Jurnal Maret: Stress Release

Ayu.. setelah semua hal yang udah kamu lewati selama ini, tetap jadi diri kamu yang sekarang ya, jadi Ayu yang tenang dan dewasa menghadapi semua hal.
Jurnal Maret: Stress Release
Dari bulan ke bulan, rasanya nggak adil kalau setiap bulan nggak menganggap bulan itu menyenangkan. Yah, meskipun bulan Maret penuh dengan stres, bulan Maret pun ada cerita yang menyenangkan. Bagiku itu semacam sugesti agar aku bisa menjalani hari dengan semangat, kalau nggak menganggap semuanya menyenangkan, aku sudah pasti tidak semangat menjalani hari.

Bulan Maret diawali dengan pekerjaan yang setumpuk. Bulan Maret ini aku punya target baru dimana aku meng-handle banyak orang. Kalau bulan lalu aku handle orang bersama partner-ku, bulan Maret ini aku benar-benar handle sendiri. Sesekali dibantu oleh teman-temanku, tapi tetap sepenuhnya menjadi tanggungjawabku. Awalnya aku takut kewalahan, tapi ternyata sudah dilewati. Ketakutannya nggak berasa, karena selama menjalaninya aku tetap enjoy. Pusing? Banget. Stres? Jelas. But yeah, it’s done! Salah satu achievement dari tantangan baru di pekerjaan yang akhirnya terlampaui. Belum mencapai target, tapi setidaknya berusaha memenuhi. Bulan depan mari kita coba lagi! Tapi bentar dulu deh.. mau meluruskan pinggang hahaha

Bulan Maret juga diawali dengan menyenangkan karena aku berkesempatan menonton film pendek yang diangkat dari novel best seller. Meskipun aku belum membaca bukunya, tapi aku tetap antusias pengen nonton. Apalagi untuk mendapatkan tiket film itu aku harus war ticket. Pernah waktu itu aku war ticket yang lokasi penayangannya di Jogja, sayangnya kalah cepat. Alhasil aku harus war ticket di lain hari dan dapat di Solo. Yaudah, akhirnya aku ke Solo. A little short escape di hari Senin yang padat wkwkwk, hari Selasa balik ke Jogja langsung berangkat kerja. Waktu itu aku rencananya pergi bertiga, namun temanku yang satu lagi memutuskan untuk nggak ikut karena ada acara lain. Jadilah aku cuma berdua. Di penginapan juga cuma berdua. Ohiya, temanku yang menginap bareng aku itu baru aku kenal beberapa bulan, asyik juga menginap dengan orang baru!

Singkat cerita, aku agak kecewa dengan film-nya karena durasinya nggak selama yang aku kira. Aku kira durasi film-nya selama dua jam, nggak taunya cuma setengah jam aja dan selebihnya bincang bersama penulis. Aku nggak terlalu menyimak obrolan penulis sih, soalnya udah capek ditambah agak kecewa juga. Akhirnya memutuskan untuk pulang lebih dulu, tanpa menunggu acara selesai. Rasa kecewanya terobati karena wishlist untuk menginap di Solo sudah terpenuhi, meskipun belum kulineran malam hari di Solo sih 😭 yokkk siapa yokkk yang mau temenin kulineran malam di Solo~

Minggu kedua di bulan Maret juga menyenangkan, karena akhirnya aku ketemu penulis buku yang menemani masa quarter life crisis-ku. Yup! Akhirnya aku bertemu penulis buku Kehidupan Setelah Jam 5 Sore ((bukunya belum aku review yaa, kalau udah nanti aku kasih link hehe)). Buku yang isinya sangat relate denganku tahun lalu, waktu itu rasanya kayak aku menjalani rutinitas yang itu itu aja. Monoton. Padahal sebenarnya pekerjaanku nggak monoton banget, setiap hari banyak parameter-parameter yang berubah. Meski begitu aku merasa bahwa aku hanya mengerjakan hal itu itu aja, nggak ada hal baru. Setelah membaca buku itu, aku jadi paham bahwa kehidupan setelah jam 5 sore itu kehidupan yang jujur. Kehidupan manusia biasa dengan segala permasalahan hidupnya terlepas dari statusnya di pekerjaan ataupun yang melekat padanya. Iya, selepas jam 5 sore itu kamu cuma manusia biasa. Bukan pahlawan yang bisa menyelamatkan dunia, tapi setidaknya itu yang membuat kamu beristirahat dari ambisi yang kamu kejar. Begitulah intepretasiku berdasarkan buku ini.

Minggu ketiga makin berasa penuh isi kepala. Selain pekerjaan yang menjengkelkan karena berperang dengan harga itu nggak mudah, aku juga makin stres, karena aku baru sadar kalau sebenarnya satu bulan ini lagi masa transisi dari leader lama ke leader baru. Iya, leader-ku sebelumnya memutuskan untuk resign. Jadilah mulai bulan Maret ini sudah sepenuhnya dipegang oleh leader baru. Namanya lagi transisi, jadinya banyak penyesuaian dari segi karakter kepemimpinannya, karakter pribadinya, cara kerjanya, cara komunikasinya, dan semuanya yang berhubungan dengan pekerjaan. Namanya juga transisi sama orang baru sudah pasti nggak nyaman. Sama kayak ngebangun hubungan dengan orang baru, nggak nyaman kan? Harus mengenal lagi dari awal. Hufttt kok jadi sampai di hubungan gini sih ☹️

At the end of March, beruntungnya setiap kali ada permasalahan, leader-ku langsung mengumpulkan kita semua untuk rapat kecil. Sebetulnya rapat kecil itu juga perlu diadakan setiap minggu sih, mengingat setiap minggu juga ada rapat dengan atasan. Jadi aku dan teman-teman lain sebagai penanggungjawab jadi saling tau apa yang dibahas di dalam rapat dan apa yang harus kita kerjakan. But yaaa, kadang suka dadakan, yang tadinya mau mengerjakan apa, eh jadinya harus rapat kecil dulu. Huh aku masih belum tau bagaimana membicarakannya.

Minggu keempat, yeayyy akhirnya memasuki bulan puasa! Jadi bisa lebih hemat deh, padahal ya sama aja wkwkwk. Jajan tetap jalan karena setelah puasa seharian rasanya pengen ngunyah di malam hari. Bedanya puasa bulan lalu aku masih penyesuaian di pekerjaan, kalau tahun ini aku sudah bisa mempersiapkannya. Membagi waktu antara pekerjaan dengan ibadah. Jadi keduanya tetap jalan. Alhamdulillah, Ramadhan kali ini juga nggak grusa grusu harus produktif. Menjalankan ibadah-ibadah di bulan Ramadhan secara rutin dan konsisten aja sudah cukup.

So far, bulan Maret nggak menyenangkan, juga nggak menyedihkan. Sama aja sih, tapi mari kita anggap menyenangkan, karena dengan perasaan senang itu menjadi bahan bakar hidup di bulan selanjutnya. Di bulan Maret aku juga menyempatkan waktu untuk me time di hari Minggu, ya nggak me time banget sih soalnya aku sama temanku, tapi setidaknya meluangkan waktu di hari minggu untuk ngopi dan mengerjakan hobi itu menjadi sarana untuk melepas penat (stress release). Kalau nggak bisa melepas penat sudah pasti aku jadi stres dan sakit. Sekarang aku baru sadar, Alhamdulillah selama tiga bulan terakhir, asmaku nggak kambuh. Aku nggak tau ini berkat aku selalu menanamkan diri untuk positive thinking atau bukan, tapi yang jelas meskipun aku pusing dan stres, aku tetap merasa baik-baik saja. Mungkin kali ini aku sudah bertemu dengan formula yang tepat untuk mengatasi stres.

Beberapa hal yang aku ingat dengan baik di bulan Maret ini adalah orang-orang terdekatku mengucapkan kalimat hangat seperti: ‘Ayu, kalau ada apa-apa kamu boleh cerita ya..’ dan ‘Ayu.. setelah semua hal yang udah kamu lewati selama ini, tetap jadi diri kamu yang sekarang ya, jadi Ayu yang tenang dan dewasa menghadapi semua hal’. Dua hal yang bikin air mata meleleh tiba-tiba, rasanya kayak aku kemana aja selama ini kok baru sadar ada orang-orang baik yang mau meluangkan waktu dan menyediakan telinga untukku bercerita. Thanks a lot guys! 😭😭😭

Ya begitulah bulan Maret, nggak ada yang spesial tapi nggak biasa-biasa juga. Semuanya menyenangkan kok dari segi tantangan pekerjaan dan pengalaman hidup. Selamat bertualang lagi diriku di bulan April!

~

Yogyakarta, 30 Maret 2023
Share:

0 komentar:

Posting Komentar