Senin, 30 Januari 2023

Jurnal Januari: Yakin

one day I will find someone who feels lucky to have me

Jurnal Desember: Yakin

Wah, sudah berganti tahun saja. Kalau tahun-tahun sebelumnya tidak mengawali dengan menulis jurnal di blog ini, maka sudah waktunya tahun 2023 ini perlu mengawalinya dengan menulis jurnal. Jurnal yang aku usahakan untuk konsisten menulis setiap bulannya agar blog ini tidak menjadi sarang laba-laba hahaha.

Oke, jadi bagaimana bulan Januari tahun 2023 ini? Apakah masih bahagia? Apakah tambah stres?

Hmmm, setelah hidup membawaku seperti roller coaster di bulan Desember. Akhirnya, bulan Januari ini mendapatkan kesempatan untuk menghirup udara segar. Tidak sesibuk di bulan Desember, namun tidak sesantai itu juga. Pekerjaan sejauh ini bisa diajak kompromi, hidup sejauh ini cukup membuatku senang meski juga membuatku khawatir.

Aku mengawali bulan Januari dengan insecure dengan segala hal dalam hidupku. Bertanya-tanya dengan diriku sendiri dan rencana kedepan, bertanya-tanya dengan keadaan keluargaku, bertanya-tanya dengan hidup yang aku juga tidak tau akan membawaku kemana. Rasanya kayak: kenapa sih nggak dijalani aja? Kenapa malah bertanya ini itu?

Aku kemudian tau bahwa aku hanya sedang insecure dengan orang lain. Dengan pencapaiannya, dengan latar belakang keluarganya, dengan pembawaannya, dengan segala apa yang ada padanya. Sampai akhirnya aku menyadari satu hal bahwa aku sedang tidak bersyukur dengan apa yang ada dalam hidupku. Padahal hidup sudah begitu baik membawaku ke titik ini. Barangkali kesulitan-kesulitan yang aku hadapi saat ini adalah kemudahan bagiku di suatu hari nanti. Aku tidak tau. Aku hanya sedang menenangkan diri dari segala kekacauan kepalaku.

Ohiya, aku jadi ingat mengapa aku mengawali bulan Januari dengan insecure, ternyata pemicunya tidak bisa aku ceritakan di sini. Pemicu yang membuatku mempertanyakan diriku sendiri, padahal aku sendiri sudah merasa cukup dengan diriku sendiri, tapi ternyata pemicu satu ini membuatku tidak tidur bermalam-malam. Entahlah. Kali ini aku tidak tau kapan aku bisa melepasnya, tapi aku berharap jika kelak aku bisa melepasnya, aku melepasnya dengan penerimaan yang baik. Tidak merasa sakit hati, maupun tidak merasa bahwa selama ini sia-sia aku menaruh harap pada suatu hal itu.

Minggu kedua yang kemudian membuatku tersadar kembali bahwa luka-luka di masa lalu itu diam-diam bersarang dalam benak. Aku belum sepenuhnya memaafkan, tapi aku juga tidak sepenuhnya membenci. Fifty-fifty. Aku tidak tau akan menyebut ini trauma atau hanya ketakutan belaka. Di minggu kedua bulan Januari ini aku gemetar dan gelisah ketika menerima sebuah undangan pernikahan dari seorang teman. Rasanya seperti aku diingatkan kembali dengan luka masa lalu akibat pernikahan, rumah tangga, dan keluarga. Satu sisi aku sedang mengkhawatirkan diriku sendiri yang takut terhadap pernikahan, satu sisi aku senang mendengar temanku yang akan menikah. Aku jadi teringat beberapa tahun lalu ketika teman dekatku menikah, aku merasa hal yang sama, meskipun sudah tidak separah dulu, karena waktu itu aku sampai pingsan. Sementara saat ini aku hanya merasa lebih mudah menangis. Menangisi diriku sendiri tentu saja!

Minggu ketiga, aku sudah kembali menemukan diri. Aku hanya berusaha melupakan masalah tersebut, berusaha mengusirnya dengan lebih giat bekerja. Meskipun dalam pekerjaan aku juga sedang tidak baik-baik saja karena aku disalahkan akibat kesalahan kecil yang tidak sengaja aku perbuat, tapi rasanya dimarahi oleh atasan langsung itu membuatku menciut. Aku jadi merasa tidak berguna untuk beberapa waktu, padahal keberadaanku di perusahaan saat ini juga sedang menguntungkan perusahaan, tapi hanya kesalahan kecil kemudian dimarahi di grup, justru membuatku malas untuk giat bekerja. Selain itu, aku juga memutuskan untuk membaca buku. Beruntung aku menemukan buku yang cocok dengan masalahku saat itu, iya aku menemukan buku tentang menemukan diri sendiri. Meskipun bukunya lebih banyak menceritakan pengalaman travelling, namun ternyata dibalik cerita travelling ada hikmah yang bisa dipetik dan aku sebagai pembaca juga akhirnya bisa mendapatkan jawaban dari masalahku. Hmmm, apakah ini sebuah konspirasi dari alam semesta? Entahlah..

Minggu keempat dan jawaban dari segala insecure yang aku rasakan. Aku bertemu dengan teman-teman dekatku yang membuatku tidak merasa sendiri, mereka ada untuk aku. Meskipun aku suka menghilang, tapi mereka ada. Meskipun terpisah oleh waktu dan kesibukan, tapi mereka ada. Aku juga merasa tidak lagi takut dengan pernikahan, meskipun aku sudah menerima undangan pernikahan lagi, aku merasa biasa saja. Justru aku merasa senang dan ingin mempersiapkan diri untuk menghadiri acaranya. Kali ini, aku hanya mengerti bahwa insecure, ketakutan, dan perasaan lain mengenai pernikahan hanya karena aku belum menemukan seseorang yang tepat. Kali ini, aku meyakinkan diri jika nanti bertemu dengan seseorang tersebut, aku mau berdiskusi dengannya: mempertanyakan dan mendapatkan jawaban yang baik antara aku dan seseorang tersebut. Kali ini, aku yakin bahwa ‘one day I will find someone who feels lucky to have me’, suatu hari nanti aku akan menemukan seseorang yang merasa beruntung memilikiku.

So, the key of this month is YAKIN!

~

Yogyakarta, 30 Januari 2023

Share:

1 komentar:

  1. Semoga kita senantiasa yakin dengan hal baik yang kita kerjakan...

    BalasHapus