Selasa, 08 Februari 2022

[REVIEW BUKU]: Arini – Masih Ada Kereta yang Akan Lewat

“Dia sudah biasa kesepian. Sudah biasa sendirian. Tetapi kehilangan? Bagaimana bisa kehilangan jika tak pernah memiliki?” – hal. 129

Arini, Masih Ada Kereta yang Akan Lewat
Judul Buku: Arini
Penulis:  Mira W.
Penerbit:  PT Gramedia Pustaka Utama
Tebal  Buku:  232 halaman
Terbit:  Cetakan pertama, 2018
ISBN:  978-602-038-381-1
IDR:  59.000

SINOPSIS :

Tiga belas tahun lalu, karena takut ketinggalan kereta, Arini menumpang kereta yang salah. Kereta yang menjerumuskannya ke jurang penderitaan. Dia mengira tidak ada lagi kereta yang akan melintasi hidupnya.

Tetapi dalam kereta api terakhir menuju Stuttgart, dia bertemu Nick. Dan dalam diri lelaki yang lima belas tahun lebih muda itu, Arini sadar, masih ada kereta yang akan lewat.

Kereta itu membawa Arini ke Jakarta dan mempertemukannya kembali dengan sang mantan suami, Helmi. Yang pernah menjadikannnya istri pulasan untuk menutupi skandal cintanya dengan Ira, sahabat Arini yang telah menikah.


REVIEW :

Ini pertama kalinya aku membaca karya Mira W. Sebelum aku baca, aku sudah mengetahui buku ini dari promo film Arini yang diperankan oleh Aura Kasih dan Morgan Oey. Aku tentu belum menonton filmnya, karena kalau sudah menonton filmnya, aku jarang membaca bukunya lagi, hehe. Jadi, tahun 2021 kemarin aku membaca buku Arini ini dan baru sempat untuk me-review buku ini karena bukunya baru kembali di akhir Desember kemarin.

⭘⭘⭘⭘⭘

Buku Arini karya Mira W. ini merupakan novel klasik yang ceritanya tidak pernah lekang oleh waktu. Ya, kisah percintaan yang terpaut usia cukup jauh yaitu 15 tahun. Buku Arini karya Mira W. ini menceritakan tentang Arini, seseorang yang dingin dan tangguh sedang menempuh pendidikan di Jerman. Arini bertemu dengan Nick yang usianya lebih muda darinya. Nick tertarik dengan sikap Arini yang dingin dan justru membuat Nick ingin tahu lebih banyak tentang Arini. Di awal pertemuannya, Arini sudah menunjukkan sikap dinginnya. Seolah tidak ingin ada orang yang menyakitinya, Arini selalu berusaha untuk tidak berurusan dengan orang lain.

Namun, berbeda dengan Nick yang bersikap semaunya, suka main-main dan tidak terduga meskipun di saat tertentu Nick seperti berubah menjadi pria dewasa. Sikap Nick ini yang membuat Arini justru pelan-pelan membuka hatinya yang sudah ia tutup rapat-rapat sejak kejadian masa lalu yang begitu memalukan dan mencoreng harga dirinya. Sebegitu tidak berharganyakah dirinnya di mata laki-laki yang ia cintai dan sahabatnya itu?

⭘⭘⭘⭘⭘

Buku Arini ini memiliki tebal 232 halaman, jadi saat kita baca sekaligus dalam satu waktu hanya membutuhkan 4-5 jam. Bahasa yang digunakan mudah untuk dipahami dan tidak kaku, jadi membuat pembaca lebih enjoy menikmati baca novel ini. Gaya penulisan di buku Arini ini menggunakan alur maju-mundur, saat membuka bukunya kita disuguhi alur maju (yang terjadi saat ini) kemudian halaman selanjutnya mulai menggunakan alur mundur untuk menceritakan kehidupan masa lalunya. Gaya penulisan ini yang membuat pembaca tidak bosan mengikuti cerita sampai akhir, awalnya pembaca bisa menerka-nerka ending dari novel ini, namun tidak ternyata pembaca dapat kejutan di akhir buku ini. Benar-benar nggak terduga! 😱

Membaca buku Arini membuatku merasa ingin marah, tapi juga sekaligus terharu oleh kisah Arini. Aku sangat kagum dengan tokoh Arini karena setelah kehancuran masa lalu yang dialaminya, Arini mampu bangkit untuk berdikari dan membangun dirinya yang baru. Aku suka dengan cara Arini “membalas dendam” dengan masa lalunya dengan cara menjadikannya lebih baik. Selain itu, aku sangat marah dengan tokoh Ira dan Helmi–alias mantan suami Arini sekaligus selingkuhan Ira. Setega itu Ira dengan sahabatnya yang polos, menurutku malah sangat kejam karena demi menutupi perselingkuhannya dia sampai mengorbankan sahabatnya sendiri.

Cerita di buku Arini ini sangat kompleks dan detail karena pembaca disuguhkan cerita dengan alur maju mundur dan ceritanya saling berhubungan satu sama lain. Ini tidak membuat pembaca jadi merasa “lho kok gini?” tapi benar-benar puas dari keseluruhan cerita. Aku senang bisa membaca buku ini! 🤩

Banyak pelajaran yang bisa dipelajari di buku Arini, poin yang paling bisa aku ambil adalah bagaimana Arini bangkit dari masa lalunya yang kelam. Masa lalunya justru menjadi pelajaran berharga untuk menjadikan dirinya mempunyai kehidupan baru dan berbesar hati mengikhlaskan semua kejadian yang Arini terima. Rasanya kayak lagi dinasehati “ujian kamu tuh belum seberapa lho, udah ngeluh aja!”, begitulah batinku hehe..

Secara keseluruhan, aku merekomendasikan buku ini untuk teman-teman yang membutuhkan bacaan ringan dan cerita yang membuat teman-teman banyak banget pelajaran yang bisa diambil. Aku memberikan 4 bintang untuk buku Arini karya Mira W.

Sampai segini dulu ya review buku Arini, terima kasih sudah membaca review-nya. Kalau mau request review buku boleh banget lho, bisa kontak aku lewat instagram ya! 😉

Sampai jumpa di review buku selanjutnya yaaa~


THE BEST QUOTES

“Seorang ibu bukan hanya wanita yang melahirkannya saja. 
Tapi juga yang merawatnya ketika dia sakit. 
Menggendongnya ketika dia menangis. 
Menyayanginya ketika dia ketakutan dalam dunia yang masih asing baginya.”
Share:

0 komentar:

Posting Komentar