Minggu, 10 Februari 2019

[REVIEW BUKU]: RESIGN! – CUNGPRET-CUNGPRET METROPOLITAN

Judul Buku :  Resign!
Penulis :  Almira Bastari
Editor :  Claudia Von Nasution
Penerbit :  PT Gramedia Pustaka Utama
ISBN :  9786020380711
Tebal  Buku :  288 halaman
Terbit : Cetakan ketiga (Februari, 2018)

SINOPSIS :
Kompetisi sengit terjadi di sebuah kantor konsultan di Jakarta. Pesertanya adalah para cungpret, alias kacung kampret. Yang mereka incar bukanlah penghargaan pegawai terbaik, jabatan tertinggi, atau bonus terbesar, melainkan memenangkan taruhan untuk segera resign!
Cungpret #1: Alranita
Pegawai termuda yang tertekan akibat perlakuan semena-mena sang bos.
Cungpret #2: Carlo
Pegawai yang baru menikah dan ingin mencari pekerjaan dengan penghasilan lebih tinggi.
Cungpret #3: Karenina
Pegawai senior yang selalu dianggap tidak becus tapi terus-menerus dijejali proyek baru.
Cungpret #4: Andre
Pegawai senior kesayangan sang bos yang berniat resign demi menikmati kehidupan keluarga yang lebih normal dan seimbang.
Sang Bos: Tigran
Pemimpin genius, misterius, dan arogan, tapi dipercaya untuk memimpin timnya sendiri pada usia yang masih cukup muda.
Resign sebenarnya tidak sulit dilakukan. Namun kalau kamu memiliki bos yang punya radar sangat kuat seperti Tigran, semua usahamu akan terbaca olehnya. Pertanyaannya, siapakah yang akan memenangkan taruhan?

REVIEW :
Pertama kali melihat novel ini, saya harus mengakui bahwa saya tertarik membaca karena warnanya menyita perhatian dan judulnya menggelitik, hehe. Saya awalnya tidak tahu kalau buku ini sudah lebih dulu diterbitkan di Wattpad, baru tahu setelah teman saya cerita (maaf, saya memang tidak pernah baca Wattpad). Jadilah, ini novel Wattpad ke-3 yang saya baca sekaligus novel metropop pertama yang saya baca.

೦೦೦೦೦

Novel ini bercerita tentang cungpret (kacung kampret) yang berlomba-lomba untuk resign di pergantian tahun. Bermula ketika Alranita dibuat menangis oleh bosnya sendiri karena harus kembali revisi laporan, kemudian pada 10 menit selanjutnya bosnya mengajak Alranita untuk meeting diluar kantor, mau tidak mau Alranita pun mengikutinya.

Beberapa hari setelahnya, rapat besar diadakan, kali ini tidak hanya dengan Tigran saja, melainkan dengan Dewa Bos. Didepan Dewa Bos, Tigran terlihat baik dan membela kinerja anak buahnya. Tetapi, gara-gara typo mengharuskan proposal diperbaiki dan Rara kebagian jatah untuk memperbaikinya, yang artinya Rara juga harus lembur---lembur bersama bos. Dari sinilah kedekatan Tigran dan Rara bermula, karena setelah lembur---yang awalnya Tigran memaksa Rara untuk diantar pulang---justru mereka berdua nonton bioskop. 

Lain dari Tigran dan Rara yang seringkali adu mulut, tim Tigran yang terdiri dari Mbak Karen, mas Andre dan Carlo adalah tim yang solid. Solid akan kekesalannya terhadap bos. Mereka semua sudah terkena sikap arogan dan semena-mena bosnya, Mbak Karen sendiri sudah berulang kali terkena damprat oleh Tigran, makanya di bulan ke-enam dia sudah berusaha untuk resign. Sedangkan mas Andre, dia yang selow, tidak ada masalah dengan bos, hanya saja dia ingin resign karena pekerjaannya terlalu menyita waktu. Sementara si Carlo, sudah berusaha resign, namun diselamatkan oleh HRD-nya dengan mutasi tim.

Dan, mereka semua adalah tim yang solid dalam hal gosip-menggosip akan bosnya sendiri. Mulai dari kecurigaan mereka dengan bosnya yang sangat workaholic sampai kecurigaan mereka dengan status bosnya, apakah dia duda? MBA? Atau cerai? Dan semua jawaban terbayar tuntas ketika Sandra---karyawan baru yang bergabung di tim Tigran---mengatakan bahwa Tigran belum menikah.

೦೦೦೦೦

Novel ini menggunakan alur maju, meski ada beberapa dialog yang menceritakan masa lalu. Tetapi menurut saya itu tidak termasuk flashback. Bahasa yang digunakan pun sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari khas kota metropolitan.

Membaca novel ini membuatku geregetan sampai ketawa-ketiwi sendiri. Geregetan kalau sudah membaca bagian Rara dan Tigran saling adu mulut dan ketawa-ketiwi di bagian pergosipan mereka yang seolah-olah memang mulut perempuan itu khas banget dengan gosip.

“Lembur itu mindset. Kalo ngerjainnya fokus, kamu cuma perlu waktu sebentar kok.”
– Tigran (hal. 28)

Oiya, saya juga belajar untuk menghargai diri sendiri ketika bekerja, dalam bekerja kita mungkin sudah mengerjakan dengan sepenuh hati, tetapi saat hati kita mengatakan tidak nyaman dengan pekerjaan tersebut, bukankah lebih baik resign? Meski secara tidak langsung juga seperti mengikuti stereotipe bahwa generasi milenial adalah generasi yang suka berpindah-pindah pekerjaan, tapi apa boleh dibuat? Mengantisipasi stres akan pekerjaan itu juga perlu, lho! #pembelaan 😂

Kekurangannya dari novel sebenarnya dari segi relationship-nya, dimana saya merasa bahwa love-hate relationship yang dibangun kurang terasa greget. Bagaimana mungkin dari sebegitu bencinya bisa berubah menjadi cinta? Hal itu yang kurang dijelaskan di novel ini. Kemudian, yang menjadi kekecewaan saya adalah cerita resign itu sendiri, yang hanya dibahas sedikit sekali dibagian akhir cerita.... Hmmm 😔

Tetapi, overall, novel ini seru sekali. Saya tetap menikmati jokes-jokes yang ada didalam novel. Saya merekomendasikan novel ini untuk teman-teman yang mencari bacaan ringan dan cerita yang mudah dipahami. Untuk novel Resign, saya memberi 3 bintang dari 5 bintang. See you! 😉

Beberapa kutipan dari novel Resign! Yang saya ambil dari instagram @almirabastari:

Share:

4 komentar:

  1. Kutipan di gambar terakhir itu bikin ngakak bener, aku sampe skrinsut dan share di status WA. Hahaha. Ya setuju sih kok tiba2 bisa jadi cinta yhaaa huehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha.. iya mbak itu.. tapi kok ya tega juga ya bosnya xD Nah, ternyata mbak pun merasakan hal yang sama.. mungkin kita harus jeli kali ya buat tau gimana prosesnya jatuh cintanya itu tadi, hehehe

      Hapus