Selasa, 22 November 2016

R A S A

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Selamat pagi hujan. Hari ini kau turun dengan lebatnya. Aku takut.
Terima kasih untuk malam ini. Kamu berhasil membuatku flashback, Veri. Hmm :(

Dy, kali ini aku bakal menuntaskan ceritaku. Ya, benar sekali. Ini tentang: R A S A dan itu terhadap lawan jenis. Kita semua tidak memungkiri hal itu. Sederhananya kita bisa lihat bagaimana rasa terhadap lawan jenis itu, lihat saja orang tua kita. Sebelum ada kita, pasti mereka pun punya rasa, yang kemudian memutuskan untuk meresmikan dalam sebuah ikatan suci. Ya, semuanya sudah ditakdirkan oleh Dia, yang membuat skenario hidup kita.

Memang sudah fitrahnya manusia untuk mempunyai rasa terhadap lawan jenis. Tinggal bagaimana mengelolanya. Ya, itu kunci dari semua godaan tersebut. So, ini kisahku yang mengenal itu semua. ((Flashback ini menyiksaku!! Tapi sekaligus jadi renungan dan pelajaran))

Pertama, aku dulu kenal cowok waktu SMP. Banyak banget aku kenal cowok disitu. Terhitung ada 6 cowok yang pernah deket. Ahaha! Jangan kira semuanya ada yang nyangkut. Jadi: cowok pertama, kirimi surat terus menghindar :D Cowok kedua, surat menjadi saksi kisah kami yang berakhir pilu :p Cowok ketiga, sama-sama suka, tapi aku bilang 'temenan aja' :v Cowok keempat, PDKT sama gue, jadiannya sama dia, situ waras? -__- Cowok kelima, saling suka, tapi berakhir jadi 'best friend' sampai sekarang kalau ketemu masih nyapa XD Cowok keenam, galau diputusin pacar sama aku, curhat masalah rumah ke aku, minta pendapat dan solusi ke aku, nembak aku juga, waktu aku bilang 'enggak', dua hari kemudian sudah pindah ke lain hati, kamu sakit? :O Aku sih nggak sakit hati, cuma ya kadang kalo dah ditembak gitu pasti cewek bakalan ngira untuk diperjuangkan. Eh ini? Cepet banget dapet gantinya. Yasudahlah. Dari sini juga aku bisa ambil kesimpulan bahwa "dia yang mencintaimu akan berusaha memperjuangkanmu, meluluhkan hatimu, dan sekiranya kamu tidak lagi bisa diperjuangkan, dia akan mundur perlahan, dan dia akan belajar dari pengalamannya".

Kedua, masa-masa SMK. Dulu pernah kepikiran, kalau SMP aja kisah cintanya gagal semua, berarti di SMK harus berhasil! Mengingat SMK-ku kebanyakan anak cowok XD Ada 2 cowok yang masih membekas dipikiran. Yang pertama, anaknya rajin banget, pinter, juara 1 dikelas, pendiem, tapi kesukannya dibidang musik siapa yang nyangka? :D Dia juga yang jadi motivasiku, terhitung sejak aku mengagumi dia, ketidaksengajaanku diceritain temen yang pernah ngobrol sama bapaknya, dan aku baca blognya. Itu sudah entah bagaimana. Yang jelas, dari cerita itu sampai diblog-nya. Aku kagum. He is like my motivator. Seandainya aja aku sepintar dia. ((sudahlah yuk, semua orang sudah didesain dengan kemampuannya masing-masing, kamu hanya perlu bersyukur)).

Dan cowok yang kedua ini, apa banget-__- Hampir 3 tahun saya punya rasa sama dia. Pengen banget aku jedotin kepala ke tembok biar bisa sadar sama semuanya. Nggak tahu ya waktu itu, kenapa bisa sama satu orang itu? Dan kisahnya juga tragis. Aku suka dia. Dia suka dia. Dia dan dia suka-sukaan. Oke, mari angkut hatimu yuk! Sudah. Berkali-kali sudah aku coba. Tapi hasilnya? Nihil. Aku udah berusaha, aku harus gimana? (kalo keinget rasanya bikin gemes, pengen aku cakar2 deh). Kita satu sekolah, satu kelas, satu organisasi. Dimana celah aku menghindar dari dia? Hrrhh-___- Nggak cuma menghindarkan rasa itu juga, aku juga berusaha ngajak temenan. Hasilnya? Aku nyapa aja nggak dibales. Aku ajak ngomong balasannya cuek. Ku pikir: sudahlah. Itu pembodohan. Buat apa memperjuangkan sesuatu yang sia-sia.

Dari kisah ini, aku bisa menyimpulkan bahwa "Setiap orang bebas jatuh cinta. Bebas merasakannya. Bukankah cinta itu tak harus memiliki?".

Ketiga, masa kuliah. Ya itu yang sekarang ku jalani. Dengan siapakah rasaku tertambat? Aku nggak tahu. Aku juga nggak mau mikir itu dulu, ya meskipun kadang-kadang masih ada satu dua yang nemplok sih *piss*. Yang jelas.. Dari pengalaman sebelum-sebelumnya. Aku nggak mau terjebak dengan urusan RASA yang bikin rumit sendiri. Kan biasanya orang yang lagi kasmaran suka cari perhatian sana sini lah, sibuk PDKT, sibuk mempercantik diri, dan sibuk-sibuk dengan urusan yang bahkan pada akhirnya akan indah atau tidak. Aku cuma inget celetukan Umi yang satu ini: "yang nikah aja bisa cerai, apalagi yang pacaran?".

Jadi, masalah perasaan sudah aku bahas tuntas. Kalau ada tambahan ya nyelip di postingan berikutnya :D FYI, aku juga cewek normal yang punya rasa suka terhadap lawan jenis. Tapi untuk saat ini, aku menutup itu semua. Kalau yang mereka tawarkan cuma hal semu. Buat apa? -_-

-catatan tengah malam menjelang pagi-

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar