Senin, 01 April 2024

semoga semesta.

semoga semesta

30 Maret 2024

Mengakhiri Maret dengan tidak baik-baik saja. Momen yang pernah terjadi beberapa tahun lalu dan kembali terjadi lagi kemarin. Perpisahan. Mengapa terasa pilu?

Kalau diminta menjelaskan, aku tidak tahu alasan mengapa perpisahan terasa begitu pilu. Dari dulu..

Kalau diminta memberitahu, aku tidak tahu harus memulai dari mana.. semua terjadi begitu..

Menjadi seseorang yang menggunakan logika dibanding perasaan, ternyata ketika perasaannya sedang tidak baik-baik saja, logika akan kalah juga.

Di kepalamu masih bertanya-tanya mengapa kamu menangis

Di hatimu terasa sangat teriris

Ada bagian dari kepalamu yang masih menyala: logika

Ada bagian dari hatimu yang masih enggan: perasaan

Jadi, masih mau menolak? Jika pada kenyataanmu logikamu memberontak dan hatimu retak?

Kamu tau bahwa persoalan kepala dan hati tidak bisa disamakan. Kepalamu berkata tidak, hatimu berkata iya. Jika pada kenyataannya sejelas itu, apakah masih tidak bisa menerimanya saja?

Menerimanya sebagai bagian bahwa kamu hanya manusia biasa. Punya perasaan, logikamu boleh diandalkan, tapi empatimu jangan kau tinggalkan.

"Selamat jalan!", ucapku sendirian.

Sampai jumpa di perjumpaan selanjutnya. Entah kebetulan mana yang akan mempertemukan kita. Aku tidak berharap banyak, tapi semoga semesta membantunya.

~

Yogyakarta, 01 April 2024

Share:

0 komentar:

Posting Komentar